Because You, My CEO - Bab 239 Tono, Aku Merindukannya (2)

"Sisca, dia cocok untuk menjadi istriku, Nyonya Chen."

Satu kalimat ‘cocok’ untuk seumur hidup kehidupan.

Setelah menutup telepon, Tono Ruan masuk ke dalam kantor dan berkata, "Direktur Shi, Hason Zhao baru saja mengutus seorang sekretaris untuk meneleponku, dia berkata dia ingin bertemu denganmu."

"Atur saja, aku harus bertemu dengan dia."

Aku sedang gelisah dengan masalah lain, lalu muncul lagi masalah lain, apalagi berurusan dengan Hason Zhao?

Seorang pria yang berada pada posisi tinggi dalam situasi yang memalukan, hanya dapat mencari orang yang menyebabkan kasus ini.

Tujuan Hason Zhao mencari diriku sangat sederhana, dia berharap aku bisa menghentikan masalah ini dan berharap aku akan melimpahkan kasus ini kepada orang lain.

Sejujurnya, tidak ada artinya menemui dirinya.

Tapi ini memang keegoisanku karena telah membuat dia disalahkan atas masalah ini.

Tetapi mengesampingkan keegoisan adalah keputusan yang benar.

Dia memang telah melanggar hukum, hanya saja, apakah dia satu-satunya orang yang melanggar hukum?!

Kasus illegal yang dilakukan Andre Duan mungkin lebih buruk dari yang dia lakukan, hanya demi menyelamatkan Andre Duan, aku hanya bisa membuat dia yang disalahkan atas masalah ini.

Saat akan pulang kerja, Andre Duan meneleponku, aku ragu cukup lama dan tidak menjawab panggilan teleponnya, tetapi aku pergi menemui Hason Zhao.

Setelah menunggu setengah jam di restoran dan minum dua gelas anggur merah, Hason Zhao dan muncul di hadapanku dengan sikap tenang.

Dia menghampiriku, dia tersenyum dan menyapaku, "Direktur Shi."

Aku tersenyum dan berkata, "Tuan Zhao sepertinya sangat sibuk."

“Tadi di jalan sangat macet, kamu pasti mengerti, saat ini sedang jam sibuk pulang kerja di Beijing.” Hason Zhao duduk di hadapanku, lalu dengan bangga berkata, “Aku tahu, Direktur Shi yang menyebabkan masalah ini untukku, aku hari ini mengajakmu bertemu hanya untuk membuat sebuah kesepakatan, aku berjanji akan membebaskan Keluarga Duan, tetapi aku berharap Direktur Shi akan membebaskan aku, jika tidak ... kamu tahu tahu apa yang akan aku lakukan, aku akan berjuang demi hidup dan mati. "

“Tuan Zhao, kesepakatanmu memang sangat membuatku tertarik.” Aku bangkit dari duduk dan menuangkan segelas anggur merah untuknya, lalu berkata sambil tersenyum. “Penyelidikan kasus ini memang akan menghabiskan banyak uang Perusahaan Shi, tetapi jika kamu membicarakan kasus ini beberapa hari yang lalu denganku, aku mungkin akan menyetujuinya dengan senang hati. "

Hason Zhao minum anggur yang aku tuangkan dan berkata, "Apa maksud kata-kata Direktur Shi? Apakah kamu ingin melawanku?"

“Beberapa penyelidik di Kantor Kejaksaan, apakah Tuan Zhao merasa mereka harusnya mati?” Aku membanting botol di atas meja dan berkata dengan dingin, “Aku tidak bisa melakukan kesepakatan ini!”

Wajah Hason Zhao tiba-tiba berubah sangat terkejut, dia menatapku dengan dingin, dan bertanya dengan nada tajam, "Kalau begitu, kesepakatan seperti apa yang diinginkan Direktur Shi? Direktur Shi adalah seorang pebisnis, aku mungkin mampu membeli apa yang diinginkan oleh Direktur Shi!"

Aku mengulurkan tangan dan menggosok tepi gelas anggur merah, tersenyum samar dan berkata, "Tuan Zhao, aku mau bertemu denganmu karena hanya ingin memberi tahu dirimu sesuatu hal."

Dia bertanya dengan acuh tak acuh, "Sesuatu hal apa?"

"Karir politikmu telah berakhir. Perusahaan Shi akan menarikmu ke dalam tempat yang pantas untukmu dengan segala cara. Apakah kamu ingin berjuang hidup dan mati ... Tuan Zhao, apakah kamu pikir pemerintah pusat berani menggertak Perusahaan Shi? Apakah kamu pikir pemerintah pusat masih memiliki kemampuan untuk menyelidiki Perusahaan Duan? Jenderal Hu yang kamu andalkan itu bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi. Apa yang kamu sombongkan hingga berani berbicara kesepakatan denganku di sini? "

Orang yang diandalkan Hason Zhao adalah Jenderal Hu, Ester Bo telah memberi tahuku tentang hal itu. Aku pikir Jefry Bo yang menyuruhnya untuk memberi tahuku.

Aku harus menghubungi Jefry Bo nanti.

Bagaimanapun, dia adalah Ketua Tim Qing, dia memiliki kemampuan untuk berurusan dengan pemimpin yang salah, contohnya jenderal tinggi yang digosipkan itu, aku masih sekarang tidak mengerti dengan dirinya, aku hanya tahu bahwa dia adalah orang berpangkat tinggi di Angkatan Militer.

Di atas Jenderal Gao masih ada Jenderal Hu.

Dia lebih sulit dihadapi daripada yang lain.

Hason Zhao berdiri dan berkata dengan galak, "Sisca, kamu tidak tahu apa yang terjadi!"

Aku tersenyum dan bertanya, "Tuan Zhao, apakah kamu masih memiliki urusan lain?"

Hason Zhao pun pergi, aku masih duduk di tempat itu dan memesan steak dan minum beberapa gelas anggur merah. Tono Ruan memegangi lenganku ketika aku pergi dalam keadaan terhuyung-huyung dan berkata, "Direktur Shi, aku sudah mengirim hadiah untuk Tuan Duan. "

Aku berkata dengan suara yang pelan, "Oh, baguslah."

Tono Ruan membantuku masuk ke dalam mobil dan berkata, "Direktur Shi, Tuan Muda Vino tadi meneleponku, dia meminta aku untuk bertanya kepadamu, apakah kamu mau pergi sebentar lagi?"

"Tono, bagaimana aku harus pergi?"

Apa alasanku untuk pergi kesana?!

Selain itu, aku khawatir akan ada konflik lain dengan Keluarga Duan.

Aku memberi perintah kepadanya "Antar aku kembali ke apartemenku sebelumnya."

Ketika hampir tiba di apartemen, Tono Ruan tiba-tiba berkata, "Direktur Shi, aku baru saja mendapatkan informasi tentang Tuan Xi, dia saat ini sedang dalam perjalanan bisnis di Belanda. Kami menemukan catatan keberangkatan dan perjalanan pulang Tuan Xi."

Aku tercengang, cukup lama sebelum akhirnya bertanya, "Kapan dia akan kembali ke Tiongkok?"

Tono Ruan berkata, "Rabu depan, dengan penerbangan menuju Kota D."

"Tono, rabu depan kita pergi dengan mengendarai mobil untuk menemuinya, jika dia menyelidiki dan tahu bahwa aku membeli tiket menuju Kota D, dia akan membatalkan penerbangan."

Aku diam beberapa saat dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Seorang penjaga rumahnya bernama Budi yang memberitahu informasi ini."

Tidak heran, jika tidak dengan kewaspadaan Rico Xi, dia tidak akan membuat aku menemukan petunjuk sedikit pun, tetapi untungnya, Budi mau memberi tahu informasi itu.

Kepalaku agak bersandar pada jendela mobil dan melihat pemandangan di luar jendela. Salju di Beijing datang lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. Dia juga telah menepati kata-katanya, dia hanya menemaniku hingga masa awal turun salju dan dia telag pergi setelah masa awal turun salju.

Rico Xi adalah pria yang sangat tegas.

Dia harus melakukan apa yang telah dia katakan.

Aku sedih, "Tono, aku merindukannya."

"Direktur Shi, apakah kamu jatuh cinta padanya?"

Apakah aku jatuh cinta padanya? Tidak ada yang bisa tahu jawaban ini.

Ketika tiba di lantai bawah, aku bergegas meninggalkan Tono Ruan, kemudian aku pulang dengan terhuyung-huyung naik ke atas dan membuka pintu apartemen, dan aku berbaring di tempat tidur begitu aku masuk.

Mungkin karena perasaanku yang tidak nyaman, aku tidak bisa menahan muntah, aku pun memuntahkan hingga sisa air terakhir di tenggorkanku, kemudian tidur dalam keadaan kacau.

Ketika terbangun, ternyata aku sudah berada di rumah sakit, aku menolehkan kepala dan melihat ke sekeliling, aku melihat seseorang yang berdiri tegak di depan jendela, sosok itu terlihat tidak asing di mataku.

Mengapa Andre Duan ada di sini?!

Aku menutup mata lagi dan menenangkan emosiku.

"Dokter berkata bahwa tubuhmu sangat lemah."

Aku membuka mataku dan menatapnya lagi, aku hanya diam tidak mengatakan apa pun.

Andre Duan mendekat dan mengulurkan tangan untuk menyentuh dahiku, jari-jarinya yang panjang mengelus dahiku dengan lembut dan lekat.