Because You, My CEO - Bab 56 Marah Terhadap Diana Xiao (2)

Hari ini malam festival tahun baru imlek, diluar jendela dipenuhi oleh kembang api, aku membawa segelas teh susu duduk dan di balkon sambil melihat kembang api dan menunggu waktu.

Saat waktu jam 12 tepat, aku menelpon Andre Duan, untung saja saat ini dia bersedia mengangkat telponku.

Terdengar suara kembang api dari seberang sana, aku menolehkan kepala melihat suasana sekitar karna terdengar suara kembang api yang sungguh meriah, dengan tertawa kesepian aku berkata : “Selamat Tahun Baru Imlek Andre Duan”

Dia terdiam, aku merasakan kesedihan dan kesepian didalam hati, dengan tersenyum aku berkata : “Andre, aku mendengar ditempatmu sana ada suara kembang api, dan mendengar juga ditempat kamu sana sangatlah ramai.”

Terdengar suara jejak kaki dari telpon di seberang sana, aku mendengar suara anak kecil yang lembut berteriak : “Andre, kamu mau pergi kemana? Mana angpao untukku?”

Seorang anak kecil yang ingin meminta angpao.

Andre Duan tidak mempedulikan dia, dia pun terdiam, aku berpikir mungkin dia telah sampai di suatu tempat yang hening.

“Sisca, kenapa menelponku?”

Nada suaranya yang sangat dingin, aku berpikir lalu berkata : “Andre, aku ingat aku pernah bilang, hari yang baik adalah kehidupan, ketenangan, hati yang damai, tapi hatiku ini selalu merasakan tidak damai.”

Aku melingkarkan tubuh di atas sofa, pandangan mataku mengarah pada bunga yang biasanya aku rawat, dengan ringan berkata, “Aku adalah Sandra Shi, tapi aku juga Sisca yang tidak hilang ingatan, jadi saat kamu marah dengan aku, aku merasa tidak bersalah, bahkan akupun tidak tau aku salah dimana, bahkan karna aku tidak mempunyai ingatan itu tersebut merasakan tak berdaya, dan kamu..... kamu mengetahui segala yang pernah terjadi, akan tetapi secara tanpa sengaja mendekati dan menyembunyikan diriku.......”

“Andre, kamu juga pernah berkata jika Nyonya Duan menelpon kamu pasti akan kembali, saat itu aku bertanya kepadamu, tapi kamu malah tidak mengangkat telponku dan juga tidak membalas pesanku, kamu malah meninggalkan aku di Beijing, tanpa ada keraguan sedikitpun lalu menghilang, Andre, waktu itu aku sangatlah tidak berdaya”

Dia hanya terdiam, aku mengulurkan tangan dan menutup rasa kesakitan di mataku, dan berkata,“Mulutmu penuh dengan kebohongan, aku percaya padamu tapi kamu mebgatakan aku bodoh, aku tidak percaya dengan perkataanmu tapi kamu berkata sejak kapan Andre berbohong, jadi apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?”

“Sisca, apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?”

Ah, dia memang seperti ini, malam itu otakku masih kepikiran hal tersebut, akan tetapi karna aku tau aku sendiripun adalah Sandra Shi, setelah itu dia mulai bersikap dingin terhadap aku, dan selalu suka menghilang.

Emosi aneh Andre Duan selalu ada tanpa tanda-tanda.

“Kamu berada di Beijing, kamu memiliki keluarga, dan aku..... hanya ada Andre Duan, seorang Andre Duan yang sangat lembut dan sayang padaku, seorang Andre yang hidup bersamaku walaupun terkadang suka tempramen terhadapku, seorang Andre Duan yang kuat dan suka mendorong aku.”Aku menghapus air mata yang mengalir di ujung mataku, dan berkata “Andre, aku berada di Perumahan Shore, aku sendirian di Perumahan Shore, dan akan selalu menunggu telpon darimu, tapi bahkan satu kata Selamat Tahun Baru Imlek pun menjadi sebuah harapan.”

“Andre Duan kita bercerai saja.”

Aku langsung mematikan telpon dan langsung kembali ke kamar, malah aku tidak menyangka ada sebuah panggilan masuk, telpon dari Hendy Chen.

Aku menghapus air mataku, dan mengangkat telponnya lalu bertanya : “Ada apa?”

“Selamat Tahun Baru Imlek Sisca.” Tedengar suara Hendy yang lembut, sambil tertawa ringan berkata,“Tadi aku menelponmu tapi selalu sibuk, jadi banyak hal-hal yang terlewatkan untuk mengucapkan kata berkah untukmu.”

“Terimakasih Hendy.” Aku akhirnya tidak bisa menahan rasa iba dan kesepian ini, dan terduduk menangis.

Telpon masih dalam keadaan terhubung, dan Hendy Chen pun masih terdiam, hingga menunggu cukup menangisnya, dia baru berbicara, “Sisca, sekarang buka pintu bawah, aku telah menyuruh orang untuk membawakan hadiah Imlek untuk kamu.”

Di tengah-tengah tangisanku, aku bertanya: “Hadiah Imlek apa?”

Aku sudah sangat merasa puas, Hendy Chen adalah satu-satunya orang yang bersedia menelponku dan mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, didalam hatiku, aku sangat berterimakasih kepadanya.

“Menurutlah, kamu akan mengetahuinya saat kamu turun.”

Aku menempelkan telpon di telinga sambil membuka pintu, melewati koridor dan berjalan menuju lift, saat pintu lift tertutup aku baru menyesal.

Baru saja saat aku mengangkat telpon, kenapa aku menangis di hadapannya? Padahal di hadapan Andre Duan aku bisa menahannya, kenapa aku bisa lemah karena dia mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek?

Sesungguhnya aku memang benar-benar kesepian, Tahun Baru Imlek adalah suatu hari yang bisa berkumpul bersama keluarga, tapi aku tidak pergi kemana-kemana dan hanya berdiam diri di apartemen saja, bahkan orang yang aku cintai.... dia sedikitpun tidak prihatin terhadapku.

Di bawah apartemen sangatlah ramai dipenuhi oleh anak-anak kecil dan orang dewasa, aku melihat sekeliling, dengan penasaran aku bertanya, “Dimana Hadiah Imleknya?”

Tiba-tiba ada seseorang dari belakang memeluk tubuhku, kepala hangatnya menempel di pipiku, aku menundukkan kepala dan termenung menatap kedua tangan yang memeluk tubuhku, dengan penuh ketidakpercayaan, aku bertanya, “Apa itu kamu?”

“Ini aku, Sisca.”

Aku tidak dapat membendung air mata di mataku, dengan penuh kehangatan, aku bertanya, “Bukankah kamu berada di London dan merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluargamu?”

“Aku takut kamu.... kesepian.”

Kedua tangan Hendy Chen melonggar, aku memutar tubuhku dan menatapnya, sebuah mantel hitam panjang membungkusnya hingga membuatnya terlihat sangat misterius, sedangkan di dalamnya hanya mengenakan selembar pakaian woll berwarna putih.

Pesona Hendy Chen sangatlah tinggi, tingginya mencapai 190cm, selain itu ditambah lagi kedua kaki yang sangat panjang, dia tampak seperti pemeran pria utama di drama Korea, dapat memenuhi segala keinginan para wanita.

Dia dan Andre Duan adalah dua pria yang sangat berprestasi.

Dari mulutnya keluar sebuah udara putih, aku bertanya, “Dinginkah?”

Hendy Chen menggelengkan kepala, wajah tampannya itu menoleh ke tempat keramaian tidak jauh disana, dan berkata, “Sisca, maksud hatiku ingin mendekatimu telah sejak awal dihangatkan oleh kota yang begitu dingin ini.”

“Hendy.....”

Hendy Chen segera menarik kembali pandangannya itu, dia mengulurkan jemarinya yang panjang dan membungkukkan tubuhnya membantuku menghapus air mata yang ada di wajahku, dengan nada pelan, dia bertanya, “Kenapa barusan kamu menangis?”

Dengan mata yang bersinar aku menatapnya dan bertanya, “Apabila aku tidak menangis, kamu tidak akan memberitahuku bahwa kamu ada di bawah, dan juga tidak memiliki rencana untuk memberiku hadiah tahun baru, iyakan? Hendy, maaf, aku menyakitimu karena kamu akan selalu mengkhawatirkanku, sehingga kamu tidak dapat berkumpul bersama keluargamu.”

“Bodoh, aku bagaimana tidak berkumpul dengan mereka?” Hendy Chen mengulurkan tangan dan mengusap wajahku, dia menjelaskan, “Aku telah berada di London menemani mereka selama 5 hari, kemarin siang aku baru kembali.”

Hendy Chen dari London segera kembali ke Beijing, dan dari Beijing harus kembali ke kota ini, kemudian datang kemari dan menungguku di bawah apartemen hingga pukul 12 tepat dan menelponku, setelah menunggu menelpon dia berencana untuk pergi sendirian.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu