Because You, My CEO - Bab 198 Kebandelan Sella (2)
Sella berkata secara langsung, tangan Andre Duan menjadi kaku, dan bertanya, "Anak-anak baru saja kembali ke Cina, dan bahkan belum sepuluh hari, kenapa sangat terburu-buru untuk kembali?." "
Sella berbisik dalam bahasa Inggris, "Ayah, aku sudah lama tidak sekolah, guru- guru dan teman sekelas akan merindukanku."
Andre Duan bertanya, "Bisakah kamu sekolah di Tiongkok kedepannya?"
Andre Duan tidak mau membiarkan Sella pergi.
Sella dengan cemas berkata, "Tapi aku punya sekolah di Amerika Serikat."
"Apakah kita akan pindah sekolah? Menemani ayah dan ibu?" Lengan Andre Duan memeluknya dan dengan sabar berkata, "Sayang, ibu dan ayah, kakak, dan kakak Seno Sheng semuanya ada di negara ini, satu keluarga ingin tinggal bersama, kamu juga harus tinggal bersama kami ... dan juga masih ada kakek nenek. "
Dia berkata dengan suara rendah, "Ayah, ketika kalian membawaku pulang, kalian tidak mengatakan bahwa kita akan tetap tinggal di sini."
Perkataan dari anak tiga tahun ini terdengar sangat jelas..
Andre Duan bertanya, "Apakah kamu menasehati ayahmu?"
Sella terdiam, dia meninggalkan lengan Andre Duan, dan dengan pantat kecilnya berlari ke depan Doggy dan berjongkok.
Andre Duan dan aku merasa terganggu malam itu, tetapi tidak ada dari kami yang menyutujuinya untuk mengirim Sella pergi dari sini.
Satu keluarga harus bersama, ini adalah pemikiran Andre Duan.
Tetapi Andre Duan yang keras kepala bertemu dengan Sella yang keras kepala, dan sejak malam itu dan seterusnya Sella tidak pernah lagi mendekati Andre Duan.
Bahkan jika Andre Duan memeluknya, dia juga menunjukkan kesedihan.
Beberapa hari kemudian, aku memunggungi Andre Duan, sambil menggendong Sella, dengan ragu bertanya, "Mengapa kamu tidak peduli dengan ayah belakangan ini?"
“Ayah?” Sella berkata dengan lembut dalam bahasa Inggris. “Sejak kecil, Paman Su memberitahuku bahwa aku tidak punya ayah, tetapi kakakku memberitahuku bahwa aku punya ayah, jadi aku tidak tahu apakah aku punya ayah atau tidak, sampai hari itu dia muncul di rumah, aku menjadi yakin aku mempunyai ayah. "
Delson Su sudah terlalu banyak mulut!
Dia mungkin benar-benar bisa mengajari anak !!
"Bu, aku sangat bahagia sebelum aku mempunyai ayah, aku belajar dengan adik laki-lakiku, bersenang-senang bersama, sering bertemu dan meneleponmu, aku pikir ini adalah kehidupan yang baik."
Aku bertanya, "Apakah kamu merasa ayah mengendalikan?"
"Aku ingin mempunyai seorang ayah, tetapi aku tidak ingin dia mengendalikanku, jika dia ingin mengendalikan aku, aku lebih ingin tidak mempunyai ayah."
Aku teringat bahwa Andre Duan ada di belakang aku, jadi aku menjadi terburu-buru untuk memukul Sella, dengan mata merah yang berkedip, dan dengan keras kepala menatap aku dengan air mata, mengatakan, "Kakak laki-laki mengatakan bahwa setiap orang mempunyai alasan tertentu."
Aku pikir dia sudah terlalu pintar.
Terlalu bisa berdebati, terlalu bisa menggunakan kata-kata untuk menyakiti orang lain.
Dia menangis dengan sangat keras, aku memeluknya dengan rasa sakit hati dan menatap Andre Duan, dia melihat ke samping dan melihat sedih ke luar jendela.
Sella tidak hanya marah pada Andre Duan, dia bahkan lebih mengabaikanku, jadi dia menangis dan pergi dari lenganku, berbaring ke tempat Doggy menangis dan tubuh kecilnya bergetar.
Doggy menjilat pakaiannya, sedikit agresif.
Aku tidak mengerti dari mana kekuatan anak ini berasal, mencoba untuk bertarung dengan kami, mencoba untuk mendapatkan kebebasannya sendiri.
Tapi bagaimanapun, seorang anak berusia tiga tahun, bagaimana bisa Andre Duan membiarkannya pergi? Aku ingat Andre Duan berkata bahwa dia tidak akan membiarkannya pergi, meskipun dia menyalahkannya, dia tetap tidak akan membiarkannya pergi.
Andre Duan mendengar Sella menangis dua kali, tapi bagaimanapun dia tidak tahan, dia membuka kakinya yang panjang dan berjongkok sedikit, dan langsung menggendong Sella di lengannya, dia berbisik pelan, "Sayang, ini kesalahan ayah."
Aku yang memukul anak, tetapi dialah yang mengaku salah.
Sella bergerak-gerak di lengannya dan merasa tidak tenang, sampai sepuluh menit kemudian, aku merasa tidak ingin mempedulikan Sella.
Tapi Andre Duan dengan berani membujuknya selama sepuluh menit.
Andre Duan sebenarnya lebih tidak nyaman.
Khususnya, yang membuatnya tidak nyaman adalah putri kandungnya.
Setelah Sella berhenti menangis, dia pergi dari tangannya untuk mencari Vino Duan, aku mendekati tubuh Andre Duan dan berbisik, "Sella masih muda, dan dia akan mengerti setelah beberapa saat.
“Sisca, Sella bisa melawan.” Andre Duan menghela nafas dan berkata, “Jika anak lain, setelah keributan dan tidak bisa membuahkan hasil maka tidak akan dibahas lagi, tetapi dia akan membalas dendam di dalam hatinya.”
Aku bergumam dan bertanya, "Bagaimana dia bisa membalasnya?"
Meskipun aku tahu dia akan membalas dendam, aku tidak berani mengatakannya.
"Dia mengabaikanku selama beberapa hari, bagaimana menurutmu? Sella hanya mengatakan bahwa jika aku mengendalikannya, dia bisa bersedia untuk tidak menerimaku."
Aku bertanya, "Apa yang harus aku lakukan?"
"Masih mudah ditangani pada anak yang berusia dua tahun, tetapi anak tiga tahun itu akhirnya tahu apa yang disukainya dan tidak disukainya."
Andre Duan berkata, "Dia tidak menyukaiku sekarang."
"Jangan bicara omong kosong, dia masih seorang anak kecil, dia akan mengerti dalam beberapa hari, dia akan mengerti bahwa kamu baik padanya dengan sepenuh hati."
"Sisca, aku pernah berkata aku tidak akan membiarkannya pergi, tetapi ... kami akan mengirimnya ke Amerika secara langsung dalam beberapa hari kedepan."
Aku terkejut "Kamu ingin ..."
Andre Duan menyela aku dan berkata, "Dia menginginkan kebebasan."
“Jadi kamu memberinya?” Tanyaku.
Andre Duan membenamkan kepalanya di tangan aku dan berkata dengan lembut, "Aku tidak punya alasan untuk tidak memberikannya, dan kamu telah melihat bagaimana dia memperlakukan aku hari ini, hari ini dia dapat mengatakan ini di depan aku, jika menunggu beberapa hari lagi, dia akan mengatakan kata-kata yang lebih membuatku sedih. "
Desakan Andre Duan dikalahkan oleh Sella, ketika kami mengatakan keputusan ini kepada Sella, dia tidak terlalu senang.
Sikapnya terhadap kami lebih dingin dibandingkan kemarin.
Pada hari dia dikirim ke Amerika Serikat, Sella akhirnya berkata, "Bu, menangis adalah cara terendah, hari itu ... aku tidak ingin menangis, dan di masa depan ... aku akan belajar dan tinggal bersama saudara-saudaraku."
“Sella, kamu masih anak-anak,” kataku masam.
———— Jangan tanya padaku kenapa aku menuliskan Sella sangat mengerti dengan permasalahan, karena dia luar biasa dan dia akan lebih bersinar daripada Ester Bo di masa depan.
Kehidupan Sella ditakdirkan untuk menjadi luar biasa.
Tapi Seno Sheng sangat biasa.
Kisah masa depan mereka akan sulit.
Tuhan, ingin kembali? "
Sella berbisik dalam bahasa Inggris, "Ayah, aku sudah lama tidak sekolah. Guru dan teman sekelas akan merindukanku."
Andre Duan bertanya, "Apakah Anda akan pergi ke sekolah di Tiongkok?"
Andre Duan tidak mau membiarkan Sella pergi.
Sella dengan cemas berkata, "Tapi aku punya sekolah di Amerika Serikat."
"Apakah kita akan pindah ke sekolah? Tetap bersama orang tua aku?" Lengan Andre Duan memeluknya dan dengan sabar berkata, "Bayi, ibu dan ayah, saudara laki-laki, dan saudara laki-laki Seno Sheng semuanya ada di negara ini. Keluarga akan tinggal bersama, jadi Anda harus tinggal bersama kami ... dan kakek dan kakek. "
Dia berkata dengan suara rendah, "Ayah, ketika kamu membawaku pulang, kamu tidak mengatakan kamu akan tinggal di sini sepanjang waktu."
Pidato tiga tahun juga jelas.
Andre Duan bertanya, "Bisakah kamu melahirkan ayahmu?"
Sella terdiam, dia meninggalkan lengan Andre Duan, dan pantat kecilnya berlari ke Doggy dan berjongkok.
Andre Duan dan aku merasa terganggu malam itu, tetapi tidak ada dari kami yang berbicara dan setuju untuk mengirim Sella keluar dari sini.
Keluarga ingin bersama, ini adalah ide Andre Duan.
Tetapi Andre Duan yang keras kepala menemui Sella yang keras kepala, dan sejak malam itu seterusnya Sella tidak pernah lagi mendekati Andre Duan.
Bahkan jika Andre Duan memeluknya, dia juga menunjukkan kehilangan.
Beberapa hari kemudian, aku memunggungi Andre Duan, membuat Sella ragu dan bertanya, "Mengapa aku tidak peduli dengan ayah aku belakangan ini?"
“Ayah?” Sella berkata dengan lembut dalam bahasa Inggris. “Sejak usia dini, Paman Su memberitahuku bahwa aku tidak punya ayah, tetapi kakakku memberitahuku bahwa aku punya ayah, jadi aku tidak tahu apakah aku punya ayah atau tidak. Ayah, sampai hari itu dia muncul di rumah seperti orang yang hidup. Aku yakin aku punya ayah. "
Delson Su banyak bicara!
Dia benar-benar mengajar anak-anak! !!
"Bu, aku sangat bahagia di hadapan ayahku. Aku belajar dengan adik laki-lakiku, bersenang-senang bersama, dan sering bertemu dan memanggilmu. Aku pikir ini adalah kehidupan yang baik."
Aku bertanya, "Apakah Ayah yang bertanggung jawab atas Anda?"
"Aku ingin seorang ayah, tetapi aku tidak ingin dia mengendalikanku. Jika dia ingin mengendalikan aku, aku ingin punya ayah."
Aku ingat bahwa Andre Duan ada di belakang aku, jadi ketika aku sedang terburu-buru, aku memukul Sella, dengan mata merah berkedip seketika, dan dengan keras kepala menatap aku dengan air mata, mengatakan, "Adik laki-laki mengatakan bahwa orang-orang masuk akal."
Aku pikir dia terlalu pintar.
Terlalu banyak berdebat untuk diriku sendiri, terlalu banyak untuk disakiti dengan kata-kata.
Dia menangis sangat keras kepala. Aku memeluknya dengan sakit hati dan menatap Andre Duan. Dia melihat ke samping dan melihat sedih ke luar jendela.
Sella tidak hanya marah pada Andre Duan, dia bahkan lebih enggan mengabaikanku, jadi dia menangis dari lengannya dan berbaring di tubuh pelatih, menangis dan bergetar.
Doggy menjilat pakaiannya, sedikit agresif.
Aku tidak mengerti dari mana kekuatan anak ini berasal, mencoba untuk bertarung dengan kami, mencoba untuk mendapatkan kebebasannya sendiri.
Tapi bagaimanapun, seorang anak berusia tiga tahun, bagaimana bisa Andre Duan membiarkannya pergi? Aku ingat Andre Duan berkata bahwa dia tidak akan membiarkannya pergi, dia lebih suka menyalahkannya daripada pergi.
Andre Duan mendengarkan Sella menangis dua kali, tetapi bagaimanapun dia tidak tahan. Dia membuka kakinya yang panjang dan berjongkok sedikit, dan memegangi Sella langsung di lengannya. Dia berbisik, "Sayang, ini kesalahan ayah."
Akulah yang mengalahkan anak itu, dan dialah yang mengaku salah.
Sella bergerak-gerak di lengannya dan tidak tenang sampai sepuluh menit kemudian, aku merasa tidak benar mengabaikan Sella.
Tapi Andre Duan dengan berani membujuknya selama sepuluh menit.
Andre Duan sebenarnya lebih tidak nyaman.
Khususnya, yang membuatnya tidak nyaman adalah putri kandungnya.
Setelah Sella berhenti menangis, dia pergi dari tangannya untuk menemukan Andre Duan. Aku mendekati tubuh yang memegang Andre Duan dan berbisik, "Aku masih muda, dan dia akan mengerti setelah beberapa saat."
“Sisca, Sella akan melawan.” Andre Duan menghela nafas dan berkata, “Jika ini anak lain, tidak akan ada hasil setelah beberapa saat, tetapi dia akan membalas dendam di dalam hatinya.”
Aku bergumam dan bertanya, "Bagaimana dia bisa membalasnya?"
Meskipun aku tahu dia akan membalas dendam, aku tidak berani mengatakannya.
"Dia mengabaikanku selama beberapa hari, bagaimana menurutmu? Sella hanya mengatakan bahwa jika aku mengelolanya, dia tidak akan menginginkanku."
Aku bertanya, "Apa yang harus aku lakukan?"
"Mudah ditangani pada usia dua tahun, tetapi bocah tiga tahun itu akhirnya tahu apa yang disukainya dan tidak disukainya."
Andre Duan berkata, "Dia tidak menyukaiku sekarang."
"Jangan bicara omong kosong, dia kanak-kanak, dia akan mengerti dalam beberapa hari, dia akan mengerti bahwa kamu baik padanya dengan sepenuh hati."
"Sisca, aku pernah berkata aku tidak akan membiarkannya pergi, tapi ... kami akan mengirimnya ke Amerika secara langsung dalam beberapa hari."
Aku terkejut "Anda ingin ..."
Andre Duan menyela aku dan berkata, "Dia menginginkan kebebasan."
“Jadi kamu memberinya?” Tanyaku.
Andre Duan membenamkan kepalanya di tangan aku dan berkata dengan lembut, "Aku tidak punya alasan untuk tidak memberikannya, dan Anda telah melihat bagaimana dia memperlakukan aku hari ini. Hari ini dia dapat mengatakan ini di depan aku, tunggu beberapa saat. Tuhan akan mengatakan lebih banyak kesedihan kepadaku. "
Desakan Andre Duan dikalahkan oleh Sella.Ketika kami mengatakan keputusan ini kepada Sella, dia tidak terlalu senang.
Mereka lebih tidak peduli pada kita daripada sebelumnya.
Pada hari dia dikirim ke Amerika Serikat, Sella akhirnya berkata, "Bu, menangis adalah cara yang paling rendah. Hari itu ... aku tidak ingin menangis, dan di masa depan ... aku akan belajar dan tinggal bersama adik-adik lelaki aku."
“Sella, kamu masih anak-anak,” kataku masam.
———— Jangan tanya kenapa aku pikir Sella menulis dengan bijak, karena dia luar biasa dan dia akan lebih menyilaukan daripada Bo Guang di masa depan.
Kehidupan Sella ditakdirkan untuk menjadi luar biasa.
Tapi Seno Sheng sangat biasa.
Kisah masa depan mereka akan sulit.
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallBeautiful Love
Stefen LeeMy Charming Lady Boss
AndikaMeet By Chance
Lena TanLoving The Pain
AmardaBecause You, My CEO×
- Bab 1 Hal Yang Paling Berani
- Bab 2 Aku Tidak Menginginkanmu (1)
- Bab 2 Aku Tidak Menginginkanmu (2)
- Bab 3 Autis ya? (1)
- Bab 3 Autis ya? (2)
- Bab 4 Kirim Kode Konfirmasi
- Bab 5 Kencan Antara Aku dan Andre (!)
- Bab 5 Kencan Antara Aku dan Andre (2)
- Bab 6 Aku Bisa Membantumu Balas Dendam (1)
- Bab 6 Aku Bisa Membantumu Balas Dendam (2)
- Bab 7 Andre Duan Adalah Seorang Utusan Dari Langit
- Bab 8 Andre Duan Menolongku (1)
- Bab 8 Andre Duan Yang Membantuku (2)
- Bab 9 Urusan Perceraian Harus Cepat Diselesaikan
- Bab 10 Tunggu Aku Membalaskan Dendammu (1)
- Bab 10 Tunggu Aku Menggantikanmu Membalas Dendam (2)
- Bab 11 Christin Chen Membuat Masalah
- Bab 12 Andre Duan Menjemputku
- Bab 13 Kamu Adalah Wanita Milikku
- Bab 14 Pilih Sebuah Hari Untuk Mengambil Sertifikatnya (1)
- Bab 14 Pilih Sebuah Hari Untuk Mengambil Sertifikatnya (2)
- Bab 15 Hukum Pernikahan Pasal 24 (1)
- Bab 15 Hukum Pernikahan Pasal 24 (2)
- Bab 16 Ini Adalah Pacarku (1)
- Bab 16 Ini Adalah Pacarku (2)
- Bab 17 Ibuku (1)
- Bab 17 Ibuku (2)
- Bab 18 Kamu Hanya Menyisakku (1)
- Bab 18 Kamu Hanya Menyisakku (2)
- Bab 19 Kamu Akan Melewati Hari-Hari Yang Baik Bersamaku (1)
- Bab 19 Kamu Akan Melewati Hari-Hari Yang Baik Bersamaku (2)
- Bab 20 Aku Ingin Melamarnya (1)
- Bab 20 Aku Ingin Melamarnya (2)
- Bab 21 7 Hari Sebelum Pernikahan (1)
- Bab 21 7 Hari Sebelum Pernikahan (2)
- Bab 22 Menikah (1)
- Bab 22 Menikah (2)
- Bab 23 Suami Sisca yang Sekarang (1)
- Bab 23 Suami Sisca yang Sekarang (2)
- Bab 24 Selamat Ulang Tahun Untukmu (1)
- Bab 24 Selamat Ulang Tahun Untukmu (2)
- Bab 25 Dia Kembali Ke Bejing (1)
- Bab 25 Dia Kembali Ke Bejing (2)
- Bab 26 Benci Elisa Li (1)
- Bab 26 Benci Elisa Li (2)
- Bab 27 Telepon Dari Andre Duan (1)
- Bab 27 Telepon Dari Andre Duan (2)
- Bab 28 Aku Ingin Kembali Ke Kantor Polisi (1)
- Bab 28 Aku Ingin Kembali ke Kantor Polisi (2)
- Bab 29 Kita Taruhan Saja Kalau Begitu
- Bab 29 Kita Taruhan Saja Kalau Begitu (2)
- Bab 30 Menanggung Hutang Bersama (1)
- Bab 30 Menanggung Hutang Bersama (2)
- Bab 31 Satu-satunya Melupakanku (1)
- Bab 31 Satu-satunya Melupakanku (2)
- Bab 32 Nyonya Duan (1)
- Bab 32 Nyonya Duan (2)
- Bab 33 Andre Duan Marah Terhadap Tetangga (1)
- Bab 33 Andre Duan Marah Terhadap Tetangga (2)
- Bab 34 Kacau Balau (1)
- Bab 34 Kacau Balau (2)
- Bab 35 Orang Yang Pernah Dicintai, Tidak Akan Jauh (1)
- Bab 35 Orang Yang Pernah Dicintai, Tidak Akan Jauh (2)
- Bab 36 Tamu Yang Sangat Penting (1)
- Bab 36 Tamu Yang Sangat Penting (2)
- Bab 37 Berbaikan Dengan Ajaib (1)
- Bab 37 Berbaikan Dengan Ajaib (2)
- Bab 38 Ibu Profokator (1)
- Bab 38 Ibu Profokator (2)
- Bab 39 Amnesia (1)
- Bab 39 Amnesia (2)
- Bab 40 Ingin Rasa Manis (1)
- Bab 40 Ingin Rasa Manis (2)
- Bab 41 Menyelesaikan Andre Duan (1)
- Bab 41 Menyelesaikan Reza Wu (2)
- Bab 42 Selamat Tahun Baru, Nyonya Duan (1)
- Bab 42 Selamat Tahun Baru, Nyonya Duan (2)
- Bab 43 Hanya Sebuah Bisnis (1)
- Bab 43 Hanya Sebuah Bisnis (2)
- Bab 44 Mengapa Aku Bisa Kehilangan Ingatan? (1)
- Bab 44 Mengapa Aku Bisa Kehilangan Ingatan? (2)
- Bab 45 Kamu Adalah Putranya? (1)
- Bab 45 Kamu Adalah Putranya? (2)
- Bab 46 Janjinya (1)
- Bab 46 Janjinya (2)
- Bab 47 Aku Adalah Sandra Shi! (1)
- Bab 47 Aku Adalah Sandra Shi! (2)
- Bab 48 Wanita Cantik (1)
- Bab 48 Wanita Cantik (2)
- Bab 49 Tahu Bahwa Aku Adalah Sandra Shi (1)
- Bab 49 Tahu Bahwa Aku Adalah Sandra Shi (2)
- Bab 50 Mendengarkan Pendapat Andre Duan (1)
- Bab 50 Mendengarkan Pendapat Andre Duan (2)
- Bab 51 Siapakah dia? (1)
- Bab 51 Siapakah Dia? (2)
- Bab 52 Aku Sedang Menuju Ke Beijing (1)
- Bab 52 Aku Sedang Menuju Ke Beijing (2)
- Bab 53 Mengulitimu (1)
- Bab 53 Mengulitimu (2)
- Bab 54 Waktu Selama 5 Tahun (1)
- Bab 54 Waktu Selama 5 Tahun (2)
- Bab 55 Dia Hamil (1)
- Bab 55 Dia Hamil (2)
- Bab 56 Marah Terhadap Diana Xiao (1)
- Bab 56 Marah Terhadap Diana Xiao (2)
- Bab 57 Mereka Saling Mengenal Sejak Kecil (1)
- Bab 57 Mereka Mengenal Sejak Kecil (2)
- Bab 58 Balas Dendam Dari Elisa Li (1)
- Bab 58 Balas Dendam Dari Elisa Li (2)
- Bab 59 Ibuku Meninggal Dunia (1)
- Bab 59 Ibuku Meninggal Dunia (2)
- Bab 60 Dia Menyukaiku (1)
- Bab 60 Dia Menyukaiku (2)
- Bab 61 Apapun Yang Ia Katakan, Aku Percaya (1)
- Bab 61 Apapun Yang Ia Katakan, Aku Percaya (2)
- Bab 62 Upacara Pemakaman dan Paman Yang Serakah (1)
- Bab 62 Upacara Pemakaman dan Paman Yang Serakah (2)
- Bab 63 Menginginkan Aku? (1)
- Bab 63 Menginginkan Aku? (2)
- Bab 64 Keluarga Shen dan Keluarga Song (1)
- Bab 64 Keluarga Shen dan Keluarga Song (2)
- Bab 65 Kamu Cemburu? (1)
- Bab 65 Kamu Cemburu? (2)
- Bab 66 Vino Duan (1)
- Bab 66 Vino Duan (2)
- Bab 67 Suasana Hati Andre Duan Buruk (1)
- Bab 67 Suasana Hati Andre Duan Buruk (2)
- Bab 68 Seumur Hidup Bertemu Dengan Musuh (1)
- Bab 68 Seumur Hidup Bertemu Dengan Musuh (2)
- Bab 69 Interogasi (1)
- Bab 69 Interogasi (2)
- Bab 70 Surat Misterius (1)
- Bab 70 Surat Misterius (2)
- Bab 71 Kembali Tanpa Harapan (1)
- Bab 71 Kembali Tanpa Harapan (2)
- Bab 72 Kehilangannya (1)
- Bab 72 Kehilangannya (2)
- Bab 73 Kekejamannya (1)
- Bab 73 Kekejamannya (2)
- Bab 74 Mengembalikan Ingatan (1)
- Bab 74 Mengembalikan Ingatan (2)
- Bab 75 Pergi Ke Beijing (1)
- Bab 75 Pergi Ke Beijing (2)
- Bab 76 Harga Diri Yang Tak Berharga (1)
- Bab 76 Harga Diri Yang Tak Berharga (2)
- Bab 77 Hendy Chen Kembali Ke Beijing Untuk Menemaniku (1)
- Bab 77 Hendy Chen Kembali Ke Beijing Untuk Menemaniku (2)
- Bab 78 Dia Merasa Bersalah Terhadap Rizka Shen (1)
- Bab 78 Dia Merasa Bersalah Terhadap Rizka Shen (2)
- Bab 79 Sengaja Membuat Raisa Shen Emosi (1)
- Bab 79 Sengaja Membuat Raisa Shen Emosi (2)
- Bab 80 Terjadi Sesuatu Dengan Silvi Xiao (1)
- Bab 80 Terjadi Sesuatu Dengan Silvi Xiao (2)
- Bab 81 Keputusasaan Dirinya (1)
- Bab 81 Keputusasaan Dirinya (2)
- Bab 82 Kamu Sedang Takut (1)
- Bab 82 Kamu Sedang Takut (2)
- Bab 83 Alex Song (1)
- Bab 83 Alex Song (2)
- Bab 84 Dia Mulai Berterus Terang (1)
- Bab 84 Dia Mulai Berterus Terang (2)
- Bab 85 Perasaannya (1)
- Bab 85 Perasaannya (2)
- Bab 86 Gadis Misterius (1)
- Bab 86 Gadis Misterius (2)
- Bab 87 Dia Pernah Muncul Sebelumnya (1)
- Bab 87 Dia Pernah Muncul Sebelumnya (2)
- Bab 88 Mengapa Memanggilnya Kakak Kelima (1)
- Bab 88 Mengapa Memanggilnya Kakak Kelima (2)
- Bab 89 Dia Bersedia Untuk Berubah (1)
- Bab 89 Dia Bersedia Untuk Berubah (2)
- Bab 90 Kedatangannya (1)
- Bab 90 Kedatangannya (2)
- Bab 91 Mataku Terus Menatapmu (1)
- Bab 91 Mataku Terus Menatapmu (2)
- Bab 92 Akhirnya Tidak Bisa Menahannya (1)
- Bab 92 Akhirnya Tidak Bisa Menahannya (2)
- Bab 93 Ester Bo Tidak Suka Kakak Adik Keluarga Shen! (1)
- Bab 93 Ester Bo Tidak Suka Kakak Adik Keluarga Shen! (2)
- Bab 94 Kondisi Penyakit Silvi Xiao (1)
- Bab 94 Kondisi Penyakit Silvi Xiao (2)
- Bab 95 Tidak Sengaja Bertemu Alex Song (1)
- Bab 95 Tidak Sengaja Bertemu Alex Song (2)
- Bab 96 Wanita Membutuhkan Kemandirian (1)
- Bab 96 Wanita Membutuhkan Kemandirian (2)
- Bab 97 Tidak Mengenalnya? (1)
- Bab 97 Tidak Mengenalnya? (2)
- Bab 98 Keluarga Kaya Bo (1)
- Bab 98 Keluarga Kaya Bo (2)
- Bab 99 Ester Bo Pergi (1)
- Bab 99 Ester Bo Pergi (2)
- Bab 100 Perilaku Buruk Diana Xiao (1)
- Bab 100 Perilaku Buruk Diana Xiao (2)
- Bab 101 Kehidupan Pernikahan (1)
- Bab 101 Kehidupan Pernikahan (2)
- Bab 102 Pengakuan Andre Duan (1)
- Bab 102 Pengakuan Andre Duan (2)
- Bab 103 Kemarahannya (1)
- Bab 103 Kemarahannya (2)
- Bab 104 Memanjakan Diri (1)
- Bab 104 Memanjakan Diri (2)
- Bab 105 Desta Su (1)
- Bab 105 Desta Su (2)
- Bab 106 Membuat Desta Su Berpindah Selama Satu Hari (1)
- Bab 106 Membuat Desta Su Berpindah Selama Satu Hari (2)
- Bab 107 Pergi Ke Perusahaannya (1)
- Bab 107 Pergi Ke Perusahaannya (2)
- Bab 108 Peringatan Dari Rizky Shi (1)
- Bab 108 Peringatan Dari Rizky Shi (2)
- Bab 109 Tekanan Keluarga Shen (1)
- Bab 109 Tekanan Keluarga Shen (2)
- Bab 110 Ibu Andre Duan (1)
- Bab 110 Ibu Andre Duan (2)
- Bab 111 Cintanya Hanya Suatu Kebohongan (1)
- Bab 111 Cintanya Hanya Suatu Kebohongan (2)
- Bab 112 Bertemu Vino Duan (1)
- Bab 112 Bertemu Vino Duan (2)
- Bab 113 Telepon Ester Bo (1)
- Bab 113 Telepon Ester Bo (2)
- Bab 114 Aku Di Matanya (1)
- Bab 114 Aku Di Matanya (2)
- Bab 115 Kebenaran Terungkap Sangat Jelas (1)
- Bab 115 Kebenaran Terungkap Sangat Jelas (2)
- Bab 116 Dia Menemaniku Jatuh Ke Laut Bersama (1)
- Bab 116 Dia Menemaniku Jatuh Ke Laut Bersama (2)
- Bab 117 Membuat Janji Di Weihai (1)
- Bab 117 Membuat Janji Di Weihai (2)
- Bab 118 Keputusasaan Itu Akhirnya Datang (1)
- Bab 118 Keputusasaan Itu Akhirnya Datang (2)
- Bab 119 Stella Shi Dan Sella (1)
- Bab 119 Stella Shi Dan Sella (2)
- Bab 120 Bertemu Lagi (1)
- Bab 120 Bertemu Lagi (2)
- Bab 121 Aku Tidak Akan Memperalat Ester Bo (1)
- Bab 121 Aku Tidak Akan Memperalat Ester Bo (2)
- Bab 122 Pesta Keluarga Bo (1)
- Bab 122 Pesta Keluarga Bo (2)
- Bab 123 Bertemu Vincent Bo (1)
- Bab 123 Bertemu Vincent Bo (2)
- Bab 124 Masuk Ke Rumah Duan (1)
- Bab 124 Masuk Ke Rumah Duan (2)
- Bab 125 Melakukan Kesepakatan Lagi (1)
- Bab 125 Melakukan Kesepakatan Lagi (2)
- Bab 126 Sukacita (1)
- Bab 126 Sukacita (2)
- Bab 127 Dia Sudah Tahu Yang Sebenarnya (1)
- Bab 127 Dia Sudah Tahu Yang Sebenarnya (2)
- Bab 128 Seno Sheng (1)
- Bab 128 Seno Sheng (2)
- Bab 129 Mengadopsi Seno Sheng (1)
- Bab 129 Mengadopsi Seno Sheng (2)
- Bab 130 Kebetulan, Percikan Api (1)
- Bab 130 Kebetulan, Percikan Api (2)
- Bab 131 Mengubah Perkataan Menjadi Pisau Yang Tajam (1)
- Bab 131 Mengubah Perkataan Menjadi Pisau Yang Tajam (2)
- Bab 132 Rencananya (1)
- Bab 132 Rencananya (2)
- Bab 133 Dia Membuat Orang Lain Gelisah (1)
- Bab 133 Dia Membuat Orang Lain Gelisah (2)
- Bab 134 Kemiskinan Desta Su (1)
- Bab 134 Kemiskinan Desta Su (2)
- Bab 135 Mengganti Kewarganegaraan Sella (1)
- Bab 135 Mengganti Kewarganegaraan Sella (2)
- Bab 136 Pemikiran Hendy Chen (1)
- Bab 136 Pemikiran Hendy Chen (2)
- Bab 137 Hilangnya Andre Duan (1)
- Bab 137 Hilangnya Andre Duan (2)
- Bab 138 Sampai Jumpa Andre Duan (1)
- Bab 138 Sampai Jumpa Andre Duan (2)
- Bab 139 Kejatuhan Dirinya (1)
- Bab 139 Kejatuhan Dirinya (2)
- Bab 140 Aku Mengikutimu, Maafkan Aku (1)
- Bab 140 Aku Mengikutimu, Maafkan Aku (2)
- Bab 141 Berbicara Dengannya Tentang Kehidupan Sehari-hari (1)
- Bab 141 Berbicara Dengannya Tentang Kehidupan Sehari-hari (2)
- Bab 142 Dia Membawaku Pergi Ke Sebuah Desa (1)
- Bab 142 Dia Membawaku Pergi Ke Sebuah Desa (2)
- Bab 143 Melewati Tahun-Tahun Yang Tenang Bersamanya (1)
- Bab 143 Melewati Tahun-Tahun Yang Tenang Bersamanya (2)
- Bab 144 Duniamu Telah Menyingkirkan Aku dan Anak Kita (1)
- Bab 144 Duniamu Telah Menyingkirkan Aku dan Anak Kita (2)
- Bab 145 Luka Ester Bo (1)
- Bab 145 Luka Ester Bo (2)
- Bab 146 Perkataan Alvin Song (1)
- Bab 146 Perkataan Alvin Song (2)
- Bab 147 Pengertian Wajah Putih Kecil (1)
- Bab 147 Pengertian Wajah Putih Kecil (2)
- Bab 148 Ada Seseorang Yang Menyelamatkan Elisa Li (1)
- Bab 148 Ada Seseorang Yang Menyelamatkan Elisa Li (2)
- Bab 149 Undangan David Liu (1)
- Bab 149 Undangan David Liu (2)
- Bab 150 Rizka Shen Mencariku (1)
- Bab 150 Rizka Shen Mencariku (2)
- Bab 151 Rizka Shen Sendiri Berpikir (1)
- Bab 151 Rizka Shen Sendiri Berpikir (2)
- Bab 152 Aku Mencintaimu, Sisca (1)
- Bab 152 Aku Mencintaimu, Sisca (2)
- Bab 153 Sudah Menandatangani Perusahaan Keluarga Shi (1)
- Bab 153 Sudah Menandatangani Perusahaan Keluarga Shi (2)
- Bab 154 Dunia Ester Bo (1)
- Bab 154 Dunia Ester Bo (2)
- Bab 155 Ester Bo Membenci Rizka Shen (1)
- Bab 155 Ester Bo Membenci Rizka Shen (2)
- Bab 156 Keputusasaanku (1)
- Bab 156 Keputusasaanku (2)
- Bab 157 Menggugurkan Anaknya (1)
- Bab 157 Menggugurkan Anaknya (2)
- Bab 158 Desta Su dan Delson Su! (1)
- Bab 158 Desta Su dan Delson Su! (2)
- Bab 159 Dia Sudah Tahu Keberadaan Sella (1)
- Bab 159 Dia Sudah Tahu Keberadaan Sella (2)
- Bab 160 Kembali Ke Beijing (1)
- Bab 160 Kembali Ke Beijing (2)
- Bab 161 Bertemu Dengannya (1)
- Bab 161 Bertemu Dengannya (2)
- Bab 162 Pembicaraan Yang Damai (1)
- Bab 162 Pembicaraan Yang Damai (2)
- Bab 163 Bertemu Dengannya Secara Tidak Sengaja (1)
- Bab 163 Bertemu Dengannya Secara Tidak Sengaja (2)
- Bab 164 Kepercayaan Yang Rusak (1)
- Bab 164 Kepercayaan Yang Rusak (2)
- Bab 165 Menelepon Sella (1)
- Bab 165 Panggilan Telepon Untuk Sella (2)
- Bab 166 Ester Bo Mau Meninggalkan Beijing Lagi (1)
- Bab 166 Ester Bo Mau Meninggalkan Beijing Lagi (2)
- Bab 167 Tanggung Jawab Vino Duan (1)
- Bab 167 Tanggung Jawab Vino Duan (2)
- Bab 168 Tuan Duan (1)
- Bab 168 Tuan Duan (2)
- Bab 169 Kebahagiannya (1)
- Bab 169 Kebahagiannya (2)
- Bab 170 Direkturku (1)
- Bab 170 Direkturku (2)
- Bab 171 Pekerjaan Andre Duan (1)
- Bab 171 Pekerjaan Andre Duan (2)
- Bab 172 Apakah Sandra Shi Masih Hidup? (1)
- Bab 172 Apakah Sandra Shi Masih Hidup? (2)
- Bab 173 Sandra Shi ....... (1)
- Bab 173 Sandra Shi ....... (2)
- Bab 174 Dia Melamarku (1)
- Bab 174 Dia Melamarku (2)
- Bab 175 Sella Menerima Dirinya (1)
- Bab 175 Sella Menerima Dirinya (2)
- Bab 176 Keistimewaan Sella (1)
- Bab 176 Keistimewaan Sella (2)
- Bab 177 Pulang Ke Cina (1)
- Bab 177 Pulang Ke Cina (2)
- Bab 178 Telepon Dari Marry Wu (1)
- Bab 178 Telepon Dari Marry Wu (2)
- Bab 179 Kakek Keluarga Duan Sakit (1)
- Bab 179 Kakek Keluarga Duan Sakit (2)
- Bab 180 Ayah Andre Duan (1)
- Bab 180 Ayah Andre Duan (2)
- Bab 181 Kepergian Richie (1)
- Bab 181 Kepergian Richie (2)
- Bab 182 Masalah Yang Mengkhawatirkan (1)
- Bab 182 Masalah Yang Mengkhawatirkan (2)
- Bab 183 Kesepakatan Dengan Keluarga Shen (1)
- Bab 183 Kesepakatan Dengan Keluarga Shen (2)
- Bab 184 Aku Tidak Menghargai Dirinya?! (1)
- Bab 184 Aku Tidak Menghargai Dirinya?! (2)
- Bab 185 Kasus Lama Di Nanjing Yang Tidak Bisa Dipulihkan Kembali (1)
- Bab 185 Kasus Lama Di Nanjing Yang Tidak Bisa Dipulihkan Kembali (2)
- Bab 186 Para Ilmuwan Tua (1)
- Bab 186 Para Ilmuwan Tua (2)
- Bab 187 Bertemu Lagi Dengan Silvi Xiao (1)
- Bab 187 Bertemu Lagi Dengan Silvi Xiao (2)
- Bab 188 Dia Mengatakan Bahwa Dia Tidak Ada Hubungannya Dengan Kasus Lama Di Nanjing (1)
- Bab 188 Dia Mengatakan Bahwa Dia Tidak Ada Hubungannya Dengan Kasus Lama Di Nanjing (2)
- Bab 189 Masalah Mengenai Sella (1)
- Bab 189 Masalah Mengenai Sella (2)
- Bab 190 Kesepakatan Dengan Alex Song (1)
- Bab 190 Kesepakatan Dengan Alex Song (2)
- Bab 191 Mendapatkan Sertifikat dan Pulang Ke Rumah Keluarga Duan (1)
- Bab 191 Mendapatkan Sertifikat dan Pulang Ke Rumah Keluarga Duan (2)
- Bab 192 Telepon Dari Reza Wu (1)
- Bab 192 Telepon Dari Reza Wu (2)
- Bab 193 Pulang Ke Rumah Keluarga Duan Dengan Memanjant Dinding (1)
- Bab 193 Pulang Ke Rumah Keluarga Duan Dengan Memanjant Dinding (2)
- Bab 194 Felix Fu (1)
- Bab 194 Felix Fu (2)
- Bab 195 Sikap Delson Su Yang Tak Biasa (1)
- Bab 195 Sikap Delson Su Yang Tak Biasa (2)
- Bab 196 Pemutusan Hubungan Delson Su (1)
- Bab 196 Pemutusan Hubungan Delson Su (2)
- Bab 197 Ayah Desta Su (1)
- Bab 197 Ayah Desta Su (2)
- Bab 198 Kebandelan Sella (1)
- Bab 198 Kebandelan Sella (2)
- Bab 199 Andre Duan Ditahan (1)
- Bab 199 Andre Duan Ditahan (2)
- Bab 200 Semua Yang Dia Lakukan (1)
- Bab 200 Semua Yang Dia Lakukan (2)
- Bab 201 Delson Su (1)
- Bab 201 Delson Su (2)
- Bab 202 Kembali Ke Sisi Pantai (1)
- Bab 202 Kembali Ke Tepi Pantai (2)
- Bab 203 Pemburu Entah Darimana (1)
- Bab 203 Pemburu Entah Darimana (2)
- Bab 204 Kekejamannya (1)
- Bab 204. Kekejamannya (2)
- Bab 205 Meninggalkannya (1)
- Bab 205 Meninggalkannya (2)
- Bab 206 Berjanji Dengan Rico Xi (1)
- Bab 206 Berjanji Dengan Rico Xi (2)
- Bab 207 Perasaan Cinta Sudah Pergi (1)
- Bab 207 Perasaan Cinta Sudah Pergi (2)
- Bab 208 Pulang Ke Rumah Keluarga Xi (1)
- Bab 208 Pulang Ke Rumah Keluarga Xi (2)
- Bab 209 Kemunculan Delson Su (1)
- Bab 209 Kemunculan Delson Su (2)
- Bab 210 Berbicara Dengan Bahagia (1)
- Bab 210 Berbicara Dengan Bahagia (1)
- Bab 211 Mantan Pacar Rico Xi (1)
- Bab 211 Mantan Pacar Rico Xi (2)
- Bab 212 Bertengkar Dengan Fany Song, Si Wanita Kaya Raya (1)
- Bab 212 Bertengkar Dengan Fany Song, Si Wanita Kaya Raya (2)
- Bab 213 Situasi Bergejolak (1)
- Bab 213 Situasi Bergejolak (2)
- Bab 214 Kata-kata Seno Sheng (1)
- Bab 214 Kata-kata Seno Sheng (2)
- Bab 215 Dia Belajar (1)
- Bab 215 Dia Belajar (2)
- Bab 216 Kembali Ke Kota D Bertemu Tim Liu (1)
- Bab 216 Kembali Ke Kota D Bertemu Tim Liu (2)
- Bab 217 Kemunculan Tono Ruan (1)
- Bab 217 Kemunculan Tono Ruan (2)
- Bab 218 Waktu Dia Untuk Mengubah Semuanya Menjadi Baik (1)
- Bab 218 Waktu Dia Untuk Mengubah Semuanya Menjadi Baik (2)
- Bab 219 Kejadiannya (1)
- Bab 219 Kejadiannya (2)
- Bab 220 Kembali Ke Beijing (1)
- Bab 220 Kembali Ke Beijing (2)
- Bab 221 Bertemu Andre Duan (1)
- Bab 221 Bertemu Dengan Andre Duan (2)
- Bab 222 Andre Duan (1)
- Bab 222 Andre Duan (2)
- Bab 223 Mempertahankan Keluarga Duan (1)
- Bab 223 Mempertahankan Keluarga Duan (2)
- Bab 224 Lagi-lagi Dia Terluka (1)
- Bab 224 Lagi-lagi Dia Terluka (2)
- Bab 225 Mantel Musim Dingin (1)
- Bab 225 Mantel Musim Dingin (2)
- Bab 226 Aku Harus Melindunginya (1)
- Bab 226 Aku Harus Melindunginya (1)
- Bab 227 Doanya Sangat Ironis (1)
- Bab 227 Doanya Sangat Ironis (2)
- Bab 228 Membaik (1)
- Bab 228 Membaik (2)
- Bab 229 Kelembutannya (1)
- Bab 229 Kelembutannya (2)
- Bab 230 Menjemput Anak (1)
- Bab 230 Menjemput Anak (2)
- Bab 231 Kebenaran Dari Masalah Ini (1)
- Bab 231 Kebenaran Dari Masalah Ini (2)
- Bab 232 Keberadaan Qing (1)
- Bab 232 Keberadaan Qing (2)
- Bab 233 Menemukan Andre Duan (1)
- Bab 233 Menemukan Andre Duan (2)
- Bab 234 Dia Mencintaiku (1)
- Bab 234 Dia Mencintaiku (2)
- Bab 235 Sudah Diselamatkan (1)
- Bab 235 Sudah Diselamatkan (2)
- Bab 236 Penerus Rico Xi (1)
- Bab 236 Penerus Rico Xi (2)
- Bab 237 Pergi Untuk Menjenguknya (1)
- Bab 237 Pergi Untuk Menjenguknya (2)
- Bab 238 Dia Tidak Menginginkan Aku Lagi (1)
- Bab 238 Dia Tidak Menginginkan Aku Lagi (2)
- Bab 239 Tono, Aku Merindukannya (1)
- Bab 239 Tono, Aku Merindukannya (2)
- Bab 240 Apa Itu Cinta (1)
- Bab 240 Apa Itu Cinta (2)
- Bab 241 Dia Marah (1)
- Bab 241 Dia Marah (2)
- Bab 242 Semua Merasa Dia Sangat Baik (1)
- Bab 242 Semua Merasa Dia Sangat Baik (2)
- Bab 243 Memutuskan Hubungan
- Bab 244 Kehilangan Penglihatan (1)
- Bab 245 Meninggalkan Beijing
- Bab 246 Berikan Diriku Sendiri Padanya
- Bab 247 Cahaya Pemulihan
- Bab 248 Pertanyaannya
- Bab 249 Bertemu Jendral Hu
- Bab 250 Perkataan Seno Sheng
- Bab 251 Dia Telah Berubah (1)
- Bab 252 Dia Telah Berubah (2)
- 253 Aku Ingin Menyetuhmu
- Bab 254 Gairah Dia
- Bab 255 Perhatian pada Jefry Bo
- Bab 256 Masa Lalu
- Bab 257 Kembali Ke Beijing
- Bab 258 Kebersamaan Sekeluarga
- Bab 259 Mereka Sudah Menikah
- Bab 260 Sebelum Pernikahan
- Bab 261 Pernikahan
- Bab 262 Kembali (Cerita Hidup Seno Sheng)
- Bab 263 Kenapa Tidak Menikah?
- Bab 264 Karier ku
- Bab 265 Menemui Seno Sheng
- Bab 266 Mengobrol Dengannya
- Bab 267 Tersentuh Secara Tidak Sengaja
- Bab 268 Keputusan Besar
- Bab 269 Aku Mengatakan Bahwa Aku Menyukainya
- Bab 270 Dalam Kesulitan
- Bab 271 Duel
- Bab 272. Seno Sheng Setuju
- Bab 273 Kepergianku
- Bab 274. Ia Bertanya Apakah Aku Mencintainya?
- Bab 275 Berkemah
- Bab 276 Dia Memaafkanku
- Bab 277 Dia Membantuku Menulis Tulisan Karakter Besar
- Bab 278 Dia Sudah Berkompromi!
- Bab 279 Penutup