Because You, My CEO - Bab 23 Suami Sisca yang Sekarang (2)

Ya, begitulah kenyataannya.

Ia melihat aura dari Andre Duan, saat melihatnya ia sudah tau bahwa Andre Duan bukanlah seorang lelaki gampangan, jadi ia sungkan.

Andre Duan melepaskan tangan berkata: "Aku sudah kenal Sisca sejak lama."

Sebenarnya aku dan dia baru kenal beberapa hari.

"Benarkah, Sisca kenapa kamu tidak memberitahunya padaku?"

Kalimat terakhir itu untukku, dan tersenyum.

Andre Duan menjelaskan: "Sebenarnya aku dan Sisca sudah bersama sejak lama, tetapi karena Sisca dulu menikah, jadi tidak ada yang tau, kali ini perceraian dia juga sangat ku harapkan, aku memberitahunya, tidak apa-apa untuk tidak mau sesuatu, yang penting adalah untuk kembali bebas."

Aku langsung mengerti maksud Andre Duan, dia mau Reza untuk berpikir aku dari dulu sudah selingkuh.

Dia ingin Reza untuk sakit hati, dia juga ingin membuat mereka tau, sebenarnya adalah aku yang tidak menginginkan Reza lagi.

Semua yang Andre Duan lakukan, adalah untuk mengambil kembali harga diriku.

Aku menatapnya dengan tatapan terima kasih, Andre Duan saat ini mengeluarkan surat nikah, dan memberikannya kepadaku berkata: "Aku dan Sisca sudah mendaftar ke pengadilan untuk menikah, dan aku akan memperlakukannya dengan baik, apa yang ada padaku juga akan ada padanya."

Ibuku dengan ragu berkata: "Jadi harta Sisca yang dulu...."

Ibuku adalah orang yang realistis, bertanya seperti ini adalah hal yang normal untuknya.

"Yang aku berikan pada Sisca bisa jauh melebihi ini semua.

Ibuku langsung melihat mobil yang dibawa Andre Duan, biasanya dia tidak ada kerjaan jadi dia sering mencari tau tentang mobil-mobil, sebenarnya cuman mobil Andre Duan saja sudah melebihi harta Reza.

Aku tau, dalam hati ibuku, ia sedang membandingkan Reza dan Andre Duan.

Wajah Reza terlihat masam, bahkan Marry Wu juga tidak dapat berkata-kata, Andre Duan membuatku bangga dan puas!

Ibuku mengembalikan surat nikah itu pada Andre Duan dan melihat Marry Wu, ia menyindir dengan berkata: "Betul juga, harta milik keluarga kalian, aku juga tidak menginginkannya."

Andre Duan dengan tidak berkata-kata sudah menyelesaikan urusan ibuku.

Ibuku nantinya tidak lagi karena harta mengganggu Marry Wu.

Tetapi kedepannya dia aka nterus ikut campur urusanku dengan Andre Duan, sampai dia pasti akan memikirkan harta Andre Duan.

"Sisca, kamu terlalu tidak masuk akal! Kamu tak disangka telah bersama pria lain saat kamu masih menikah dengan Reza, baru saja bercerai kamu sudah menikah lagi!" Orang-orang disekitar kita menatap kita aneh, mereka hanya senang melihat keributan, wajah Marry Wu terlihat pucat dan berkata: "Kamu bukan istri yang berbakti, wajar saja Reza menceraikanmu."

"Salah." wajah Andre Duan terlihat cuek, suaranya tidak terburu-buru, berkata: "Sisca yang menceraikan Reza. Bahkan ia melepaskan hartanya, menurutmu seberapa inginnya kah dia untuk meninggalkan anakmu?"

Marry Wu masih ingin membalas, tetapi Andre Duan menarik tanganku dan menggenggamnya, ia tersenyum: "Kedepannya Sisca dan kalian keluarga Wu tidak ada hubungan apa-apa, jika aku sampai mendengar kata-kata kebencian dari kalian kepadanya, aku akan memanggil pengacaraku."

Reza bertanya dengan suara yang rendah: "Apakah kamu sedang mengancamku?"

Mendengar ini, Andre Duan tertawa, ia berkata dengan keji: "Jelas-jelas kamu sudah mendengarku, kamu masih mau bertanya?"

Marry Wu mungkin melihat anaknya sedang tertekan, dia melawan Andre Duan dengan berkata: "Kamu terlalu ikut campur, kamu pasti tidak berani!"

"Benarkah?" Andre Duan berkata: "Kalau begitu cobalah."

Andre Duan adalah seorang yang kuat, kuat sampai tidak ada yang berani membelokkannya, kuat sampai tidak mengizinkan orang lain untuk mengganggu pasangannya."

Andre Duan malas untuk memunsingi mereka, dia berkata dengan ibuku, "Aku membawa Sisca pulang." dia menarikku dan membawaku pergi.

Dia juga tidak bilang untuk mengantar ibuku pulang,

Ibuku merasa sedih, seperti ada banyak yang ingin ia tanyakan, dan merasa bersalah, berkata: "Hati-hati."

Tumben, ibuku perhatian kepadaku.

Tidak tidak tidak, dia perhatian kepada Andre Duan.

Andre Duan mengendarai mobil kembali ke perumahan Shore, di jalan ekspresi wajahnya sangat dingin, dia juga tidak berkata apa-apa.

Sampai masuk ke kamar, dia memojokkanku di pintu.

Aku terkejut dan bertanya: "Apa yang kamu lakukan?"

Andre Duan memegang daguku dan menciumku, dia menatapku dengan tatapan tidak mengerti, dan dai menggigit pipiku, dan menjilatku.

Tangan Andre Duan memengang dadaku, dan meremasnya.

Aku kesakitan, dia membuka bajuku!