Because You, My CEO - Bab 222 Andre Duan (2)

“Sisca, jangan katakan lagi. “ Hendy meraih tangan ku, mengelekngkan kepala dan berkata “Tidak peduli apapu pilihan mu, aku tidak akan mengungkit Andre kembali, dan tidak akan mewakilkan dirinya untuk mengatakan apapun lagi!”

Aku melepaskan tanganku dari genggamannya, kemudian perlahan meraih tangan Rico Xi dan berkata “Hendy, aku sama sekali tidak menyalahkan mu, karena kasus lama yang terjadi di Kota Nanjing adalah kesalahan ku padanya, aku telah mempercayai orang yang salah.”

Rico kembali menggenggam tangan ku dengan erat, aku mengulurkan satu tangan yang lain untuk mengusap mataku dan berkata, “Hendy, Seno berkata agar aku jangan sedih lagi, aku juga tidak ingin bersedih kembali, jadi kita tidak perlu mengungkitnya kembali.”

Setelah meninggalkan tempat tersebut Rico Xi berkata perlahan kepadaku “Setelah melihat kembali ke masalah tersebut, kamu tidak perlu sedih mengenai hal itu, kalian telah memiliki kehidupan masing-masing.”

“Terimakasih Tuan Xi.” Aku menatap langit yang gelap bewarna abu-abu, dan berkata “Pulanglah terlebih dahulu, aku akan menjemput anak-anak.”

Rico Xi berseru dan bertanya “Apakah aku tidak dapat ikut?”

“Pasti akan bertemu dengannya, aku takut nanti akan ada perseteruan.”

Ia dengan pasti mengatakan “Kalau begitu aku semakin ingin menemani mu.”

“Tuan Xi, aku masih ada sebuah masalah yang harus aku urus.”

Rico Xi terdiam, kemudian langsung menginjak pedal gas dan pergi.

Setelah ia pergi aku mengambil Hp ku dan menelpon kontak Andre, setelah bunyi dering cukup lama barulah akhirnya ia mengangkatnya, kita berdua terdiam beberapa saat, akhirnya akulah yang duluan memecah keheningan tersebut dan bertanya “Ada di mana anak-anak?”

Ia berkata perlahan “Ada di samping ku.”

Suaranya yang rendah yang telah lama hilang membuatku hampir terjatuh.

Aku memejamkan mataku, kemudian menjelaskan “Rizky menyuruh ku untuk menjemput anak untuk mengajaknya makan malam bersama, dan mungkin akan bersama dengan ku beberapa hari.”

“Dimana kamu? Aku akan mengantar mereka kesana.”

Aku memberitahuny keberadaan ku kemudian aku pergi ke toko kecil untuk membeli sebungkus rokok, setelah menghisapnya sebatang kemudian aku mematikan rokok tersebut, wajahku seketika seakan menyadari sesuatu.

Aku tidak ingin bertemu dengannya, tetapi aku juga ingin bertemu dengannya.

Setelah hampir setengah jam kemudian mobil Andre berhenti di depan hadapan ku, aku melihat kakinya yang jenjang melangkah keluar dari dalam mobil kemudian berdiri di sampingnya, setelah melihat mobil berhenti, Vino langsung turun dari mobil dan memeluk erat pinggang ku.

Aku memeluk erat dirinya, kemudian tersenyum dan berkata “Sayang ku, ibu sangat merindukan mu, bagai mana kabar mu akhir-akhir ini? Apakah kamu juga merindukan ibu?”

Vino berkata dengan nada mengeluh “Ibu selalu menghilang beberapa saat baru akan muncul kemudian, tidak peduli dulu atau sekarang, ibu selalu begitu! Kalau ibu sekali lagi berbuat seperti itu, Vino tidak akan sayang dengan ibu lagi.”

Aku memeluknya dengan erat dan berkata “Maafkan ibu, sayang.”

“Setelah aku dan Andre pulang dan kemudian pergi menemani adik beberapa hari, adik berkata ibu menyuruhnya untuk pergi ke Kota A dan juga masih ada kak Seno, tetapi mengapa hanya Vino sendiri yang tidak ada, kenapa sebenarnya ibu?”

“Apakah adik telah memberitahu mu?” aku mengusap-usap kepalanya dan berkata “Kamu dan ayah ada di Paris, jadi ibu tidak memberitahu mu.”

Hatiku selalu merasa bersalah hanya kepada Vino.

Aku sering menemaninya, walaupun itu Sella.

Kedua tangan Vino memelukku dengan erat, perasaan ku merasa sedikit tidak benar, aku menunduk menghadap kearahnya, anak berumur sebelas tahun sedang menangis dengan sejadi-jadinya, seketika aku pun tidak dapat menahan sakit di hatiku dan kemudian menangis, aku terus menerus menghapus air mata yang mengalir dari matanya, dan berkata “Maaf, ini adalah salah ibu, Vino tidak boleh menangis, ibu berjanji kepadamu, kedepannya ibu akan selalu menemanimu.”

“Kata-kata ini telah ibu ucapkan berapa kali.”

Aku menangis dan berjanji “Vino, kali ini ibu akan menjaminnya, nantinya mama akan berada di Beijing, walaupun ibu akan pergi ke kota lain, ibu pasti akan memberitahu kamu, dengan begitu kamu dapat menemui ibu setiap waktu, oke?”

“Ibu pembohong.”

Hati Vino benar-benar merasa sedih.

Andre Duan tiba-tiba berkata “Vino, pergi ke super market dan belikan ibu sebungkus tissue untuk menghapus air matanya, kita akan menunggumu di sini.”

Vino tetap tidak rela melepaskan ku dan akhirnya ia pun melepaskan ku dan pergi ke super market.

Setelah melihat Vino pergi, Andre berkata “Dia merindukan mu.”

Aku berkata dengan santai “Aku tau, aku juga merindukannya.”

Dia tiba-tiba berkata “Maafkan aku Sisca.”

Aku menghapus air mataku menggunakan tangan kemudian bertanya “Minta maaf untuk apa?”

“Hal yang pernah aku lakukan dulu terlalu kelewatan, seharusnya aku mengatakan baik-baik mengenai perpisahan ini, dan tak seharusnya memaksa kamu sampai seperti itu.”

Andre Duan maju dua langkah lebih dekat, tiba-tiba dia mengerutkan dahinya, dengan suara parau ia bertanya “Apakah kamu merokok?”

Aku menjawab jujur “Em, saat aku menunggu kalian tadi aku menghisapnya.”

“Kamu sudah belajar merokok?”

Aku berkata “Em, sudah beberapa waktu yang lalu.”

Dia menghelah napas kemudian mengingatkan ku “Tidak baik terhadap kesehatan, terlebih lagi itu akan sangat berpengaruh kepada kandunganmu, jangan pernah sentuh itu lagi.”

Aku tersenyum dan bertanya “Apakah nantinya aku masih bisa melahirkan anak?”

Ia menjawab dengan tenang “Jika bertemu dengan orang yang tepat, apa salahnya.”

Aku merentangkan tanganku sembari tersenyum “Andre, sebelum bercerai kita pernah melakukannya, dan saat itu aku mengandung anak ketiga mu.”

Andre Duan terkejut, dengan suara tegang ia bertanya “Dimana anaknya?”

“Ia adalah janin yang telah mati...... tubuhku selalu dalam kondisi tidak baik, ditambah dengan saat itu aku benar-benar kekurangan asupan gizi sehingga janinnya mati.”

Sebenarnya aku sama sekali tidak ingin membuatnya sedih, tetapi setelah mengatakannya itu sangat mengenai dirinya, dan aku ingin membuat hatinya sakit.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu