Because You, My CEO - Bab 145 Luka Ester Bo (2)

Setelah Seno Sheng membawa Sella kembali ke kamar, aku berbicara sebentar dengan bibi lalu kembali ke kamar, aku membuka pintu dan melihat Seno Sheng sedang mengusap Sella, tetapi kaki kecilnya malah menendang kecil dagu Seno Sheng.

Aku bertanya, "Di mana botol susunya?"

“Di saku bajuku.” Seno Sheng mengambilnya dari dalam saku bajunya dan menyerahkannya kepada Sella, dan dia memegangnya dan menghisapnya cukup lama dan tiba-tiba berhenti.

Seno Sheng tersenyum tak berdaya dan berkata, "Dia kencing."

Aku segera membawanya ke kamar mandi untuk mengganti celananya. Ketika keluar, aku melihat Seno Sheng telah pergi, celana Sella pun juga ikut menghilang.

Sepuluh menit kemudian Seno Sheng mengetuk pintu dan berkata dengan nada lembut, "Bibi, aku sudah mencuci celana Sella, kalian harus istirahat lebih awal."

Dulu, anak laki-laki yang terlihat seperti Andre Duan dan Hendy Chen ini sekarang menjadi lebih lembut dan penuh perhatian setelah waktu berjalan satu tahun.

Dia mengalahkan semua sifat dan emosi buruknya.

Aku berbaring di tempat tidur sambil memeluk Sella, jariku bermain dengan jari kelingkingnya dan bertanya, "Sella, apakah kamu menyukai Kak Seno?"

Sella tersenyum, suaranya tidak jelas, "Hm."

Aku tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu tahu apa itu perasaan suka?"

Gigi Sella sudah tumbuh dan dia tersenyum ceria.

Aku mendengarnya berkata "Mama suka Sella."

Apa yang dia katakan tidak begitu jelas, tetapi tetap berusaha untuk bisa dimengerti.

Aku berkata dengan sedih, "Sella, selain ketiga kakakmu, kamu sebenarnya memiliki seorang kakak laki-laki di Beijing. Dia adalah kakak kandungmu, tetapi untuk saat ini mama tidak bisa membawamu kembali untuk bertemu dengannya."

Sella masih kecil, dia tidak mengerti maksudku.

Dia menatapku dengan linglung dan akhirnya tertidur dengan mata terpejam.

Pada jam dua belas pada Malam Natal, aku menelepon Andre Duan, aku tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu sudah tidur?"

Dia diam cukup lama dan berkata, "Sudah tidur."

Sella, ayahmu hadir di hari ulang tahunmu.

Apakah kamu mendengar suaranya di dalam mimpi?

Aku berkata dengan suara yang pelan, "Apakah kamu masih marah padaku?"

“Bagaimana bisa aku berani marah padamu?” Andre Duan terdiam beberapa saat, dan aku mendengarnya bertanya, “Apakah kamu peduli jika aku marah denganmu?”

"Andre, aku akan kembali ke Beijing dan menemui Vino."

"Sisca, meskipun putraku tidak akan benar-benar mengakui ibu sepertimu ini, tetapi kamu tidak boleh membiarkan dia menjauh dari hatimu, dia masih kecil dan kamu harus membuatnya merasa aman."

"Aku tahu, aku tidak akan pernah melakukan ini lagi."

“Aku tidak tahan melihatmu berbicara dengan nada yang menyedihkan seperti ini.” Andre Duan menghela nafas dan bertanya, “Berapa lama lagi kamu akan kembali bersamaku?”

Aku berkata, "Aku akan kembali ke Beijing untuk menemui Vino setelah Natal."

Setelah mendengar kata-kataku, Andre Duan mengusulkan "Besok aku akan menjemput Vino untuk bersamaku, jadi dari sana kamu bisa langsung datang ke kota ini."

"Ya, aku akan mendengarkanmu."

Aku tidak bisa mendurhakai dia sekarang.

Kemudian dia terdiam cukup lama, aku pun memandangi Sella yang sedang tertidur pulas, dan bertanya, "Apakah kamu minum malam ini?"

Dia berkata, "Ya, aku menemani David minum."

Kemudian aku yang terdiam.

Andre Duan tampaknya sangat memahamiki, dan dia menenangkan aku dan berkata, "Jangan khawatir, dengan kontrak ini aku akan mendapatkan perusahaannya."

Aku berpikir sejenak dan berkata, "David sedang mencoba untuk memiliki hubungan dengan perusahaan Keluarga Shi."

"Ya, itu urusannya."

Setelah mengobrol santai dengan Andre Duan, aku pun langsung menutup telepon, Sella terbangun di depanku pada pagi hari, dia menangis dengan sangat sedih.

Tanpa sadar aku pun membuka mata, aku pun memeluknya dan mendapati ternyata dia (sakit perut / mengompol).

Aku mengganti bajunya dengan baju baru, lalu memberinya sebotol susu hangat, dia memegang dan meminumnya dengan sennag, dan pada akhirnya dua keponakan pun membawanya pergi, tapi Seno Sheng tidak muncul.

Seno Sheng menyukai Sella, tetapi dia tidak akan berperilaku seperti dua keponakanku, juga tidak akan selalu menggendongnya seperti yang mereka lakukan.

Sella sangat senang memiliki empat kakak laki-laki.

Malam Natal di hari itu, Sella menggegam pena milik kakak sepupuku, sebuah pena antik yang sudah menulis banyak kisah klasik politik.

Bibi meminta Sella untuk menggenggam satu lagi, tetapi Sella malah menggenggam tangan Seno Sheng dan dengan gembira menyapa dalam bahasa mandarin, "Kakak, kakak ..."

Suaranya terdengar tidak jelas, tetapi bisa dibedakan.

Tetapi aku melihat ekspresi Seno Sheng yang malah sedikit bingung.

Menemani Sella untuk menghabiskan Malam Natal dan Hari Raya Natal, kemudian aku bertanya pada Seno Sheng, "Aku akan kembali ke China terlebih dulu, apakah kamu mau tinggal di sini untuk menemani Sella?"

Seno Sheng berkata "Sekolah belum libur."

Sebenarnya, Seno Sheng bisa tinggal sebentar di sini, tetapi dia sendiri bersedia untuk kembali ke China bersamaku dan aku juga tidak akan menghentikannya, aku membawanya kembali ke kota tempat aku tinggal dulu dan berkata, "Di sinilah aku tumbuh dari kecil hingga dewasa."

Dia berkata dengan suara yang pelan, "Ya, kota yang dipenuhi banyak salju."

Ya, sebuah kota yang dipenuhi banyak salju dan sering turun hujan.

Aku memegang bahunya dan berkata, "Besok aku akan meminta asistenku untuk mengantarmu kembali ke Beijing, kamu bisa mencari Doni jika kamu ada sesuatu di Beijing."

"Baiklah, terima kasih bibi."

"Tidak perlu sungkan denganku," kataku.

Ketika aku berada di bawah apartemen Perumahan Shore, aku berkata kepada Seno Sheng, "Andre Duan adalah ayah kandung dari Vino, dan juga ayah kandung dari Sella, dia ... sebentar lagi kita akan bertemu dengannya dan kamu cukup memanggilnya dengan sebutan paman, kamu jangan takut dengan dia."

Seno Sheng berkata, "Dia tidak membuatku takut."

Aku merasa lega dan berkata, "Aku ingin membawamu untuk bertemu dengannya."

Seno Sheng pun mengerti dan berkata, "Ya, aku mengerti."

"Seno, kamu selalu tampak sangat tenang."

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu