Because You, My CEO - Bab 142 Dia Membawaku Pergi Ke Sebuah Desa (1)

Baru saja aku menginjakkan kaki di perusahaan, aku langsung mendengar asisten berkata, "Direktur Shi, Direktur Liu mengutus seorang asisten perusahaan untuk mengundangmu makan malam pada malam ini."

Mengundangku untuk makan malam pada malam ini?!

Langkahku pun terhenti, tatapan mataku jatuh kepada seorang asisten, dia memberi instruksi kepada resepsionis untuk mengganti kopinya, dan dia tampak sangat bangga, seolah-olah dia memanfaatkan keberadaanku di sini sebagai wilayah kekuasaannya.

Aku memicingkan mata dan berkata dengan samar, "Tolong kamu periksa, apakah aku memiliki rencana lain sebelum dia mengundangku."

Setelah mendengar perintahku, asisten itu pun menjelaskan, "Sebelumnya aku sudah dengan sengaja meninggalkan perhatian untuknya, Direktur Liu awalnya sudah memiliki janji dengan pimpinan sebuah perusahaan kecil malam ini ... yaitu memiliki janji dengan pria yang Direktur Shi antar tadi malam, tapi ..."

Tapi apa? Sangat mudah ditebak, David Liu memang tidak peduli mengenai kerja sama dengan Andre Duan demi mendekati Keluarga Shi.

Tiba-tiba aku ingat bahw Andre Duan baru saja mengatakan ia akan menjemputku dari tempat kerja pada pukul 5, ternyata ia sudah menduganya, jadi ia sama sekali tidak ingin pergi ke pertemuan yang telah diatur itu.

Aku melewati resepsionis, dan asisten David Liu bangkit dan berkata dengan sopan saat melihatku akan pergi, "Direktur Shi, Direktur Liu ingin mengundangamu untuk makan malam pada malam ini, apakah kamu bisa kamu memberi pimpinan kami kesempatan untuk bertatap muka?"

Perkataannya begitu tidak senonoh dan membuatku merasa jijik.

Aku memandanginya sekitar dan kemudian pergi, dan kemudian aku mendengar asisten di belakangku berkata, "Sangat disayangkan, Direktur Shi sudah memiliki rencana malam ini."

Asisten itu berhenti sejenak dan berkata, "Ini adalah kontrak yang besar."

Ketika asistenku bergegas masuk ke dalam lift, aku tersenyum dan memuji, "Tono, kamu sangat bisa menghilangkan ambisi David, dan kamu juga sangat memahami ambisiku."

Tono Ruan menjelaskan "Aku tahu Direktur Shi tidak suka dengan David, jadi aku mengatakan yang tadi aku katakan, karena jika melihat kepribadian David, di saat dia tahu itu adalah kontrak besar, maka dia tidak akan bisa duduk diam, dia setiap hari akan mengutus orang untuk mengundang Direktur Shi makan bersama, Direktu Shi bisa bertindak ketika menggantung ambisinya. "

Tono Ruan adalah sekretaris Rizky Shi yang sementara waktu diutus oleh Rizky Shi untuk mendampingiku, saat ini aku akhirnya mengerti maksud tujuannya, karena kemampuan Tono Ruan untuk menangani berbagai hal dan mampu memahami isi hati dan pikiran seseorang, dia memang asisten yang sangat baik.

Aku menundukkan kepalaku, lalu tersenyum dan bercanda, "Kamu adalah orang yang sangat pengertian, aku tidak akan rela mengembalikan kamu kepada Rizky ketika aku kembali ke Beijing."

Tono Ruan menjawab, "Direktur Shi sangat pandai bercanda."

Setelah mengurusi dua dokumen di kantor dan mengadakan sebuah rapat, sekarang saatnya untuk pulang kerja, seharusnya sudah waktunya Andre Duan menjemputku, aku menghela nafas dan meninggalkan perusahaan dengan membawa dokumen.

Andre Duan mengendarai mobilku di pagi hari, sebuah mobil Bentley berwarna hitam ... Dari jauh aku melihat tubuhnya bersandar di pintu mobil, ia menyalakan sebatang rokok di tangannya, dan matanya menatapku dengan begitu tajam.

Aku menghampirinya sambil memegang file, lalu bertanya, "Kapan kamu sampai di sini?"

“Sekitar sepuluh menit yang lalu.” Andre Duan membuang puntung rokoknya dan mengambil file dari tanganku lalu diletakkan di kursi belakang, kemudian dia menarik pergelangan tanganku dan memasukkan ke dalam mobil, dia sedikit membungkuk dan mengangkat alisnya sambil melihat ke arahku, ia pun tersenyum sambil berkata, "Mau pulang sekarang?"

“Kamu ingin pergi kemana?” Aku mengulurkan tangan dan dengan lembut menyentuh sudut bibirnya, aku tersenyum dan berkata, “Kamu boleh pergi ke mana pun yang kamu inginkan.”

"Benarkah? Kamu sendiri yang mengatakan ini."

Andre Duan menutup pintu mobil,a aku tidak mengingatkannya ketika mobil melaju melintasi Perumahan Shore, dua jam kemudian kami masih berada di jalan dan aku merasa segalanya agak rumit.

Aku memandangi langit malam yang sudah gelap, dan memandangi jalan berlumpur dan salju putih di luar jendela, aku pun bertanya, "Pergi ke mana?"

Suara Andre Duan dengan lembut membalas pertanyaanku, "Kamu bilang aku boleh pergi ke mana pun yang aku inginkan, jadi aku hanya melaksanakan perintah istriku."

"Siapa istrimu?" Aku tersenyum dan mengingatkannya, "Kamu adalah mantan suamiku, seperti ..."

Andre Duan bertanya dengan samar, "Seperti Reza?!"

Aku berkata dengan polos, "Aku tidak ada menyebut namanya."

“Apakah aku bisa dibandingkan dengan dia?” Andre Duan mendengus dingin dan berkata, “Dia benar-benar pria bajingan, dan bahkan memukulmu di depan selingkuhannya, coba katakan, apakah aku pernah memukulmu? Aku bahkan tidak sempat menyakitimu.”

“Kamu pernah memukulku.” Aku memicingkan mata dan mengingatkanny. “Malam sebelum penawaran proyek, kamu menjatuhkanku dari sofa ke lantai, karena ini, aku menderita sakit punggung bagian bawah cukup lama, hingga sekarang jika aku berdiri atau duduk cukup lama, maka pinggangku akan terasa sangat sakit, pada dasarnya ini memang salahmu. "

Andre Duan menelan air ludah, cukup lama akhirnya dia berkata, "Itu memang salahku."

Dia pun terdiam, lalu berkata, "Tidak peduli betapa marahnya aku pada hari itu, tapi tidak seharusnya memukul seorang wanita, apalagi di hari itu kamu meninggalkan jejak di wajahku dengan bekas goresan kuku, dan juga ada bekas gigitan gigi di pergelangan tangan."

Aku hanya bisa diam, lalu bertanya, "Apakah menarik bagimu yang merupakan seorang pria untuk membicarakan masalah yang telah berlalu?"