Because You, My CEO - Bab 237 Pergi Untuk Menjenguknya (2)

“Di Amerika ada kakak yang membantu ku memilihkan kereta api mainan.” Dengan nada menyindir ia berkata “Kak Steven pasti akan menyukai benda seperti ini.”

Aku menahan ketawaku lalu berkata “Kak Steven adalah anak kecil.”

Sella mengiyakannya, kemudian ia bersandar di dalam pelukan Seno.

Seno berlutut kemudian memeluknya erat.

Setelah itu anak-anak mengikuti anak yang lainnya untuk bermain, aku pergi kedalam kamar untuk menyerahkan hadiah kepada Steven Xiao lalu berkata “Selamat ulang tahun bintang kecil.”

Steven Xiao tersenyum dan berkata “Terimakasih Bibi Sisca.

Aku bertanya “Dimana adik Vienna?”

“Vienna berada di pelukan ayah.” Steven Xiao membuka hadiahnya kemudian menjelaskan sekali lagi “Ayah berada di dalam kamar ibu, nanti dia akan kemari.”

“Wah, terimakasih Bibi Sisca.” Steven Xiao berkata dengan sedikit terkejut “Transformer keluaran terbaru, aku dari dulu sudah menginginkannya.”

“Syukurlah kalau Steven menyukainya.” Aku berkata sembari tersenyum.

Setelah menemaninya selama kurang lebih dua menit, aku pun pergi ke kamar ku, kebetulan, Rico Xi sedang berdiri di depan jendela kamar, matanya menerawang pada keramaian yang berada di luar sana.

Aku berjalan menghampirinya kemudian memeluk pinggangnya dari belakang lalu berkata “Maaf.”

Rico Xi mengulurkan tangannya kemudian menggenggam kedua tangan ku, ia menolehkan kepalanya kemudian menempelkan pipinya di pipi ku, ia bertanya dengan lembut “Kenapa harus meminta maaf?”

“Dia belum siuman, nanti aku masih harus pergi kesana.” Kataku.

“Nyonya Xi, aku akan menunggumu di sini.” Rico Xi diam beberapa saat, lalu berkata “Aku membiarkan mu pergi melihatnya, karena aku menghormati hal yang pernah kamu lalui, aku menghormati keadaan mu, aku berharap kamu juga dapat menghormati ku.”

Dengan suara parau aku berkata “Aku tau, aku akan kembali kerumah.”

Rico Xi menolehkan kepalanya kemudian mencium keningku, kedua bola matanya menatapku dengan sangat dalam, ia berkata parau “Saat ini kamu sangat cantik, kalau saja kamu tidak pergi, mungkin aku akan menginginkan mu, dengan buas menginginkan mu.”

Wajah ku memerah, jemari tangan Rico Xi yang ramping mengikuti arah rambut panjang ku yang tergerai ke depan, lalu ia berkata “Nyonya Xi, aku tidak dapat menahannya, cepatlah pergi.”

Aku berkata dengan ragu “Aku akan menemani mu duduk sebentar.”

Dia sendirian di sini, dan sangat kesepian.

Setelah mendengar hal tersebut, Rico Xi langsung mendorong ku keatas tempat tidur, tangannya meremas dada di balik baju ku, dengkul ku dengan cepat terpisah, aku tertegun, tangan yang lainnya menerobos masuk merabah bagian dalam ku, ia menundukkan kepala kemudian mencium bibir ku, dengan garang lalu menggigitnya.

“Tuan Xi, apakah kamu sangat terburu-buru?” tanya ku.

Rico Xi membuka gaun ku, ia berkata dengan napas terburu-buru “Gaun mu begitu panjang? Biarkan aku menikmatinya sebentar, boleh?”

“Em.” Aku tidak ada alasan untuk menolaknya.

Kurang lebih sepuluh menit kemudian, Rico Xi melepaskan ku “Cepatlah pergi, aku akan melanjutkannya saat kamu pulang nanti, aku takut aku tidak dapat menahannya.”

Aku mengiyakan, kemudian beranjak pergi.

Di depan pintu aku merapikan gaun dan juga rambut panjangku, dengan cepat pergi meninggalkan rumah dan menuju ke rumah sakit.

Tono Ruan menyerahkan cincinnya kepadaku lalu berkata “Direktur Shi, kasus Hason Zhao telah di buka oleh pemerintah pusat, mereka telah mengutus kelompok kecil untuk menyelidikinya.”

Aku mengiyakannya dan berkata “Bagaimana dengan Jordan Gao?”

Tono Ruan berkata “Mengenai masalah Jordan Gao, kita sedang sangat berusaha.”

“Tolong secepatnya.” Aku menutup mata lalu berkata “Walaupun untuk sementara waktu kita tidak dapat menggunakan asap, tetapi Jendral Hu tetap akan mengutus orang untuk membunuh Andre Duan.”

Tono Ruan tertegun sesaat lalu berkata “Apakah mereka akan tetap mengutus orang untuk melakukan pembunuhan?”

“Kalau tidak begitu, menurutmu buat apa aku mengutus orang untuk berjaga di rumah sakit? Jendral Hu bahkan berani membunuh Andre, kecuali Andre memegang rahasia yang tidak sedikit, dan rahasia ini dapat membuatnya terjatuh rata dengan tanah.”

Sekarang orang yang tidak rela melihat Andre Duan siuman, pasti adalah dia.

Setelah sampai di rumah sakit, Tono Ruan bertanya kepada dokter, ia kembali dan berkata “Tuan Duan telah siuman sejam yang lalu, sekarang ia sedang tidur.”

Aku menghelah napas panjang kemudian bertanya “Siapa yang sedang menjaganya?”

Tono Ruan berkata “Ayah Tuan Duan.”

Aku naik keatas lift menuju ke ruangan VVIP, di depan pintu masuk, ayah Andre Duan melihat ku kemudian beranjak berjalan menghampiri ku.

Ia berkata “Terimakasih yang semalam, Andre ku serahkan kepadamu.”

“Terimakasih telah memperbolehkan aku bertemu dengannya.”

Setelah ayah Andre Duan meninggalkan tempat, aku terdiam begitu lama dan tak berani masuk, Andre Duan sedang tidur di dalam kamar, di atas tempat tidur yang besar, wajahnya terlihat sangat pucat.

Dada depannya berbalut kain kasa, warna putih kain tersebut telah tercemar oleh warna merah.

Aku berdiri di depan pintu dan merasa ragu begitu lama, Tono Ruan memanggilku “Direktur Shi.”

Aku mengiyakannya dan berkata “Kamu boleh pergi duluan.”

“Lalu Direktur Shi......”

Aku berkata “Tinggalkan mobilnya untukku.”

Setelah Tono Ruan meninggalkan tempat, aku perlahan membuka pintu kamar rumah sakit, dengan langkah kaki yang berat aku berjalan menuju arah Andre Duan, melihat kearahnya begitu lama kemudian barulah aku duduk.

Mataku memerah melihat kearahnya, semakin melihatnya aku merasa semakin tidak cukup.

Dia tetap tampan seperti dulu, umur yang bertambah tua hanya memberikannya kesan terlihat lebih dewasa saja, dan dia sendiri sebenarnya tidak mengalami begitu banyak perubahan.

Andre Duan benar-benar dapat merawat dirinya dengan baik.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu