Because You, My CEO - Bab 29 Kita Taruhan Saja Kalau Begitu (2)

Aku memapah Silvi Xiao untuk pergi ke kamar mandi, dia muntah sangat banyak dan akhirnya duduk di lantai, aku bersandar di pintu dan bertanya: "Apakah kakak sudah mencarimu?"

“Ya, dia memarahiku pelacur dan memukulku.” Silvi Xiao terhuyung-huyung, membasuh wajahnya dengan air dingin dan berkata: “Pukullah, dia ingin pukul ya pukul saja, lagipula dia tidak mungkin menginginkanku, aku juga tidak mungkin menginginkannya, aku tidak akan memaafkannya selamanya. Dia menyakitiku lebih, aku akan lebih membencinya."

“Oh, apakah mau minum lagi?” Tanyaku.

Silvi Xiao tersenyum dan berkata, "Ya, tidak mabuk maka tidak pulang!"

Aku menghela nafas dan membantunya keluar.

Pada saat berada di pintu keluar, aku melihat Andre Duan di ujung mataku.

Dia mengenakan sebuah mantel hitam dan menyalakan sebatang rokok dan bersandar di sofa, di sampingnya ada ... Apakah benar itu Jenny?

Wanita itu sangat lengket dengan Andre Duan.

Aku menarik kembali tatapanku, mata gelap Andre Duan berhenti sebentar di arahku, dan kemudian dia menarik kembali tatapannya.

Aku tersenyum dan membantu Silvi Xiao untuk kembali ke tempat duduk.

Andre Duan tidak bertanya, aku akan selalu ingat.

Pada akhirnya, sekelompok orang kantor polisi sudah mabuk, aku menggunakan kartu bank Silvi Xiao untuk membayar tagihan, dan Doni Chen mereka keluar.

Aku mengulurkan tangan dan menghentikan beberapa taksi, mengirimkan mereka pulang satu per satu. Pada akhirnya, hanya ada Silvi Xiao di sampingku.

Kepalaku sakit dan aku menggosok kepala dan bertanya, "Kamu tinggal di mana malam ini?"

Silvi Xiao tidak menanggapiku.

Aku melihat langit malam tanpa suara, ada beberapa bintang bersinar di atasnya, dan ketika aku menarik kembali tatapanku, aku melihat sebuah mobil mendekati kami dan kemudian berhenti di depan kami.

Alvin Song melambaikan tangan: "Sisca, aku akan mengantarkan kalian."

Aku melihat Andre Duan duduk di tempat duduk penumpang, dia menatap kami dengan sedikit kedinginan, aku sempat ragu-ragu sejenak dan membuka pintu lalu memasukkan Silvi Xiao, kemudian aku duduk.

Alvin Song bertanya: "Kenapa dia bisa minum sampai begitu mabuk?"

Aku berpikir dan berkata sambil tersenyum, "Mungkin karena bahagia. Dia punya rencana untuk menikah baru-baru ini, jadi dia mencari kekasih. Dengar-dengar sudah ada pasangan."

Kata-kataku ini murni sedang menyerang Alvin Song.

Karena aku masih mengingat kata-kata 'sepatu yang rusak' itu, saudara Andre Duan tidak bisa menjadi temanku! Dia memandang rendah aku.

Alvin Song pun bertanya: "Berencana menikah? Siapa?"

Aku tersenyum dan berkata, "Aku tidak tahu, ini urusannya sendiri. Dia hanya memberitahuku sedikit tetapi tidak mengatakan detailnya."

Alvin Song melaju lebih cepat, suasana hatinya tampak sedang tidak baik. Dia mengantarkan Silvi Xiao kembali ke rumahnya lalu mengantarkan kami kembali ke perumahan Shore.

Seharusnya dikatakan adalah area pusat kota berjarak satu kilometer dari perumahan Shore.

Aku diam-diam melihat pria di sebelahku dan berkata: "Alvin sekarang sedang depresi, bahkan kita juga terlibat."

Mata Andre Duan yang mendalam memandangi jalan-jalan yang terang. Dia mengeluarkan tangannya dari saku mantelnya dan menggenggam telapak tanganku, membungkusku dengan hangat dan membuat hatiku gugup.

Andre Duan di bawah salju dan lampu sangatlah mempesona, aku terobsesi dengannya dan meneriakkan sebuah kata 'Andre'.

Nada suaraku tetap melekat dan penuh kasih sayang.

“Ya?” Dia mengangkat alisnya dan menatapku, dia tidak bisa memahaminya.

Ada peringatan besar di hatiku! Dengan cepat aku menahan emosi dalam hatiku, menyembunyikan emosiku dan mengatakannya sekali lagi.

Andre Duan mengepalkan tanganku dan berjalan. Dia menjelaskan: "Kamu jelas-jelas tahu bahwa dia sedang ingin mendekati Silvi, seharusnya kamu tidak boleh memancing emosinya dengan mengungkit pernikahan Silvi. Bocah itu keras kepala dan tidak bisa melepaskan Silvi!

Aku mengikutinya dan menatap wajah sampingnya yang tajam seperti pisau, lalu berkata: "Silvi menganggap rendah Alvin."

"Iyakah?” Andre Duan menatapku, mengangkat alisnya dan bertanya, “Bagaimana kamu bisa begitu yakin? Meskipun si Alvin sedikit kekanakan, tetapi dia sangat serius ketika sedang mengejar seorang wanita."

Aku mengangguk, "Aku yakin."

“Kalau begitu kita taruhan saja.” Andre Duan penuh percaya diri terhadap Alvin Song. Tiba-tiba dia memasukkan tanganku ke dalam sakunya dan mencubitku dengan erat: “Jika Alvin Song berhasil mendapatkannya, aku akan mengiyakan satu permintaan darimu.”

Aku terkejut dan bertanya: "Apa saja?"

"Ya, tidak peduli apapun." Andre Duan diam, berjalan perlahan: "Tetapi sebaliknya, kamu juga harus berjanji padaku tentang satu syarat."

Aku memandang pria yang bercahaya itu dan bertanya, "Syarat apa?"

"Hmm, memandikanku selama satu bulan."

Aku: "..."

Ini adalah taruhan paling memalukan yang pernah kutemui!

Kontrak bertaruh Andre Duan sudah kalah sebesar 90%. Menurut pemahamanku tentang Silvi Xiao, dia bahkan akan menikah sebelum Rizky Shi.

Dia tidak akan memilih Alvin Song.

Tetapi aku tidak merasa puas karena persentase kemenangan dari taruhan ini, karena Andre Duan pasti tidak akan memberikannya padaku apa yang aku inginkan.

Apapun yang dia katakan, itu tidak termasuk cinta.

Sudah dua puluh menit setelah kembali ke apartemen, Andre Duan berdiri di pintu dan mengulurkan tangan dengan lembut untuk membuang salju di atas tubuhku. Mata hitamnya yang gelap terus-menerus menatapku, dan wajahku memerah.

Untuk waktu yang lama, suaranya yang memesona bertanya: "Apakah kamu merindukanku?"