Because You, My CEO - Bab 172 Apakah Sandra Shi Masih Hidup? (2)

Lagi pula, aku tidak pernah melihatnya selama 28 tahun ini, di mana dia sekarang? Apakah dia dilindungi oleh Andre Duan? Jika dia masih hidup, mengapa dia tidak pergi ke rumah Keluarga Shi untuk menemui Rizky Shi atau bahkan menemuiku?

Semakin aku memikirkannya, maka semakin membuat pikiranku kacau, aku pun masuk ke dalam selimut dan tidur, saat tidur dalam keadaan kabur, aku merasa seseorang menarik selimutku, aku membuka mata dan melihat Andre Duan membungkus makanan ringan dengan selimut dan melemparkannya ke lantai, kemudian dia membawa selimut yang bersih dari sofa lalu menyelimuti tubuhku, aku tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu adalah orang yang benar-benar menjaga kebersihan?"

Dia menjawab, "Tadi sangat berantakan, aku menggantinya dengan selimut lain agar dapat tidur dengan nyaman."

Aku mengatakan ‘hmm’ dan menutup mataku, Andre Duan naik ke atas tempat tidur dan menarik pinggangku masuk ke dalam pelukannya, telapak tangannya menyentuh pundakku, dan bertanya, "Apakah kamu akan menelepon Sella setiap beberapa hari sekali?"

Aku terdiam, napas Andre Duan jatuh di belakang telingaku, dan bertanya dengan hati-hati, "Apakah aku bisa berbicara dengan Sella?”

"Nada bicara Tuan Duan terdengar menyedihkan."

Tubuh Andre Duan membeku, "Mengapa kamu menyindirku seperti itu?"

Bagaimana pun Andre Duan telah berubah, jika aku menaruh kata-kataku di masa lalu, dia pasti akan langsung pergi, tetapi sekarang dia tetap berada di sini, sikapnya yang lapang dada bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Mengapa aku harus mempersulit dirinya?

Aku tidak perlu sengaja untuk membuat hatinya kecewa, kan?

Melihat diriku yang seketika hening, suara Andre Duan sedikit menyanjungku, "Aku akan menunjukkan kepadamu sebuah perjanjian yang kamu inginkan."

“Apa?” Seketika aku pun tercengang.

Andre Duan mengulurkan tangan dan mengambil dokumen yang terletak di samping, lalu menyerahkannya kepadaku, aku mengambil dokumen tersebut lalu membukanya, seketika aku merasa terkejut, aku melihat tulisannya yang indah dan tajam, aku pun merasa sedikit sedih.

Andre Duan memegang pundakku, ia mengelus kulitku dengan telapak tangannya dan menjelaskan, "Aku tahu apa yang kamu khawatirkan, aku menyerahkan perusahaan Keluarga Duan kepada Vino dan Sella, kamu tinggal tanda tangani saja."

Ya, ini adalah sebuah sertifikat perjanjian.

Andre Duan membagi perusahaan Keluarga Duan menjadi dua, satu milik Vino Duan dan satu lainnya milik Sella, ia sudah melakukan keadilan yang mutlak.

"Kamu tidak perlu memberikannya untuk Sella," aku menjelaskan, "Perusahaanku akan kuberikan kepada Sella, perusahaan milikmu berikan kepada Vino, dengan cara seperti ini sebenarnya akan lebih adil."

Andre Duan berkata dengan nada tegas, "Sella adalah putriku."

Dia berhenti sejenak dan berkata, "Kamu tanda tangani saja."

Aku meletakannya ke sebelah dan berkata, "Aku akan tanda tangani besok."

"Perusahaan Keluarga Duan sekarang berada di tangan anak-anak, jadi kamu tidak perlu khawatir jika aku akan membantu Keluarga Shen, kamu harus yakin bahwa aku tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti itu, dan aku juga tidak memiliki kemampuan lagi untuk melakukan hal bodoh seperti itu."

"Andre, kamu sebenarnya tidak perlu melakukan ini."

Hatiku sebenarnya merasa tidak nyaman, karena aku merasa tidak nyaman karena dirinya, dan sekarang dia mencoba yang terbaik hingga mencapai titik ini!

"Aku ingin lebih cepat bertemu dengan Sella dan lebih cepat untuk mengetahui jawabanmu."

Andre Duan mengusap pipiku dengan menggunakan kepalanya, aku pun memeluk kepalanya, dan berkata dengan suara yang sedikit serak, "Tuan Duan, ayo kita pergi ke Amerika setelah kita meninggalkan Jerman."

Dia bertanya dengan terkejut, "Apakah bisa membatalkan perjalanan bisnis ke Jerman?"

Aku mengingatkan, "Kamu bilang ingin melakukan pemotretan foto pernikahan."

Dia bertanya dengan gelisah "Apakah bisa berbicara dengan Sella sekarang?"

Sepertinya Andre Duan tidak pernah berkomunikasi dengan Sella.

Aku mencari nomor kontak keponakanku, Kenzo Chen, tak lama keponakanku mengangkat telepon dan bertanya, "Bibi, apakah kamu mencari Sella? Nenek sedang mengganti pakaian Sella, kami akan membawanya bermain ke Los Angeles."

"Ok, aku juga tidak terburu-buru, aku akan menunggu."

Aku mengaktifkan loudspeaker pada telepon tersebut dan meletakkannya di tangan Andre Duan, kemudian aku mengambil dokumen itu dan menulis nama aku sebanyak dua kali, Andre Duan mengangkat alisnya dan bertanya, "Apakah sudah kamu tanda tangani?"

"Kalau tidak, menurutmu apa yang sedang aku lakukan?" Aku bangkit dari tempat tidur dan memasukkan dokumen itu ke dalam tas, aku berbalik dan tersenyum, "Aku tidak ingin menundanya terlalu lama, karena khawatir pikiranmu akan berubah."

Andre Duan menepis, "Aku akan menyesal jika hal yang kamu katakan itu terjadi."

"Kamu yang meminta jawaban terlebih dahulu, aku merasa tidak nyaman." Andre Duan jelas tidak nyaman ketika dia melihatku menandatangani dokumen itu dengan begitu mudah. Ketidaknyamanan ini bukan karena perusahaan Keluarga Duan yang ingin diberikan kepada anak-anak, tetapi dia merasa bahwa aku tidak cukup percaya padanya, jadi aku segera menandatangani dokumen itu dengan tergesa-gesa.

Tapi, aku merasa tidak masalah dengan semua ini, setiap orang pasti telah mengalami kesulitan dalam kehidupan ini, menandatangani dokumen ini pasti membuat dia merasa tidak nyaman setidaknya selama dua hari, aku hanya merasa sangat tidak nyaman ketika mendengar gosip di taman, meskipun untuk sementara waktu aku tidak menghukumnya, aku juga ingin hatinya merasa lebih tidak nyaman.

Andre Duan mengangkatat sudut bibirnya, dia akan mewujudkan keinginannya, jadi dia juga malas untuk mempedulikan diriku.

Aku mendekat dan duduk di sampingnya, mengangkat sebelah alis dan bertanya, "Apakah kamu sangat bangga?"