Because You, My CEO - Bab 54 Waktu Selama 5 Tahun (2)

Aku melototkan mata padanya dan bertanya, "Kenapa menutup-nutupi masalah ini dariku? Kenapa di saat aku mengetahuinya kamu mengatakan bahwa itu adalah kakakku?"

Aku mengulurkan tangan dan menghapus air mata yang mengalir di wajahku, hatiku pun perlahan-lahan mulai tenang, karena akkhirnya aku dapat mempublikasikan hubunganku dengannya yang begitu dangkal ini.

Andre Duan bertanya padaku, "Memangnya kamu tidak mempunyai seorang kakak bernama Sandra?"

"Sandra memang adalah kakakku, akan tetapi pria sepertimu pasti akan mencari tau tentang segala sesuatu tentangku, dan juga mengetahui bahwa Sandra saat berusia 5 tahun mengalami sebuah kecelakan dan meninggal dunia. Meskipun saat itu kamu belum yakin aku adalah Sandra, tapi kamu saat bertemu dengan Hendy dapat memastikan tidak ada yang diragukan lagi, karena orang yang dicarinya sama dengan orang yang sedang kamu cari."

Terlihat sebuah senyuman licik dari bibir Andre Duan, "Untung saja belajar hukum, jadi kamu dapat mengerti ini semua."

Aku bertanya dengan serius, "Kenapa kamu harus mengatakan bahwa Sandra adalah kakakku?"

"Kenapa saat berada di Nanjing, kamu mengatakan kamu adalah Sandra?" Andre Duan seperti menyadari sesuatu, kemudian berkata lagi, "Kamu kehilangan ingatan, pasti juga lupa alasannya."

Tatapan Andre Duan berubah menjadi dingin, aku memiringkan kepalaku dan berkata, "Aku dan Hendy saat dipindahkan ke Nanjing berada di tempat yang sangat berbahaya, jadi dia menamaiku Sandra."

Aku tiba-tiba teringat perkataannya, kemudian segera bertanya padanya, "Apa kita saling mengenal saat berada di Nanjing?"

"Aku selama ini selalu mencari seseorang yang bernama Sandra, akan tetapi tidak menemukannya, malah tidak pernah mengira bahwa namanya bukanlah Sandra, Sisca kamu telah membuang waktuku selama 5 tahun."

Aku menolehkan kepalaku menghadapnya, jemari Andre Duan langsung mematikan bara api yang ada di ujung rokok itu, dengan wajah yang serius, "Jika kenal pun lalu kenapa? Sandra adalah masa lalu, sekarang yang aku kenal adalah Sisca."

Aku teringat diriku hamil, aku pun segera bertanya, "Anak itu?"

"Hee, apa kamu ingin mengetahuinya?"

Andre Duan tersenyum dingin, "Karena kamu ingin mengetahuinya, kamu harus berusaha untuk mengingatnya kembali, mungkin kamu akan mendapatkan jawabannya."

Aku bertanya dengan penuh kekesalan, "Andre, apa kamu harus menganiayaku?"

"Apa kamu masih mengerti apa itu aniaya?" Andre Duan berdiri dan menatapku, tatapannya menjadi dingin, "Selama ini kamu yang selalu menganiaya orang lain, semua ini karena kamu yang tanpa sadar emosi."

Aku membantahnya, "Tidak ada."

Andre Duan membungkuk dan mengulurkan tangannya lalu menyentuh halus wajahku, "Sisca, tidak ada sesuatu yang dapat selalu mengikuti keinginanmu, aku tau kamu takut, kamu bimbang, tidak tau harus bagaimana, tapi ini semua harus kamu terima."

Jarak Andre Duan denganku sangatlah dekat, matanya terlihat sangatlah dalam, aku tiba-tiba tertawa dan berkata, "Sebenarnya Sandra sama sekali tidak bunuh diri tenggelam, iya kan? Kamu hanya menyalahkanku, menyalahkanku karena melupakanmu, menyalahkanku karena membuatmu menggunakan waktu selama 5 tahun untuk mencari."

"Tenggelam? Perkataanku yang sembarangan pun kamu mempercayainya?"

Ternyata, dia membohongiku.

.........

Andre Duan meninggalkan kamar sangat lama, hatiku sangatlah tidak dapat tenang, aku mengeluarkan hp dan mengirimkan pesan pada Hendy Chen.

Aku berkata, "Andre telah mengakui identitasnya."

Aku ingat dia pernah bertanya padaku satu pertanyaan, apakah aku mengenal Sandra? Sebenarnya dia saat itu masih belum yakin aku adalah Sandra atau bukan.

Satu-satunya yang membuatnya yakin adalah Hendy Chen.

Dia telah bertemu dengan Hendy Chen, ini menandakan bahwa dirinya tidak salah mencari orang.

Aku menerima balasan pesan dari Hendy Chen, dia berkata, "Tidak perlu khawatir."

Aku tidak merasa khawatir sedikitpun, malah aku merasa sangatlah lega.

Aku menolehkan kepala dan melihat ke luar jendela, Beijing di malam hari hanya terdapat beberapa bintang yang tergantung di langit, akan tetapi pemandangan malam hari di Imperial Capital tidak dapat dibandingkan oleh kota manapun, karena pemandangan malam hari di Imperial Capital sangatlah indah, sangat megah, kendaraan yang ada di jalanan tidak pernah berhenti berlalu-lalang, semua orang menganguminya.

Di dalam kamar hanya menyalakan sebuah lampu berwarna kuning, aku teringat wajah yang barusan berada di bawah cahaya sinar lampu, aku segera berdiri dan menyalakan semua lampu dalam kamar, aku berbaring di atas ranjang sambil memijat dahiku dan tertidur.

Saat terbangun, Andre Duan telah menghilang dari apartemen, aku menelponnya, akan tetapi dia tidak mengangkatnya, aku mengirim pesan padanya, "Apa kamu pulang ke rumah?"

Dia pernah berkata padaku, bahwa aku menelponnya dapat memanggilnya untuk kembali ke rumah.

Kalau begitu aku mencobanya mengirim pesan padanya.

Aku mengirim pesan begitu banyak pada Andre Duan, di Beijing aku menunggunya selama 5 hari, menunggu hingga sebelum tahun baru tiba, aku pun pergi.

Aku pergi meninggalkan kotanya, meninggalkan tempat dia berada.

Saat aku berada di dalam kereta, aku menerima panggilan dari Hendy Chen, dia bertanya dengan penuh curiga, "Sisca, kenapa kamu tidak naik pesawat?"

"Hendy, aku ingin melihat pemandangan selama perjalanan."

Hendy Chen bertanya lagi, "Sisca, apa dia tetap saja tidak menghubungimu?"

Aku kembali ke kota itu sendirian, apabila dia mengetahuinya itu juga adalah hal yang wajar.

Aku mengabaikan pertanyaannya ini, dengan nada suara yang pelan, aku memohon padanya, "Hendy, aku hanya ingin mengetahui satu masalah."

"Eng."

Hendy Chen menyanggupinya.

"Saat itu, aku dan dia siapa yang meninggalkan terlebih dahulu?"

Aku yang berbuat salah pada Andre Duan atau Andre Duan yang bersalah padaku? Apabila dia yang bersalah padaku, kenapa dia begitu emosi padaku?

"Apabila kamu bertanya meninggalkan, kamu yang meninggalkan terlebih dahulu."

Aku bertanya dengan penuh curiga, "Kenapa aku bisa meninggalkannya?"

"Sisca, orang yang meyuruhmu meninggalkannya adalah orang yang membuatmu hilang ingatan."

"Siapa?" Aku bertanya dengan penuh kegugupan.

"Kamu telah mengatakan hanya ingin mengetahui satu hal." Hendy Chen tertawa ringan, "Kamu ini, setiap kali selalu memancingku."

Aku membuka mulutku, dan berkata, "Maaf."

Dia tidak bersedia mengatakannya, aku juga tidak ingin membuatnya terpaksa.

"Sisca, percaya padaku, kamu akan segera mengetahuinya."

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu