Because You, My CEO - Bab 151 Rizka Shen Sendiri Berpikir (2)

Mata Dessy Liu tampak berbinar dan berkata, "Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya tidak mengerti apa yang Direktur Shi pikirkan ... Begitu proyek ayahku berjalan satu hari, Keluarga Liu mengalami kerugian sebanyak 6 Miliar, bagi Direktur Shi 6 Miliar merupakan jumlah yang kecil, tetapi seiring waktu akan menjatuhkan keluarga Liu. "

“Mengapa Direktur Shi memilih transaksi yang merugikan?” Dessy Liu melirik ke belakangnya, “Apakah karena dia?”

Aku bertanya, "Menurutmu?"

Dessy Liu tiba-tiba berkata tanpa daya, "Terserah Direktur Shi saja, ayahku telah menghasilkan begitu banyak uang dengan cara yang tidak pantas dalam waktu yang cukup lama, sudah saatnya seseorang membuatnya menyadari kesalahan itu."

Tiba-tiba aku tersenyum dan bertanya, "Kamu ingin menyaksikan kemunduran Keluarga Liu? Melihat bisnismu sendiri menghilang dari matamu?"

“Apakah aku bisa menghentikannya?” Ekspresi Dessy Liu tampak bingung, dia berkata, “Aku tidak bisa menghentikan Keluarga Shi, sama seperti aku yang tidak pernah ada di mata Andre, hanya saja aku berharap Direktur Shi tidak akan menyakiti Andre.”

"Dessy," aku memanggilnya.

Dia menatapku dan bertanya "Ada apa?"

"Andre adalah mantan suamiku, bagaimana pun keadaannya maka itu akan menjadi urusanku, dan ... kamu tidak akan pernah ada di matanya."

Dessy Liu kaget dan menatapku dengan tatapan mata yang tak percaya.

Aku tersenyum dan bertanya, "Aku mencintainya, bagaimana aku bisa menyakitinya?"

Melihat sosok Dessy Liu yang sudah pergi jauh, aku pun memberi perintah kepada Tono Ruan "Siapkan hadiah untuk Keluarga Liu, pastikan aku akan melihat mereka menghilang besok malam, dan ... kekayaan pribadi milik Dessy jangan dipindahkan."

"Baiklah, Direktur Shi," jawab Tono Ruan.

Perusahaan Andre Duan masih dalam tahap berkembang, ketika aku tiba, aku melihat hanya ada sekitar tujuh atau delapan orang karyawan di dalam kantor.

Andre Duan sangat terkejut saat melihatku, dia tersenyum kepadaku lalu menghampiriku, ia mengulurkan tangan dan menggenggam tanganku masuk ke dalam kantornya, saat pintu ditutup dia pun dengan cepat mencium bibirku.

Aku mengulurkan tangan dan memeluk lehernya untuk menyeimbangkannya, dan tanpa sadar kakiku melingkari pinggangnya yang kuat, dia tersenyum lembut, dahinya menempel di dahiku, dan suaranya bertanya dengan lembut, "Kamu merindukanku?"

Aku tersenyum dan berkata, "Ya, aku merindukanmu, jadi aku datang ke sini."

Andre Duan tertawa keras, di hatinya penuh dengan suka cita.

Aku menemani Andre Duan hingga selesai bekerja, saat itu dia pun menyerahkan kepadaku dokumen-dokumen yang telah dilihatnya, aku mengambilnya dan melihatnya satu per satu, lalu bertanya kepadanya, "Ini adalah kontrak yang baru-baru ini kamu bicarakan? Apakah ada modal untuk menjalankannya?"

Andre Duan berkata dengan percaya diri, "Ya, pinjaman bank sudah turun."

Setelah kembali ke rumah, Andre Duan membuat makan malam untuk aku dengan tangannya sendiri, ia juga berinisiatif membersihkan dapur, malam itu Andre Duan sangat lembut, dia mencuci kakiku, mencuci rambutku, memandikanku ... Dia melakukan semuanya dengan sangat halus dan lembut, dia melayaniku layaknya seorang permaisuri.

Andre Duan di hari itu sangat mirip dengan kebiasaan seorang suami pada umumnya, dan dia melayaniku di tempat tidur untuk membuat aku bahagia, aku mendapatkan kepuasan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari itu, aku juga memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang Andre Duan, aku pikir aku sangat mencintai pria ini.

Keesokan harinya aku merasa tubuhku sangat lunak, aku berbalik lalu memeluk Andre Duan, dia mengusap kepalanya di dadaku, aku tertawa dan berkata, "Tuan Duan, kau seperti anjing militer yang tulus."

Setelah mendengar kata-kata itu, Andre Duan membuka mulutnya dan menggigit dadaku, dan bertanya dengan suara yang tidak jelas, "Benarkah? Anjing militer yang seperti apa?"

Aku mengulurkan tangan dan mengelus kepalanya, sambil tersenyum aku berkata, "Seperti kamu."

Andre Duan mengangkat kepalanya dan menatapku, tatapan matanya begitu dalam, aku pun bertanya dengan penuh harap, "Tuan Duan, apakah hari ini kamu akan pergi bekerja?"

“Ya, ada urusan di perusahaan.” Andre Duan mengulurkan tangan dan menggosok kepalaku, dengan lembut berkata, “Sayang, tunggu aku pulang malam ini untuk menemanimu.”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, dia menempatkan tubuhku di bawahnya, Andre Duan menarikku ke tempat tidur dan melakukannya lagi dan lagi, hingga jam menunjukkan pukul sembilan pagi akhirnya mengenakan jas dan buru-buru meninggalkan Perumahan Shore untuk pergi bekerja.

Aku berbaring di tempat tidur sebentar dan merasa sangat tertekan, aku selalu merasa bahwa sesuatu akan terjadi seperti biasa, tetapi apakah itu?

Apa yang sedang aku khawatirkan?!

Setelah berpikiran kacau di tempat tidur sejenak, aku bangun dan pergi bekerja, ketika aku tiba di perusahaan, aku mendengar Tono Ruan berkata, "(Direktur Shi/Rizky Shi) memintamu untuk kembali ke Beijing besok."

Rizky Shi memintaku untuk kembali ke Beijing besok.

Dia telah mengatakan untuk memberiku waktu, tetapi aku di sini hanya beberapa hari saja, apa yang sebenarnya dia kalutkan?!

Hari ini dan besok akan ada (total 9 waktu, ini adalah waktu pertama), untuk mengimbangi semua orang, hehe.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu