Because You, My CEO - Bab 203 Pemburu Entah Darimana (2)

Seorang wanita yang sudah menembus usia 29 tahun dan akan segera menginjak 30 tahun malah menemui masalah konyol seperti ini. Aku menghela napas dan mengeluarkan ponselku dari tas untuk menelepon Tono Ruan agar ia datang menjemputku. Tapi saat telepon itu baru saja tersambung, mulutku dibekap oleh seseorang dari belakang.

Karena mengira aku bertemu dengan sesuatu yang aneh, aku segera menjulurkan kakiku untuk menendang kakinya dan kuku jemariku mencengkeram punggung tangannya.

Ditambah lagi, aku menggunakan mulutku untuk menggigit telapak tangan pria itu.

Namun seperti sebuah besi yang menahan dengan sangat kuat dan erat, ia tidak melepaskanku. Ketakutan, aku mendelikkan mataku dan teriakan yang ribut terlontar dari mulutku.

Napasku mulai memburu dengan gelisah.

Disaat aku mengira aku akan segera mati oleh bekapannya, terdengar derap langkah yang samar dari kejauhan. Ia melonggarkan bekapannya namun menahan pundakku dan menyeretku pergi ke lantai dua. Sesampainya di lantai dua, pria itu langsung menyeretku untuk lompat dari ketinggian ke tembok di bagian luar. Begitu kakiku menapak, rasa sakitnya seperti mencabik dan merontokkan semua anggota tubuhku!

Rasa sakit yang amat terasa membuatku berteriak, namun pria itu langsung mencekik leherku dan dengan nada suara yang kasar berkata, “Kuberi kamu waktu sedetik untuk menutup mulutmu!”

Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan bodoh.

Luar biasa menawan.

Rupa pria ini benar-benar menawan.

Kontur wajahnya berada tepat pada radiannya, ujung bibirnya sedikit tersungging, namun pupil matanya menyingkap haus darah yang tiada tandingnya!

Keningnya tajam dan lincah, seperti sebilah pedang yang menunggu untuk dikeluarkan dari sarungnya kapan saja dan selalu siap bertarung. Benar-benar tegang!

Aku menatapnya tapi pria itu malah tiba-tiba bangkit berdiri dan menyeretku pergi. Vila berada di tengah pinggang gunung sehingga dengan cepat kami memasuki hutan kecil. Semakin kakiku terasa sakit, ia malah melangkah semakin tergesa-gesa.

Beberapa kali aku terjatuh keatas tanah, tapi ia selalu menyeretku untuk kembali bangkit berdiri. Sampai-sampai dengan nada suara yang kejam, ia mengancamku dengan berkata, “Kalau kamu ingin mati, disini saja.”

Perkataannya terlontar dengan sangat sungguh-sungguh. Aku segera mengejarnya dan memanfaatkan waktu saat ia lengah untuk segera berlari ke pinggir jalan. Asalkan aku bisa memutari jalan ini, aku akan memasuki daerah vila dan Tono Ruan telah menungguku disana!

Asalkan aku bisa memutari jalan ini!

Asalkan...

Sebuah cahaya lampu berwarna kuning yang terang-benderang tertangkap penglihatanku. Mobil ini melaju lurus kearahku. Melihat momentum yang akan segera menabrakku, aku yang tidak sempat untuk menghindar pun akhirnya terbaring di tanah.

Tepat sesaat sebelum mobil itu menabrakku, tubuhku ditarik oleh seseorang dan masuk dalam pelukannya. Sebuah suara tembakan terdengar. Aku beserta orang yang memelukku terjatuh dari pinggir jalan ke rerumputan dan pada akhirnya berhenti karena terantuk oleh batu. Dengan jelas aku dapat mendengar erangannya disertai dengan suaranya yang tajam, “Dasar bodoh!”

Aku tidak bisa melihat jelas kondisi pria itu di bawah kegelapan malam, namun gerakan pria itu terlihat sangat melambat. Dengan kuat aku menghiraukan sakit di kakiku beserta semua kesakitan pada tubuhku, kemudian menginterogasinya, “Kenapa mereka mau membunuhmu?”

“Baru saja menyelamatkanmu, apakah kamu tidak mengerti seharusnya bilang terima kasih terlebih dahulu?”

Nada suara pria ini sangat dingin. Aku menolehkan kepala dan berkata “Kamulah yang membawaku ke dalam situasi berbahaya ini, kenapa aku harus berterima kasih padamu?”

“Bodoh, apakah kamu berpikir mereka bisa mengampuni nyawamu saat kamu ada di tempat kejadian barusan? Mengampuni nyawamu untuk memberimu kesempatan menuntut mereka? Berdasarkan hukum, kamu adalah saksi.”

Aku mengerti maksudnya. Sebenarnya dari awal sampai akhir ia selalu menolongku, namun aku tetap mengeraskan mulutku dan bertanya, “Kamu bisa bermaksud sebaik ini?”

“Tidak mudah bagiku untuk berbuat baik. Malah dicurigai.”

Kemudian dengan raut yang terus ia jaga dingin itu, ia membalut lukanya. Ia merobek kemeja hitamnya untuk membalut lukanya.

Aku melihat gerakannya yang luwes dan terlatih sehingga aku tidak maju membantunya.

Sampai akhirnya ia menggeram dan tidak bisa lagi menahan amarahnya, barulah ia memaki, “Apakah kamu tidak bisa lihat aku membutuhkan bantuan? Bodoh!”

Aku berjongkok kemudian bertanya, “Kamu sendiri yang melukai dirimu. Salah siapa?”

Aku mengambil ujung kain yang ada di dalam genggamannya dan mulai membantunya membalut luka. Baru saja selesai membalut dengan ikatan kupu-kupu, suara pun terdengar dari kejauhan.

Dengan raut dingin pria ini melihat kearah kejauhan dan kemudian menarik tanganku untuk bangkit berdiri lalu bertanya, “Bisa berenang?”

“Aku tidak...”

Belum juga aku selesai bicara, ia langsung menggendongku dan membuangku ke dalam sungai yang ada disebelahnya. Arus air mengalir dengan deras, membuatku tersedak air beberapa kali sampai-sampai aku merasa napas di dadaku semakin lama semakin tipis. Saat itu, munculah sepasang telapak tangan yang besar dipinggangku. Aku bergegas memeluk leher pria itu untuk keluar ke permukaan air dan bernapas.

Baru saja aku bernapas satu kali, pria itu kembali menenggelamkan aku ke bawah air.

Suhu air di bulan Januari sangat dingin, namun kesejukan ini tidak dapat melampaui ketakutanku saat ini. Aku yang bersembunyi di bawah air tersedak air berkali-kali. Disaat aku mengira itu adalah saat kematianku, bibirku terasa sedikit hangat.

Kehangatan itu membuatku memiliki sebuah harapan.

Satu-satunya penyelamatan diambang hidup matiku!

Aku segera memeluknya erat, dengan kuat merebut napasnya.

Aku mau pulang hidup-hidup bertemu Andre Duan!

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu