Because You, My CEO - Bab 154 Dunia Ester Bo (2)

“Ha? Siapa?” Tanyaku dengan sabar.

"Davis, keterampilan ciumannya sangat luar biasa, setiap gerakannya memancarkan pesona pria, di sungai yang indah dan dingin, ia menanggalkan pakaianku dan bahkan telapak tangannya membuatku terbakar, tetapi aku tidak bisa lanjut untuk melakukannya, aku selalu merasa dia adalah Hendy, jadi ... aku akhirnya menolaknya. "

Aku bertanya dengan lembut, "Kapan?"

"Di sebuah pulau bernama Misteri, dua hari itu kami kesepian dan tak berdaya, dan bahkan dihadapkan dengan keputusasaan, aku merasa seperti tidak bisa melarikan diri, jadi ... jadi aku ingin memanjakan diriku." Ester Bo, yang mengucapkan kata-kata ini, datang dari hatinya Dia berkata dengan berlinangan air mata, "Tubuhku semua terluka di hari itu, aku ingin mengatakan, Ester Bo, lihat, kamu belum memiliki seorang pria dalam hidupmu! Meskipun aku kembali mengejar Hendy, sepertinya aku juga tidak akan ditanggapi olehnya, jadi lebih baik aku memanjakan diriku dengan memilih seorang prajurit Amerika yang tampan untuk bercinta!! Tapi ... aku menyerah dalam penyesalan. "

Dunia yang dialami Ester Bo terlalu luar biasa, tapi ini dunianya. Dia berkata, "Aku memilih Davis, seorang pria Amerika yang tampan dan hangat, aku telah memilihnya, tetapi aku juga telah menolaknya, hingga dia jatuh cinta denganku dan mengorbankan nyawanya demi diriku. "

"Kami telah sepakat sebelum memasuki pulau, kami boleh menyelamatkan rekan satu tim, tetapi kami harus memastikan bahwa kondisi diri sendiri harus aman, kehidupan setiap orang sangat berharga, tidak perlu berkorban untuk siapa pun."

Ester Bo adalah orang yang kuat, dia hampir tidak pernah menangis, tetapi setiap kali dia menangis, membuatku merasa sangat sedih.

Dan kesedihannya berasal dari dunianya, dunia yang mandiri, kuat, berani, tidak dikenal dan mendebarkan, sebuah dunia yang tidak bisa dijangkau oleh Hendy Chen dan aku, aku pun sedih dan berkata dengan suara yang rendah "Ester, kamu mengingat kejadian yang menyedihkan lagi. "

Aku akhirnya mengerti keraguan Hendy Chen, dia khawatir jiwanya tidak bisa menandingi Ester Bo, dia khawatir dia akan kehilangan keingintahuannya di masa depan, dia khawatir perasaannya hanyalah ketertarikan sesaat.

Tetapi jika benar-benar hanya sebuah ketertarikan sesaat, Ester Bo tidak akan bertahan selama lima tahun dan kemudian dua tahun, dia telah mencintai Hendy Chen selama tujuh tahun.

Hanya saja Hendy Chen tidak bisa menghancurkan perasaannya.

Ester Bo mengulurkan tangan dan menyeka air matanya, berkata, "Aku jarang menangis seperti ini, aku khawatir aku tidak akan melewati bahaya itu di masa depan."

Ester Bo takut, dia tidak akan pernah menghadapi hal-hal yang tidak bisa dia kendalikan, seperti petualangan di pulau saat itu.

Jelas hanya untuk demi hiburan, pada akhirnya ia berhubungan dan melalui banyak kehidupan, Ester Bo pasti sangat menyesal.

Ester Bo memberitahuku beberapa kata dan pergi, lalu aku membawa Seno Sheng pulang ke rumah Keluarga Shi, aku bertemu Rizky Shi di rumah itu.

Dia sedang duduk di taman sambil melamun, aku menghampirinya dan memegang tangannya, lalu berkata dengan lembut, "Kebahahian Silvi adalah hal yang paling penting."

Rizky Shi menatapku dengan tatapan terkejut, ekspresinya tampak sangat suram, cukup lama akhirnya dia menjawab dan berkata, "Ya, kebahagian Silvi yang paling penting.”

Aku menahan kesedihanku, lalu berkata, "Kakak, kamu jangan seperti ini."

"Sisca, aku mungkin akan sendiri selamanya."

Nada bicara Rizky Shi sangat samar, aku mengepalkan tangannya untuk memberikan kehangatan, dan memperingatkan, "Kamu masih punya aku, kamu masih punya Steven."

“Aku sedang menunggumu kembali ke Beijing,” Rizky Shi tiba-tiba berkata, dia terdiam beberapa saat lalu berkata, “Aku menunggumu kembali ke Beijing lalu aku akan membawa Steven pergi.”

Aku bertanya dengan suara yang kecil, "Pergi ke Irlandia?"

"Ya, aku juga membawa kakek," Rizky Shi terdiam lagi, lalu ia berkata, "Mungkin lusa, kamu adalah satu-satunya anggota Keluarga Shi yang berada di Beijing."

Rizky Shi mulai tidak suka berada di sini.

Dia ingin melarikan diri dari segalanya dan menjauh dari masalah.

"Kalau begitu aku akan menyusahkan kakak untuk menjaga Sella," kataku.

"Sisca, aku sudah menyulitkan."

Tidak ada yang begitu sulit, hanya saja ini merupakan giliranku untuk menerimanya, inilah yang harus aku alami.