Because You, My CEO - Bab 66 Vino Duan (2)

Rizky Shi ragu sesaat, ia ragu hingga Hendy Chen tiba di depannya dan berkata, "Diana selalu mencari kesempatan untuk meminta maaf kepadamu."

"Tidak perlu, aku tidak peduli."

Ketika aku menutup telepon, aku menyapanya, "Kepala Polisi Chen."

Dia berdiri di sampingku dan menganggukkan kepala dengan ringan, kemudian berkata, "Dokter Gerrald Wei memintamu pergi menemuinya sekali lagi jika ada waktu, tetapi aku mungkin tidak bisa menemanimu pergi."

Aku mengucapkan “Oh” dan berkata, "Terima kasih, Kepala Polisi Chen."

Dia tidak bisa menemaniku demi mempertimbangkan aku, lagipula Andre Duan yaitu orang yang cemburu ini ada di sana, dan di lubuk hatinya Hendy Chen tidak ingin menyulitkan aku.

Hendy Chen menatapku begitu dalam, seolah melihat sesuatu yang berharga dan rapuh, hatiku pun panik dan bertanya, "Kenapa?"

"Sisca, aku ingin menemanimu melakukan banyak hal, aku juga punya banyak cinta dan aku harap kamu bisa ingat, tapi ..." Hendy Chen menutup matanya dan membuka kedua matanya lagi dengan jelas, "Dokter Gerrald Wei mengatakan bahwa ingatanmu akan pulih, hanya masalah waktu, jadi kamu jangan khawatir. "

"Aku tidak khawatir, terima kasih." Ada beberapa hal dan aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, jadi aku hanya bisa memilih untuk mengabaikannya di dalam kesunyian.

Hendy Chen mengatakan “Ya”, lalu berkata dengan suara yang datar: "Psikologi Elisa normal, kejahatannya hampir bisa dipastikan, tetapi aku perlu memberi tahumu sesuatu hal, dokter yang memeriksa masalah kejiwaan Elisa mengenal Andre."

Aku terkejut "Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Dokter itu sementara dipindahkan tugaskan dari Beijing dan memiliki reputasi yang baik di Beijing, dan aku sudah pernah mengatakan sebelumnya bahwa aku sudah hampir memeriksa seluruh dokter kejiwaan yang memiliki kemampuan untuk menghipnotis orang, jadi aku ingat dia."

“Maksudmu adalah?” Tanyaku.

"Kamu mengatakan bahwa sesuai dengan pengetahuan bidang yang kamu tekuni, Elisa kemungkinan besar memiliki penyakit mental, tapi ..." Hendy Chen tidak melanjutkan, dan aku mungkin menduga bahwa Andre Duan telah mengutus orang dan dengan sengaja memutarbalikkan fakta.

Tujuannya hanya demi membantuku melakukan balas dendam.

Aku berkata, "Aku tahu, aku akan tanyakan kepadanya ketika pulang ke rumah."

Hendy Chen pergi dengan mengatakan “Ya”, setelah dia pergi hatiku merasa kusut, di satu sisi aku senang Andre Duan melakukan hal ini untuk aku, dan di sisi lain dia terlibat dalam hukum dan aku merasa takut.

Apa yang dilakukan oleh Andre Duan adalah pelanggaran hukum.

Aku merasa gelisah sepanjang sore, ketika waktu pulang kerja hampir tiba, aku pun segera menelepon Andre Duan.

Dia mengangkatnya, ia menjawab dengan suara yang lesu "Ya?"

Dengan cemas aku bertanya, "Di mana?"

Dia berkata "Di rumah Alvin."

“Apakah kamu akan pulang?” Tanyaku.

"Datanglah untuk menjemputku."

Aku pergi ke rumah Alvin Song sesuai dengan alamat yang dikatakan oleh Andre Duan, saat pintu dibuka seketika seorang anak berusia lima tahun memeluk pinggangku dan terus menyapaku, "Bibi Sisca, Bibi Sisca."

Aku tercengang menatap Andre Duan yang berada tidak jauh, dan menundukkan kepala menatap anak kecil di lenganku, aku pun bertanya dengan lembut, "Apakah kamu adalah Vino?"

Anak itu mengangkat kepalanya dan menatapku dengan mata yang berbinar, dia tersenyum dan berkata, "Bibi Sisca, aku Vino, apakah kamu mengingatku?"

Aku tentu saja ingat, melalui beberapa kali panggilan telepon.

Aku sedikit membungkukkan pinggang dan membelai pipinya, "Ingat, bibi ingat bahwa kamu adalah Vino, bagaimana kamu bisa datang ke sini?"

“Aku mengikuti Bibi Raisa dan datang ke sini secara diam-diam.” Vino Duan diam-diam melirik Andre Duan, dan berkata dengan suara yang lembut, “Andre marah dan mengabaikanku hingga sekarang.”

Aku menepuk pundaknya dan membujuk, "Kenapa bisa seperti itu? Orang dewasa tidak bisa benar-benar marah pada anak kecil, sebentar lagi akan membaik."

Vino Duan dengan gembira bertanya, "Sungguh?"

"Ya, ini lebih sungguh daripada emas sungguhan."

Vino Duan melepaskan aku dan menarik tanganku, aku melihat ketiga orang di ruang tamu, aku berkata kepada Andre Duan, "Ayo pulang."

Raisa Shen ada di sini, tapi aku tidak ingin memperdulikan dia.

Aku masih ingat sikap dia memperingatkanku di kapal pesiar pada hari itu, dan aku bukanlah orang yang baik hati dan langsung mengabaikannya.

Alvin Song mencegahku dan berkata, "Kamu sudah datang ke sini, sebentar lagi kita akan pergi makan bersama, apalagi Vino tidak mudah bisa datang kesini, dan aku harus menghiburnya."

Aku bertanya pada Andre Duan, "Apakah kita baru pulang setelah makan malam?"

Dia dengan samar menatapku dan Vino Duan yang berada di sampingku, matanya semakin dalam dan berkata, "Terserah kamu, boleh pulang atau boleh juga pergi makan."

Aku menyarankan, “Lebih baik kita pulang saja, ada banyak tugas yang harus aku kerjakan di malam hari.” Aku enggan duduk untuk makan bersama Raisa Shen.

Rizky Shi benar, aku melindungi orang yang salah tetapi aku juga menyimpan dendam dengan pahit.

Andre Duan mengambil jaketnya dari sofa dan memakainya, dia tiba disampingku lalu membungkukkan pinggang untuk menggendong Vino Duan di lengannya dan akan pergi, dan terdengar suara Raisa Shen, "Andre, apakah kamu ingin menemaniku makan? "

“Bibi Raisa, kamu ajak Andre untuk menemanimu besok saja,” Vino Duan menguap dan berkata, “Aku sekarang ingin pulang untuk makan, mandi dan kemudian tidur.”

Raisa Shen tak berdaya dan berkata, "Kalau begitu besok Bibi akan membawamu bermain."

Vino Duan tidak meresponnya, anak ini sama seperti Andre Duan, memilih untuk mengabaikan hal-hal yang tidak ingin dia janjikan.