Because You, My CEO - Bab 172 Apakah Sandra Shi Masih Hidup? (1)

Ekspresi wajah Andre Duan tampak samar, tapi ada senyum di bibirnya, mirip senyum seekor rubah, aku menggelengkan kepala dan menolak, "Aku tidak tertarik."

Andre Duan juga tidak bersikeras, dia membalikkan badannya dan berkata, "Aku akan tidur selama dua puluh menit, jangan lupa bangunkan aku untuk makan malam."

Aku tidak menganggap serius kata-kata Andre Duan, setelah ia tertidur, aku pergi ke kebun belakang hotel untuk berjalan-jalan, langit malam yang gelap tanpa batas, bintang-bintang cerah dan dan cahaya lampu neon dari hotel.

Di sisi hamparan bunga, aku mendengar seseorang berpenampialn seperti manajer yang sedang bergosip, "Apakah kamu tahu? Asisten khusus di sebelah direktur persis mirip dengan gadis yang dibawa direktur ke hotel terakhir kali."

Aku kaget dan terus menguping.

Teman di sebelahnya bertanya dengan rasa penasaran, "Karena mereka mirip, bagaimana kamu bisa tahu bahwa mereka bukan orang yang sama?"

Manajer berkata, "Aku sudah bekerja di hotel selama hampir sepuluh tahun, aku tahu orang-orang yang pasti memiliki perangkat sendiri. Asisten Khusus Shi tidak setinggi gadis itu, selain itu, aku mendengar direktur memanggil gadis itu dengan nama Sandra, dan asisten khusus Shi jelas-jelas bernama Sisca, apakah mereka adalah orang yang kembar? "

Beberapa kata darinya membuat aku bertanya-tanya apakah aku harus bahagia atau khawatir, Sandra Shi masih hidup di dunia ini? Di mana Andre Duan menemukannya? Karena Andre Duan sudah menemukannya, mengapa dia menyembunyikannya dariku?!

Keraguan yang tak terhitung melintas di hatiku, aku memaksakan diriku untuk tenang dan tetap tenang, aku lanjut mendengar suara gosip mereka di telingaku, "Apakah mereka kembar atau tidak, tetapi direktur membawa dua wanita yang persis mirip, pasti ada sesuatu yang tidak beres, menurutmu, siapa yang lebih disukai oleh direktur? "

Aku pergi dari sana dan berdiri di pintu hotel cukup lama, setengah jam kemudian aku baru bisa tenang dan memutuskan untuk kembali ke kamar.

Bagaimanapun, aku percaya padanya.

Semua hal terjadi secara kebetulan, jika masalah ini diletakkan di masa lalu, aku pasti akan salah paham, tetapi hasilnya tak terhindarkan seolah-olah seperti takdir, begitu aku salah paham, diam-diam aku akan pergi sendirian.

Aku pun tercengang, tetapi kemudian aku memikirkannya dan ini terjadi sangat kebetulan, mengapa ketika aku tiba di kebun belakang, ada seseorang yang mirip dengan manajer lobi di sana dan kebetulan bergosip? Selain itu, apakah ada manajer yang memiliki kualitas seperti ini di hotel dengan nama Keluarga Duan?

Kecuali mereka mengikutiku hingga di sana, melihat aku berada di sana dan sengaja mengatakannya, tetapi bagaimana jika itu benar? Bagaimana jika Sandra Shi yang mereka katakan benar-benar ada?

Aku bingung dengan semua keraguan ini dan ingin bertanya langsung dengan Andre Duan, tetapi kemudian aku berpikir bahwa aku terlalu mengada-ada, mungkin untuk menjaga keadaan, maka untuk sementara waktu aku akan menganggap dia tidak bersalah.

Aku mengirim pesan singkat ke Tono Ruan untuk menyelidiki Sandra Shi.

Harusnya ada sesuatu yang terungkap sepenuhnya dari setiap masalah yang terjadi.

Meskipun aku percaya kepadanya, tapi tantu saja seketika membuatku marah ketika aku tahu mengenai hal itu, hingga Andre Duan tidur selama satu jam dan aku tidak membangunkannya, aku pun pergi makan malam sendirian.

Setelah makan malam, aku berkeliling di jalanan sekitar, dan kemudian aku membeli satu kantong makanan ringan di luar hotel lalu kembali ke kamar, ketika aku kembali ke kamar, Andre Duan masih tertidur di sofa.

Aku meletakkan semua makanan ringan di tempat tidur, aku mengulurkan tangan dan mengambil dua tas yang aku suka untuk dibongkar dan mengambil ponsel untuk bermain game mini.

Setelah setengah jam, akhirnya Andre Duan membuka matanya, dia bingung sejenak dan berkata, "Sisca, jam berapa sekarang?"

Aku langsung bertanya, "Apakah kamu tidak memakai arloji di pergelangan tanganmu?"

Andre Duan tercengang, lalu mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat waktu.

Dia bingung dan berkata, "Sudah hampir jam sepuluh, dan aku tidur selama dua jam?"

Aku tidak mengeluarkan suara apa pun, Andre Duan agak membosankan.

Dia bangkit dan duduk, lalu bertanya, "Apakah kamu sudah makan?"

Aku menjawab dengan samar, "Aku sudah makan."

Dia berdiri dan melihat di atas tempat tidur terdapat banyak makanan ringan hingga membuat dia tertegun, dan bertanya, "Mengapa kamu tiba-tiba suka makan makanan ringan? Ini tidak baik untuk kesehatanmu."

Aku menatapnya dengan pandangan benci, kaki Andre Duan yang ramping mengambil langkah besar dan kemudian duduk di sampingku, lalu bertanya, "Apa yang sedang kamu mainkan? Mengapa kamu tidak membangunkan aku tadi?"

Aku mengerutkan kening dan berkata, "Kamu sangat cerewet."

Andre Duan pun kembali tercengang, dia mengulurkan tangan dan mengusap kepalaku dengan bingung dia bertanya "Mengapa kamu begitu marah seperti ini? Siapa yang memcari masalah denganmu?"

"Aku asisten khusus seorang direktur, siapa yang bisa mencari masalah denganku?"

Andre Duan jelas tidak percaya dengan kalimat ini.

Dia berkata, "Kalau begitu, apakah aku yang membuatmu hingga marah seperti ini?"

Seorang pria yang berpengetahuan luas.

Tetapi dia kembali berkata, "Aku hanya tidur beberapa saat, lalu mengapa kamu marah seperti ini?"

"Jangan mengada-ada, aku sedang menstruasi dan menyebabkan suasana hatiku buruk." Aku mengarahkan jari ke arah pembalut yang berada di tempat tidur dan berkata, "Suasana hati gadis pada hari-hari itu dalam sebulan memang sangat tidak jelas, dan emosinya juga tidak bisa dijelaskan, aku berharap dalam beberapa hari ini direktur dapat memaklumi keadaanku. "

Andre Duan bertanya, "Benarkah? Kenapa aku tidak tahu sebelumnya?"

Aku tidak menjawab pertanyaannya, Andre Duan mengulurkan tangan dan mengambil ponsel dari tanganku. Dia dengan sengaja melembutkan suaranya dan berkata, "Jangan selalu bermain dengan ponsel, aku masih berada di hadapanmu, jangan bersikap dingin terhadapku."

Andre Duan menggodaku lagi, aku memicingkan mata ke arahnya dan mengingatkan, "Kamu pergi makan saja, aku tidak akan bermain lagi ketika kamu kembali."

Telapak tangan Andre Duan mengusap leher belakangku, telapak tangan yang hangat itu sangat nyaman di kulitku yang dingin ini, aku menutup mataku dan menghela nafas, lalu terdengar suaranya dengan lembut bertanya, "Kamu? Apakah kamu sudah makan?"

Aku berkata dengan nyaman, "Ya, aku baru saja makan."

Dia sedikit mengeluh, "Mengapa kamu tidak mengajakku untuk makan bersama?"

Aku membuka mata dan bertanya, "Apakah kamu mau pergi mencari makan?"

Dia tahu maksudku dan tidak mengatakan apa-apa, dia langsung bangkit lalu pergi.

Setelah Andre Duan pergi, aku sedikit merasa kesal di tempat tidur, dan di pikiranku terus menggemakan kata-kata manajer yang membuat hatiku kalut, aku menghela nafas panjang dan merasa sedih.

Siapa yang berpura-pura menjadi Sandra Shi?!

Aku dan Sandra Shi adalah saudara kembar, dia adalah kakakku, aku telah menyelidiki tentang dirinya, kemungkinan dia selamat hampir nol. Beberapa orang sekarang mengatakan bahwa dia masih hidup, selain aku merasa tidak percaya, namun aku juga malah menantikannya.

Ada keraguan di saat penantian tersebut.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu