Because You, My CEO - Bab 175 Sella Menerima Dirinya (2)

Telapak tangan Andre Duan yang lebar menempel pada punggung dan bokong Sella, ia bertanya dengan suara yang lembut dan tajam, "Apakah kamu ingat dengan aku?"

Mungkin Sella mengerti arti kata "papa", jadi dia tidak langsung memeluk lehernya dan memberi sapaan kepada Andre Duan seperti saat dulu dia bertemu dengn Rizky Shi, dan dia bertanya, "Apakah kamu papa yang waktu itu meneleponku? Papa yang mengajariku cara berhitung? "

Andre Duan berkata dengan suara yang rendah, "Ya, itu adalah aku."

Sella menyentuh pipi Andre Duan dengan tangannya yang kecil, ia menundukkan kepalanya dan menciumnya, matanya tertunduk dan berkata sambil tersenyum, "Kakak selalu berkata bahwa papa sangat tampan, dan aku selalu percaya padanya."

Mata Andre Duan sedikit memerah, dia pun memeluk Sella dengan erat dan berkata, "Papa tidak akan pernah meninggalkanmu, dan papa akan selalu berada di sisimu."

Sella mengatakan ‘ya’ dengan lembut, dan kemudian berbaring di bahu Andre Duan. Dia menatapku dengan matanya yang bulat, aku merasa sangat sedih, sikapnya terlalu tenang kepada Andre Duan.

Apa yang sebenarnya dipikirkan anak ini?!

Bibi mengemasi pakaian Sella dan kami membawanya pergi dari apartemen. Setelah kembali ke apartemen tempat Andre Duan tinggal, dia memperkenalkan kepadanya hadiah dan mainan yang berada di kamar, Sella berada di kamar dan bermain dengan Andre Duan sepanjang sore.

Andre Duan sangat berhati-hati, dia terus mengelus kepalanya, mencubit pipinya, mencium pipinya dengan bibirnya sendiri, tapi untungnya Sella tidak menolaknya.

Kemampuan Sella untuk beradaptasi sangat kuat, meskipun dia sulit mengambil inisiatif untuk mendekati Andre Duan, namun dia sangat menikmati kasih sayang yang Andre Duan bawa.

Kita akan pulang ke Cina pada penerbangan besok sore, Andre Duan secara pribadi membuat makan malam untuk Sella di dapur pada malam hari. Aku menyelinap ke pintu dapur dan tertawa laly menyindir, "Kamu baru mau memasak saat ada anak perempuan bersamamu."

Andre Duan bertanya dengan riang, "Apakah aku adalah pria yang malas?"

Dia memang tidak malas bahkan sangat rajin.

Melihat aku tidak menjawab kata-katanya, Andre Duan mengangkat kelopak matanya dan menatap Sella yang sedang bermain dengan balok bangunan di ruang tamu dan berkata, "Dia sangat pengertian."

Saat Andre Duan mengatakan Sella sangat pengertian, ia tampak tidak merasa senang, ia berkata dengan suara yang rendah dan terdengar sedih, aku pun bertanya, "Lalu kenapa jika Sella pengertian?"

"Sisca, menilai sesuatu harus dibagi menjadi dua aspek, Sella sangat pengertian dan dapat menerimaku dengan cepat, tetapi karena dia pengertian, dia cenderung tidak manja denganku dan bahkan menunjukkan sikap jaga jarak" Andre Duan menyerahkan botol yang sudah diisi dengan susu kepadaku, ku telah mendengar dia berkata dengan nada bicara yang mengerti, "Sella memang sangat pengertian, tetapi dia tidak akan manja dan tidak akan melawan kata-kataku, dan tidak akan berdebat denganku, ini akan membuatku merasa gagal sebagai seorang ayah, tetapi bagaimanapun aku baru saja bertemu dengannya, jadi aku tidak bisa berharap terlalu banyak ... setelah melalui hari-hari yang panjang, dia akan belajar untuk bergantung padaku. "

Aku menghiburnya, "Sella juga menunjukkan sikap jaga jarak ketika dia pertama kali bertemu dengan Rizky, tapi sekarang dia sangat bergantung pada Rizky. Tuan Duan, ada beberapa hal yang perlu dipelajari secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah tertentu, setelah berlalu dua bulan, maka Sella akan mengerti dengan keadaan ini.”

Tatapan mata Andre Duan tertuju pada mataku, dan ia bertanya dengan suara yang berat, "Sella, apakah kamu berencana untuk membawa Sella belajar di Cina?"

"Hmm, umurnya masih sangat kecil." Aku mengocok botol dan berkata, "Dia akan belajar di Cina musim semi mendatang, dan dia akan tinggal bersama kita."

Itu hanya rencanaku.

Karena Sella menolak untuk tinggal di Cina, dia berharap bahwa dia bisa belajar dengan dua kakaknya di luar negeri, dia sama sekali tidak ingin tinggal di Cina, jika dia tidak mau, maka tidak ada yang bisa memaksanya.

Dan di dalam hatinya, dia mengikuti kami pulang ke Cina hanya untuk tinggal bersama kami sementara waktu, dan dia tidak benar-benar ingin tinggal di sana.

Setelah cukup lama, akhirnya aku menyadari bahwa pemikiran Sella sangat bebas dan dia juga akan memikirkan beberapa masalah secara mandiri, dia tahu apa yang harus dia pilih pada setiap tahap, IQ-nya melebihi banyak orang, melebihi kakaknya, dan bahkan melebihi ayahnya, Andre Duan.

Dia adalah seorang gadis yang bisa berpikir dan tahu apa yang harus dia lakukan, meskipun dia baru berusia 3 tahun, tidak ada yang bisa membantah apa yang telah dia putuskan dengan tegas.

Aku dan Andre Duan tidak bisa membantah, karena bagaimanapun, aku belum pernah tinggal bersamanya sejak dia kecil, ada beberapa hal benar-benar tidak dapat dibantah.

Karena merasa sangat bersalah dan menyalahkan diri sendiri.

Aku membawa botol susu ke ruang tamu dan menyerahkannya kepada Sella, lalu mengatakan, "Mungkin tiga puluh menit lagi kita baru makan malam, kamu minum susu dulu untuk mengisi perutmu."

Sella mengambilnya dan berbisik, "Bu, apakah yang aku lakukan itu baik?"

Aku bertanya dengan perasaan bingung, "Apa?"

“Kakak berkata jika suatu hari aku bertemu dengan papa,, aku harus memeluknya dan menciumnya, kalau tidak, dia akan sangat sedih.” Sella memegang botol itu dan menghisapnya, lalu berkata dengan imut, "Aku tidak ingin papa sedih, jadi apa yang kakak katakan sebelumnya semua sudah aku lakukan."

Vino Duan juga sudah membuat Andre Duan sedih.

Tetapi aku sangat senang melihat anak itu begitu hangat.

Vino Duan benar-benar sangat pengertian.

Dia paham di mana kesulitan Andre Duan.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu