Because You, My CEO - Bab 6 Aku Bisa Membantumu Balas Dendam (1)

Andre sangat pandai menyindir orang, dia berdiam sejenak, dengan suara yang berat, dia berkata, “Apalagi kamu membantu selingkuhan untuk menampar istrimu..... Reza, benarkan? Aku lihat kamu juga bukanlah seorang pria.”

“Siapa kamu?” Reza mengerutkan dahinya, dia ingin menarik kembali tangannya dari genggaman tangan Andre, tapi setelah berusaha beberapa dia tetap tidak dapat melepaskannya, dengan penuh kebencian dia berkata, “Aku seorang pria atau bukan, istriku yang paling mengerti, tidak perlu kamu ikut campur!”

“Heee, istrimu yang paling mengerti?”Andre menundukkan kepalanya menatapku, hatiku merasa bimbang, sehingga menghindari tatapannya.

Tatapan mata Andre sangatlah dalam, dan juga sangatlah tajam, tajam hingga aku mengira di dalam matanya hanya bisa menampung aku seorang.

Tajam hingga aku mengira dia memiliki suatu perasaan terjadapku.

Dia melepaskan tangan Reza Wu, kemudian dia mengambil tissue yang ada di atas meja dan mengelapnya lama, seperti sangatlah jijik telah bersentuhan dengan Reza Wu.

Wajah Reza murung, dia bertanya lagi, “Siapa kamu sebenarnya?”

Andre dengan santai bertanya, “Kamu ternyata tertarik denganku, kenapa sejak awal tidak bertanya padaku? Atau kamu takut denganku?”

Benar-benar tepat sasaran.

Ya, perkataan Andre Duan ini benar-benar tepat.

Reza Wu takut padanya, ya, benar itu, meskipun mereka tidak pernah berhubungan, tapi aku dapat memastikan Reza takut padanya.

Reza Wu sedikit menghindar saat berhadapan dengan mata Andre, bahkan Reza Wu tidak berani langsung bertanya pada Andre yang duduk di depanku, aku sangat mengerti Reza Wu, asalkan dia mempunyai reaksi seperti ini, itu dapat menjelaskan bahwa dia takut.

Tapi, apa yang dia takuti dari Andre Duan?

“Hengg, takut padamu?”Reza dengan dingin berkata, kemudian dia melotot padaku, “Sisca, tidak peduli mau bagaimana pun, aku tidak akan menyetujuimu! Kecuali.... kamu menyetujui untuk tidak mendapatkan harta sepeser pun.”

Seorang murahan yang murahan sampai level tidak ada musuh lagi!

Reza Wu membawa Elisa Li pergi dari tempat ini, aku menengadahkan kepala dan menatap Andre Duan, lalu segera menjauh.

Di hadapan Andre, aku tidak peduli aku kehilangan harga diriku, aku juga tidak peduli aku begitu sial, tapi tidak tau kenapa hatiku merasa sangatlah sakit.

Mungkin karena dia adalah salah satu kejutan yang tersimpan dalam hidupku ya, disaat aku mengalami berbagai kejadian buruk, aku bertemu dengannya, sampai sekarang sedikit bayangan sisi baikku pun tidak terlihat.

Tapi cara Reza Wu benar-benar menyakiti hatiku, meskipun aku telah menghibur diriku sendiri, tapi tetap saja hatiku terasa sakit.

Ini adalah pria pilihanku dulu saat akan menikah!

Tidak ada sedikit tanggung jawab, bahkan berselingkuh juga merupakan hal yang wajar!

Rasa sakit karena sebuah pengkhianatan yang ada di hatiku tidak dapat dengan segera aku sentuh, Reza memberikan rasa sakit itu benar-benar seperti nyata.

Nyata sampai aku merasa seumur hidupku telah menyesal mengenalnya!

Aku berlari keluar, langit masih saja turun salju, rasa dingin yang sangat mendalam itu masuk ke dalam tubuhku, aku baru menyadari aku belum sakit hingga mati rasa.

Aku masih mempunyai perasaan terhadap dunia ini.

“Nona Sisca, apa hatimu sakit?”

Suara yang berat tapi tegas dan juga penuh dengan dorongan terdengar dari belakangku.

Aku segera memutar badanku, dengan mata yang sayu, aku menyangkalnya dan berkata, “Tidak sakit, tapi kenapa Tuan Andre mengikutiku keluar?”

Dia tidak menjawab pertanyaanku, dengan nada suara yang cuek, dia berkata, “Nona Sisca saat menangis benar-benar jelek.”

“Sembarangan, aku tidak menangis.”

“Hatimu mengatakan padaku, kamu menangis.”

Perkataannya ini membuat dinding pertahanan yang ada di hatiku dalam sekejap runtuh, aku menangis dengan sejadi-jadinya, tidak tau harus bagaimana.

Bertemu dengannya tidak sampai beberapa kali, dia pun tau isi hatiku sangatlah sedih, tapi suamiku dan ibuku, malah tidak pernah menjadikanku sebagai bagian dari hidup mereka, bahkan mereka tidak bertanya padaku, “Apa kamu baik-baik saja?”

Aku tidak baik, sedikitpun tidak baik, duniaku telah hancur, aku berjalan di dalam kehidupan yang paling rendah.

Akan tetapi selain Andre Duan, tidak ada seorang pun yang mau menarikku.

Meskipun Andre Duan juga hanyalah seorang pejalan kaki.

“Nona Sisca, kamu saat menangis, benar-benar jelek.”

Aku tetap saja menyangkalnya, “Sembarangan, aku tidak menangis!”

Andre Duan tidak berdebat lagi denganku, kedua tangannya berada di dalam kantong bajunya, dia berdiri diam-diam di pinggir jalan menungguku.

Menunggu aku menangis sampai puas.

Tapi saat aku menangis tersedu-sedu, aku melihat pandangan orang yang melaluiku sangatlah berbeda, aku segera mengambil tissue dari dalam tasku dan menghapus air mata yang ada di wajahku.

Setelah aku mulai merasa lebih tenang, aku bertanya lagi, “Tuan Andre, anda mencariku ada urusan apa?”

“Barusan percakapan kita telah dipotong oleh seseorang yang tidak tau waktu, dan membuatku melihat sebuah drama yang begitu mengasyikkan.”

Suara Andre yang begitu dingin seperti es masuk ke dalam telingaku, dari tubuhnya terdapat sebuah aura yang sangat sulit ditebak, tidak peduli situasi di sekitarnya seperti apa, tapi dia tetap bisa menjaga ketenangan hatinya, dan menggunakan pandangan yang lain untuk melihat sekitar.

Saat ini, dia menggunakan tatapan yang dingin menatapku.

Aku bertanya padanya, “Tuan Andre, apa yang ingin anda bicarakan?”

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu