Because You, My CEO - Bab 79 Sengaja Membuat Raisa Shen Emosi (2)

“Raisa dibesarkan di keluarga militer, dia bisa melawanmu itu hal yang wajar.” Andre Duan memberikan apel yang sudah dikupasnya, dan berkata dengan suara yang dingin “Perkataanmu tadi memang membuat Raisa emosi, tapi kamu tidak memikirkan perkataanmu tadi itu menyakitiku? Dia marah denganmu itu karena kamu sengaja membuatnya emosi, tapi kalau aku marah denganmu itu karena kamu sendiri yang cari masalah.”

“ Jadi kamu tadi tidak menghalangi dia dari awal karena ingin memberikan pelajaran kepadaku?”

Aku meletakkan apel itu di meja, tertawa ringan dan berkata “ Tuan Duan kamu memang sangat sok tahu!”

Aku dengan tenang berkata “Aku pernah bilang,kita sudah berakhir !”

Andre Duan berkata dengan nada yang biasa “Surat cerai masih ada denganku, secara hukum kita masih tetap suami istri yang sah.”

Andre Duan menjawabku dengan menggunakan perkataanku yang tadi membuat Raisa Shen emosi ！Aku menatap dia, lalu mengeluarkan suara tawa dan bertanya “Vino dimana? Aku ingin bertemu dengannya.”

“Disekolah, sore baru pulang.”

Dia sampai sekarang juga tidak akan beritahuku keberadaan anakku, kalau gitu aku juga tidak akan memberitahunya tentang ingatanku sudah kembali.

Dia bersedia mengulur waktu jadi aku juga akan mengulur waktu.

Sebulan kemudian sudah putus hubungan dengan dia!

Sudah seharian dirumah sakit, di saat jamnya pulang sekolah Andre membawa ku pergi kesekolah Vino Duan, Vino melihat ku dan berlarian kearahku memelukku dan menangis “Bibi Sisca, aku sangat merindukanmu.”

Dia adalah anak yang pintar, dia berpura pura tidak mengenalku dan terus menelponku, juga berpura pura seperti tidak mengenal Doni Chen karena takut aku menyadarinya, bagaimanapun sudah menyulitkan Vino Duan.

Dia tahu aku adalah mamanya, dia ingin mendekatiku, tapi hanya bisa memanggilku Bibi Sisca, dia didepanku terlihat sangat berhati hati, hidup dalam ketidak tenangan, takut aku meninggalkannya.

Sebenarnya aku benar benar ingin memberitahunya, aku sangat sayang padanya, aku kelak tidak akan meninggalkannya, dan dia juga akan punya adik adik baru.

“Vino, Pria yang baik kenapa menangis?” Andre Duan berkata dengan meremehkannya “berdiri yang tegak, hapus air matanya.”

Vino Duan menangis dan berkata “Andre kamu pilih kasih ! Aku begitu lama tidak bertemu dengan Bibi Sisca,kamu tidak tahu betapa aku merindukannya, dan akhirnya kamu sekarang baru membawanya menemuiku !”

Hitung dengan teliti, aku dan Vino sudah tiga bulan berpisah.

Aku menundukkan badan dan mengulurkan tangan mengelus kepalanya, mengakui kesalahannya “ini salah Bibi Sisca,aku yang tidak sering datang melihatmu.”

Anakku,memanggilku Bibi.

Dipikir pikir memang suatu hal yang menyakitkan.

Vino Duan berkata sambal meneteskan air mata “ini salah Andre !”

Andre Duan tertawa “baiklah ! ini salahku ! tapi kalau kamu masih nangis,aku akan membawa Bibi Sisca mu pergi !”

Mendengar itu Vino Duan langsung memelukku dengan sangat erat, aku mengelus kepalanya, dan berkata “atau tidak Bibi menggendongmu untuk menebus kesalahan?”

Vino Duan dengan mengulurkan tangannya, aku menggendongnya, Andre Duan melihatnya dan menggendongnya dari tanganku, aku menggelengkan kepala “jika sudah janji dengan anak,harus menepatinya.”

Andre Duan menatapku dengan hati yang dalam, dia mundur dan membiarkanku menggendong Vino masuk ke mobil.

Membawa anak masuk kedalam mobil dan melihat dia, aku tesenyum ringan dan bertanya “kenapa? Tidak mau jalan?”

Mendengar perkataannya Andre Duan masuk ke mobil, baru mulai jalan Vino Duan sudah memeluk lenganku dan dengan manja berkata “besok libur, aku boleh ikut Bibi Sisca pulang tidak?”

Boleh,aku pasti memperbolehkannya!

Tapi aku tersenyum dan mengingatkannya “masalah ini kamu harus membicarakannya dengan pamanmu, kalau dia mengizinkannya aku pasti tidak masalah!”

Vino Duan langsung bertanya dengan gembira “Andre boleh tidak?”

Andre Duan berkata dengan santai “kamu tanya dia tinggal dimana.”

“Andre tanya Bibi tinggal dimana?”

Aku tinggal di tempat Hendy, Jika aku mengatakannya Andre akan marah, tapi masalah ini cepat atau lambat dia juga akan mengetahuinya!

Sekarang atau nanti bilang juga sama aja!

Aku menjawab “ditempat Hendy.”

Mobil seketika berhenti, Andre mungkin karena ada anak disini jadi tidak berani marah, jadi dia mulai menjalankan mobilnya lagi dan berkata dengan suara represi “Kamu bilang Hendy seperti es batu, kamu mau tinggal sama dia?”

“Paman Hendy walaupun wajahnya seperti es batu, tapi dia sangat pandai memasak, aku sangat merindukan lobster yang dimasak Paman Hendy!“”

Andre Duan berkata dengan emosi “Vino,dasar kamu pengkhianat!”

Ayahnyanya Vino Duan yaitu Andre Duan,dia menurunkan kami dijalanan dan pergi begitu saja, aku dengan tak berdaya tersenyum pada Vino dan berkata “Aku telepon ke Doni untuk menjemput kita.”

Doni Chen dengan risih mengangkat telepon dan bertanya “Ada masalah apa cari Kakak?”

Aku berkata dengan lembut “Kak Doni aku tersesat.”

Baru datang ke Beijing dua hari,aku memang tidak begitu mengenal jalan, jadi menurunkan ku dan Vino ditengah jalan seperti ini juga termasuk tersesat.

Doni Chen dengan emosi yang tidak baik menutup teleponnya.

Aku menundukkan kepala dan melihat Vino Duan, dia menatapku dengan mata yang kasihan, mendadak berkata “Bibi Sisca,ada satu hal yang aku bohong padamu!”

Aku memegang erat tangannya dan bertanya “masalah apa? Kamu tenang saja,tidak peduli kamu membohongi Bibi apa,Bibi tidak akan menyalahkanmu.”

Aku menyelesaikan kekhawatirannya, berharap dia mengakuinya dan mengatakannya sendiri dari mulutnya bahwa aku adalah mamanya.

Lagipula rahasia anak kecil tidak akan bisa ditutupi terlalu dalam.

Tapi saya telah meremehkan Vino, dia berkata dengan takut “sebenarnya aku dari dulu sudah mengenal Paman Doni, aku….tidak memberitahumu.”

Yang aku ingin dengar itu bukanlah ini, sifat Vino ini sangat mirip dengan papanya, sudah tidak bisa ditutupi baru mengakuinya.

Dalam hatiku kecewa, tapi masih tetap tersenyum dan bertanya “kenapa?”