Because You, My CEO - Bab 124 Masuk Ke Rumah Duan (2)

Manusia bukankah seorang yang kejam?

Andre Duan mengabaikan pembicaraanku, wajahnya muram, dan dia terdiam sejenak, lalu berkata, "Sejak kemarin setelah bertemu, kamu tidak pernah bertanya hal-hal yang telah terjadi padaku, selalu dengan ekspresi wajah yang tidak peduli menghadapiku, bahkan nada suara saat berbicara denganku pun selalu cuek, tidak peduli aku berkata apa, kamu selalu menjawab sesingkat mungkin, kamu ingin aku bagaimana?"

Aku hanya saja malas untuk bertanya, aku melirik ke arahnya, kepalaku sedikit pusing, aku bersandar pada bantal dan berbaring, lalu mengingatkannya, "Sekarang adalah libur musim dingin, Vino seharusnya juga tidak pergi kemana-mana, ingat, kamu harus membangunkanku lebih pagi besok, aku ingin bertemu dengan Vino, sudah setengah tahun lamanya aku tidak bertemu dengannya."

Aku sangat merindukan Vino Duan, sangat merindukan.

Kira-kira Andre Duan telah terganggu dengan sikapku, dia langsung menggulingkanku beserta dengan selimut ke lantai, aku tercengang, lalu berkata, "Jika kamu tidak bersedia aku berada di Rumah Duan, aku akan pergi sekarang, tunggu besok pagi, aku akan menyuruh orang untuk menjemput Vino."

Andre Duan jongkok di hadapanku, lalu mengulurkan tangannya dan menekan daguku, sehingga membuat mataku bertatapan dengan matanya, tatapannya itu menatapku dalam-dalam, di dalam matanya yang dalam itu, terlihat setumpuk hujan badai dan petir, dengan nada dingin dia bertanya, "Kamu sedikit mirip dengan seorang pria yang aku benci, pria itu apakah aku? Orang yang membuat kamu merasa sangat memalukan, apakah itu juga aku? Sisca, keberanian sekarang ternyata sangat besar, ternyata kamu berani mencari pria lain di belakangku, kamu pikir pernikahan kita itu apa? Apa hanya secarik kertas?"

Orang yang ada di bar itu adalah dia.

Pantas saja sangat mirip, ternyata aku memang mabuk.

Tanpa rasa takut, aku memandang Andre Duan, dengan merasa sangat lucu aku berkata, "Kamu jangan mengolok-olok orang lagi, dan jangan menyuruhku unntuk bermain lagi. Apabila dulu aku menandatangani surat cerai itu tidak melewati prosedur hukum, apa saham perusahaan Rumah Duan akan berpindahtangan padamu? Tidak ada saham dari perusahaan Rumah Duan, kamu bisa bersedia untuk pembiayaan perusahaanmu sendiri? Apa kamu kira aku sangat mudah untuk ditipu?"

Andre Duan tercengang, "Sejak kapan kamu mengetahuinya?"

"Dulu, Silvi telah mengatakan kamu akan menjadi penerus Rumah Duan, saat itu, aku telah berpikiran, akan tetapi aku tidak memilih untuk bertanya padamu, bahkan merasa saat hamil, aku dapat bertahan hidup, aku akan bertahan, hanya saja, aku benar-benar tidak menyangka kamu bisa sama seperti 5 tahun yang lalu memilih Rizka.... kamu memilihnya juga tidak salah, karena bagaimanapun saat itu hubungan kalian di hukum bukanlah suami istri."

Aku sangat bangga terhadap diriku sendiri, bisa dengan tenang menghadapinya.

Mendengar ini semua, ujung mata Andre Duan terlihat sedikit basah, dengan suara kecil, dia bertanya, "Sisca, dulu saat Viani pergi, apakah kamu sedih?"

Viani Duan sudah lama bukanlah Viani Duan yang ada di ucapannya.

Dia bernama Stela Shi, nama kecilnya adalah Sella.

Aku sengaja membongkar hatinya, "Kenapa aku harus sedih? Dia juga bukanlah putriku seorang diri, selain itu, itu semua karena kamu yang menyebabkannya, kenapa aku harus sedih?"

Andre Duan seketika memelukku dalam pelukannya, dari dadanya aku dapat merasakan perasaannya yang sangat sedih, dengan terbata-bata, dia berkata, "Sisca, semua masalah di masa lalu, itu adalah kesalahanku."

Lalu?

Dia berkata, "Maafkan aku, oke?"

Aku mengulurkan tangan, dan diam-diam memegang denyut nadiku, dengan nada suara yang tenang, aku berkata, "Andre, kamu adalah ayah dari Vino, jadi aku berharap jalanmu ke depan dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik, aku berharap kamu dapat menatap masa depan, berharap juga kamu bertemu dengan seorang istri yang seperti ini, apa yang kamu mau, dia dapat memberikannya, bahkan bersaing maupun dalam peperangan."

Dalam hatiku aku menahan semua rasa sakit dan lelah saat bersama dengannya.

Andre Duan melepaskanku, dengan tatapan yang dalam, dia menatapku, dia terdiam beberapa lama, kemudian dia bertanya, "Apa maksudmu?"

Aku balik bertanya padanya, "Apa kamu tidak mengerti?"

Cara terbaik dalam menghadapi musuh adalah dengan menggunakan nada bicara yang tenang dan memberikan sebuah harapan yang paling jujur, aku, Sisca Shi, kuat untuk mengangkatnya, dan ikhlas untuk meletakkannya, akan tetapi seorang Andre Duan saja, dia tidak mempunyai alasan untuk membuatku terluka lagi dan lagi.

Andre Duan langsung menghempaskanku, dan pergi, terdengar suara pintu yang dibanting, aku melihat rembulan yang ada di luar jendela, hatiku pun tenang kembali.

Andre Duan, aku menggunakan waktu 7 tahun untuk membeli sebuah pembelajaran, Keluarga Shen akan menggeluarkan sesuatu untuk membayar itu semua, dan aku seumur hidupku juga tidak akan memaafkanmu.

Aku berbaring di lantai dengan mengandalkan penghangat lalu tidur lagi, saat aku terbangun di hari kedua, aku menemukan sesuatu yang lembut di pelukanku.

Aku membuka mata dan tersenyum, lalu memeluknya.

Vino Duan seharusnya hampir 6-7 tahun kan, anak kecil itu semakin lama semakin tampan, alis dan matanya juga semakin mirip dengan Andre Duan.

Dia tidur dengan nyenyak, seperti tidak ada beban.

Akan tetapi dia malah tidak mengetahui ibunya sedang menggunakan kata-kata yang sangat kasar menyayat hati ayahnya, bahkan masih merasa belum puas.

Sangat sulit untuk puas, semua penderitaan yang kuterima sangat sulit untuk puas.

Aku menatap Vino Duan, menatapnya beberapa lama, aku baru menyadari bahwa Andre Duan duduk di sisi ranjang, aku menatapnya sambil sedikit tersenyum.

Wajahnya terllihat muram, tatapannya melihat ke arah lain.

Setelah Vino tersadarkan diri, dia langsung menangis dan bertanya, "Ibu, Vino sangat merindukan ibu, selama ini ibu pergi kemana? Kenapa tidak datang kemari menjenguk Vino? Apa ibu tidak menginginkan Vino lagi? Apa benar seperti yang ayah katakan aku bukanlah anak kandung ibu sehingga ibu tidak menginginkan Vino lagi?"

Andre Duan berkata seperti ini pada Vino Duan?

Aku mengulurkan tangan dan menghapus air mata yang ada di wajahnya, dengan nada lembut, aku berkata, "Vino, ayo nurut, kamu adalah anak kandung ibu, bagaimana mungkin ibu tidak menginginkan Vino? Hanya saja selama setengah tahun ini, ada hal yang menghambat, jadi sekarang ibu baru ada waktu untuk pulang ke rumah menengokmu, apa kamu dapat memaafkan ibu?"

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu