Because You, My CEO - Bab 238 Dia Tidak Menginginkan Aku Lagi (1)

Aku mengulurkan jariku untuk menyentuh pipinya dan berkata dengan lembut, "Aku tahu bahwa hatimu merasa tidak nyaman dan putus asa, jika ada sedikit jejak alasan, aku akan kembali bersamamu lagi, tapi Andre, aku tidak bisa melakukannya."

Kuku jariku dengan lembut menyentuh garis wajahnya dan berkata, "Kita juga tidak bisa keras kepala, kita tidak bisa lagi bersama dengan mudah."

Dia menggenggam pergelangan tanganku, dia bertanya dengan lembut, "Kenapa?"

Mata Andre Duan berbinar, aku menggenggam telapak tangannya dan berkata dengan lembut, "Andre, kita tidak seperti dulu lagi, sudah ada orang lain di sisiku."

Dia bertanya dengan tegas, "Apakah kamu mencintainya?"

“Aku ingin menjalani hari-hariku bersamanya.” Jariku mengusap punggung tangannya dan berkata dengan lembut, “Andre, Tuan Xi sangat menyayangiku. Dia menjagaku dengan sepenuh hati. Aku tidak bisa mengecewakannya lagi. Apakah kamu mengerti maksudku? "

"Sisca, kamu tidak mencintainya."

Andre Duan menatapku dengan tatapan mata yang besar. Jari-jariku menyentuh bulu matanya yang panjang dan berkata dengan sedih, "Andre, aku minta maaf untuk hal ini."

Aku diam-diam meletakkan cincin lamaran yang dia berikan padaku di jari telunjuknya, aku menundukkan kepalaku dan mencium dahinya, lalu berkata, "Kamu tidur dulu, aku akan menemanimu di sini, aku berjanji, aku tidak akan pergi. "

Andre Duan terus menatapku. Aku menutupi matanya dengan tanganku dan membujuknya, "Tidurlah, aku akan pergi ketika kamu sudah bangun. Bagaimana?"

Dia bergumam, "Sisca."

"Sstt, tidur dulu."

Andre Duan menutup matanya dengan lembut, aku ingin melonggarkan telapak tangannya, tapi dia menggenggam erat, aku menyerah dan tidur di sampingnya.

Di tengah malam, tubuhku menggigil kedinginan, aku membuka mata dan memandangi pandangan mata Andre Duan yang tajam, sangat membuatku terpesona dan canggung.

Aku menutup mata dan bertanya, "Kenapa kamu tidak tidur?"

Dia berkata dengan lembut, "Aku takut tertidur, lalu kamu sudah pergi."

Aku membuka mata dan melihat keluar jendela, bintang-bintang bersinar terang, aku bangkit dan melihat jalan jembatan dekat rumah sakit, lampu-lampu terang dan lalu lintas yang masih sibuk. Aku menghela nafas dan berkata, "Andre, aku akan menunggu di sini hingga kamu bangun."

"Sisca, apakah benar-benar tidak ada kesempatan?"

"Kamu harusnya mengerti dengan situasi kita."

Dia bertanya dengan cemas, "Aku akan mengejar cintamu lagi, bagaimana?"

Mengejar cintaku lagi?!

Aku tertawa di dalam hati dan seketika hening.

Andre Duan adalah pria seperti seberkas cahaya, ia memohon dengan paksa ketika tidak mendekat, tetapi begitu mendekat, malah akan menyakiti hati dan membuatku takut.

Andre Duan adalah orang yang mudah berubah dan juga mudah mendorongku untuk pergi. Begitu dia memutuskan apa yang harus dilakukan, dia tentu akan keras kepala mempertahankannya.

Sama seperti kali ini, dia mendorongku pergi.

Tidak pernah berpikir untuk menanyakan pendapatku.

Dia bertanya dengan lembut, "Sisca, kenapa kamu tidak bicara?"

Aku berkata, "Andre, kamu menderita luka yang cukup serius, tidurlah dulu."

Andre Duan tiba-tiba berkata, "Kamu lihat aku!"

Aku berbalik dan menatapnya dengan tenang.

Dia mengangkat telapak tangannya dan bertanya, "Apa ini?"

"Cincin, cincin saat kamu melamar aku dulu."

"Sisca, apakah kamu harus marah padaku seperti ini?"

Takut emosinya akan memuncak, aku pun menghampirinya dan menggenggam tangannya, "Andre, aku tidak berpikir untuk marah kepadamu. Jika ada sesuatu, kita akan bicarakan besok, oke?"

Dia menatapku, "Kalau begitu cium aku."

Aku "..." agak terdiam.

Andre Duan berencana melakukan sesuatu yang nakal.

Aku menundukkan kepala dan mencium sudut bibirnya, Andre Duan mengulurkan tangannya ke belakang kepalaku dan menekan bibirnya, bibirnya yang tipis berubah bentuk, aku menatap kosong ke matanya yang dalam dan tiba-tiba tidak tahu harus berbuat apa.

Apa yang harus aku lakukan dengan kepadanya?!

"Andre, tidurlah dulu."

Dia memelukku ke tempat tidur, ia memelukku erat-erat ke pelukannya hingga tidak memperdulikan lukanya. Aku meringkuk di sampingnya dan tiba-tiba merasa hangat.

Sudah sangat lama, aku tidak dipeluk olehnya seperti ini.

Aku berbaring di sebelahnya, perlahan, aku mendengar napasnya halus, ketika mataku terbuka keesokkan fajar, aku pun bangkit dan pergi.

Sebentar lagi Keluarga Duan datang untuk menjaganya, aku tidak ingin bertemu ibunya. Lagipula, ibunya membenciku dan aku tidak ingin berselisih dengannya. Demi Andre Duan, aku berharap semua orang memililki kehidupan yang harmonis.

Ketika aku kembali ke rumah, aku merasa sangat lelah. Setelah mandi, aku tidur di lengan Rico Xi. Lengan Rico Xi merangkul bahuku dengan erat, ia berkata dengan suara yang serak dan pelan, "Baguslah, kamu masih ingat untuk pulang ke rumah. "

Aku hanya diam, tidur di pelukannya.

Ke depannya, aku akan berusaha untuk menjauh dari Andre Duan.

Aku hanya satu orang, satu orang hanya dapat dimiliki oleh satu orang lain, sesuatu yang ambigu di dalamnya sebenarnya adalah hal yang sangat murahan.

Aku tidak ada hubungannya dengan Andre Duan. Aku tadi seharusnya tidak menuruti permintaan dia untuk menciumnya, jadi aku minta maaf pada Rico Xi.

Dan meminta maaf kepada diriku sendiri.

Ketika aku bangun ternyata hari sudah hampir malam, saat aku membuka mata, aku masih dalam keadaan bingung beberapa saat, aku mencondongkan kepala dan melihat Rico Xi, dia duduk di tepi tempat tidur dengan jas hitam, alisnya dingin dan lembut, aku mengulurkan tangan dan menggenggam tangannya, “Kemarin malam dia memintaku untuk Kembali bersamanya, tetapi aku sudah memiliki Tuan Xi. "

Mata Rico Xi berkedip dan bertanya, "Apakah kamu mau?"

Aku menggelengkan kepala dan berkata, "Aku hanya mau ikut Tuan Xi."

Aku tidak bisa lagi mengecewakan Rico Xi.

"Nyonya Xi, temani aku ke Kota A besok."

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu