Because You, My CEO - Bab 165 Panggilan Telepon Untuk Sella (2)

Vino Duan bertanya lagi, "Sella, apakah kakak tampan?"

"Paman, aku benar-benar mendengar suara kakak."

"Benarkah? Mungkinkah kakak berbicara denganmu di dalam mimpi? Kalau begitu, tutuplah matamu dan cobalah berbicara dengan kakak."

Rizky Shi sangat pandai membujuk anak-anak.

Sella seharusnya sudah memejamkan matanya, karena dia berkata, "Apakah itu kamu, kakak? Paman bilang kamu berbicara kepadaku di dalam mimpi."

“Ini aku, apakah Sella sedang minum susu?” Vino Duan bertanya.

Sella berkata, "Paman yang menukarkan nenek."

Vino Duan tersenyum dan bertanya, "Apakah Sella merindukan kakak?"

"Sella merindukan kakak. Namun dalam beberapa hari ini, ada dua orang kakak yang akan membawaku ke Amerika Serikat. Paman mengatakan bahwa aku akan tinggal bersama mereka untuk kedepannya."

Vino Duan menepis dan bertanya, "Bisakah kedua anak itu merawatmu?"

Sella menjawab, "Ada seseorang yang akan menemani Sella."

Vino Duan bertanya, "Apakah Sella ingin kembali ke China? Ayah juga ada di dalam negeri. Jika Sella ingin kembali ke China, kakak akan menjemputmu."

“Ayah?” Sella hanya mengulangi kata itu, tetapi anak itu dengan cepat melompat dan berkata, “Sella ingin mengikuti dua kakak ke Amerika Serikat, dan kakak itu berjanji untuk membawa Sella ke sekolah mereka.”

"Kamu bisa melihat sekolah kakak Seno jika kamu kembali ke China."

Vino Duan terus membujuk.

"Aku tidak mau." Lalu dia berkata dengan cemas dalam bahasa Inggris, "Aku ingin pergi ke Amerika Serikat bersama dengan dua kakak."

Vino Duan bertanya, "Mengapa kamu tidak ingin kembali ke China? Ayah, ibu dan kakak semuanya ada di sini. Rumah Sella ada di sini.

Bagi Sella, dua kakak dan bibi Irlandia itulah yang menemaninya tumbuh besar, jadi di dalam hatinya, tidak ada salahnya jika dia secara intuitif ingin mengikuti mereka untuk tinggal bersama.

Sella berkata dalam bahasa Inggris, "Kakak, Sella tidak akrab dengan China. Setiap kali paman memaksaku untuk belajar bahasa Mandarin, Sella sangat bingung."

Tampaknya sulit bagi Sella untuk belajar bahasa Mandarin.

Vino Duan berkompromi dan berkata, "Kalau begitu, jika nanti kamu sudah belajar bahasa Mandarin dengan baik, barulah kembali ke China."

"Oke, Sella akan belajar bahasa Mandarin dengan baik, paman mengatakan bahwa ini adalah bahasa ibu Sella, dan Sella tidak akan mempermalukan ibu."

Setelah berbicara lama, Han terlebih dahulu berkata, "Kakak, sekarang aku akan memanggil kak Steven untuk bangun."

Lalu mendengarnya berkata, "Paman, turunkan Sella."

Setelah beberapa saat, aku mendengar Rizky Shi berkata, "Kemampuan belajar Sella sangat kuat, tetapi dia hanya kesulitan untuk memahami bahasa Mandarin."

"Ajari dia perlahan, dia masih kecil," kataku.

"Yah, Sella akan pergi ke Amerika Serikat dalam beberapa hari ini. Dia akan masuk ke taman kanak-kanak setelah menghabiskan beberapa waktu di Amerika Serikat." Rizky Shi berhenti sejenak, dan berkata, "Aku dan Steven berencana untuk menemani Sella ke Amerika Serikat."

"Enam bulan lagi, Steven juga akan mencapai usia masuk sekolah."

"Yah, Steven akan masuk ke sekolah di Irlandia," Rizky Shi menjelaskan, "Kakek menyukai tempat ini, jadi aku tidak berencana untuk menetap di Amerika Serikat."

Steven Xiao dan Sella akan belajar secara terpisah. Aku berkata, "Jika kamu tidak bisa menjaga kedua anakmu, bagus juga bagi Sella untuk mengikuti bibi Irlandia nya dan juga kedua kakaknya."

Aku menutup telepon setelah mengobrol dengan Rizky Shi.

Ketika dia membungkuk, dia tidak melihat Andre Duan.

Kapan dia pergi?!!

Aku bertanya pada Vino Duan, "Dimana ayah?"

"Ayah baru saja mandi," Vino Duan menjelaskan.

Aku bangkit dan pergi ke kamar tidur untuk mengambil kemeja putih dan celana kasual Andre Duan. Setelah dia mandi, barulah aku akan masuk ke kamar mandi. Aku duduk di sisi tempat tidur dengan ponselku dan menunggu sekitar sepuluh menit, lalu pintu kamar mandi terbuka. Andre Duan mengenakan jubah sutra hitam, dan rambutnya sedikit lembab.

Dia menatapku dengan ringan dan bertanya, "Tidak berencana membiarkan Sella kembali ke China?"

"Dia sendiri yang bersedia berada di Amerika Serikat, dan aku menghargai pilihannya."

Aku menggunakan kata-kata ini untuk memblokir Andre Duan, tetapi dia bertanya, "Lantas, apakah kamu akan membiarkanku pergi ke Amerika Serikat untuk melihatnya? Beritahu aku alamatnya."

"Andre, kita telah berjanji untuk tidak membicarakan Sella untuk saat ini."

Aku mengingatkannya, tetapi dia mengubah ekspresinya dengan dingin dan berkata, "Kamu memang pernah mengatakan untuk tidak membahasnya, tetapi kamu baru saja membahasnya di hadapanku. Apa maksudmu dengan sengaja memancingku dengan cara menelepon?"

Dengan lembut aku menjelaskan, "Aku tidak sengaja memancingmu. Vino-lah yang ingin berbicara dengan Sella. Aku tidak bisa menolaknya!"

Andre Duan mengambil ponsel dari tanganku dan melemparkannya ke tempat tidur. Dia memegang tanganku dan menekanku di tempat tidur, kakinya terjepit di antara kakiku dan dia bertanya dengan nada muram, "Lantas kamu tega menolakku?"

Dia berkata, "Kamu sengaja melakukannya! Kamu sengaja menggunakan kata itu untuk membuatku marah, kamu sengaja mengambil Sella untuk membuatku marah, kamu juga sengaja memberikan nama baru untuk Sella. Tidak masalah, tetapi aku sangat ingin melihatnya, aku sangat ingin memeluk anak darah dagingku sendiri."

Andre Duan mengangkat kepalanya sedikit, sudut bibirnya bersandar di bibirku dan berkata, "Sisca, apakah kamu begitu tidak rela?"

Aku tampak sangat tenang dan itu seperti memukulnya.

Matanya sedih dan sepertinya sangat terluka.

Aku menutup mata dan berkata, "Apakah kamu akan menunggu?"

Berikan aku waktu untuk meyakinkan diriku sendiri.

Biarkan aku memastikan jika dia layak dipercaya.

Aku tidak bermaksud untuk menyiksanya dengan sengaja, hanya saja aku tidak bisa melewati level ini di hatiku, aku takut.

“Berapa lama lagi aku perlu menunggu?” Dia bertanya.