Because You, My CEO - Bab 175 Sella Menerima Dirinya (1)

Andre Duan meletakkan hadiah di dalam ruangan dan mengganti selimut tempat tidur dengan warna yang hangat, dia benar-benar tidak sama dengan seorang direktur yang biasanya terbiasa dengan warna-warna dingin, tetapi aku tidak menggodanya ketika melihat dia begitu semangat seperti itu.

Selain itu, aku juga tidak berani menyerang dia yang sedang bersemangat.

Andre Duan mengambil kado kecil di samping dan mengenakan jas biasa berwarna biru tua, lalu bertanya kepadaku, "Apakah terlihat bagus?"

Andre Duan merasa sangat tegang. Ketika aku memahami hal ini, aku hampir menggunakan kata sifat yang biasa aku gunakan untuk memuji dirinya, tetapi dia masih merasa sedikit kurang, dan bertanya lagi dengan gelisah, "Apakah aku akan terlihat terlalu serius?"

Aku merasa lucu dan menyipitkan mata, lalu berkata "Papa yang sangat tampan."

Setelah sibuk di kamar selama sepuluh menit, Andre Duan memutuskan memilih setelan jas untuk bertemu Sella. Ketika aku berada di garasi bawah, aku terkejut melihat mobil sport edisi terbatas milik Andre Duan, aku langsung berkata, "Jangan katakan padaku bahwa kamu baru-baru ini membeli mobil ini. "

Dia memandangku dengan tatapan mencemooh dan langsung membantuku membuka pintu, lalu dengan lembut ia menjelaskan, "Tentu saja aku akan melakukan yang terbaik untuk bertemu dengan putriku."

Saat Andre Duan mengemudi, ia mencoba menenangkan dirinya, tiba-tiba aku ingat ketika aku sering dirawat di rumah sakit karena ulah Reza Wu, penampilan Andre Duan yang dingin dan tenang mengalir seperti itu sekarang.

Ketika tiba di apartemen di New York, Andre Duan mengambil hadiah kecil yang baru saja dia ambil dan membawaku ke lift. Di lift, aku menggenggam tangannya yang panjang dan ramping, aku berkata, "Jangan tegang."

“Hmm.” Saat dia mendengar kata-kataku, dia pun tersenyum dingin, dia bertanya, “Apa yang membuatmu gugup saat akan bertemu dengan anakmu?”

Andre Duan memang sangat keras kepala.

Saat aku mengetuk pintu, aku membayangkan napas Andre Duan akan terhenti, dia berdiri dan melepaskan tanganku lalu berdiri disampingku, seolah-olah membangun karakter seorang ayah yang tinggi langsing dan serius.

Bibiku membuka pintu dan sangat terkejut melihatku. "Cucuku terus mengatakan bahwa Kamu akan tiba di Amerika Serikat dua hari ini, tidak ada waktu yang tepat."

Andre Duan yang menentukan waktunya, dia memutuskannya ketika hadiah dikirimkan ke Amerika Serikat, dia membeli dua tiket untuk membawaku ke sini.

Aku tersenyum dan menjelaskan, "Ada sedikit urusan dan akhirnya tertunda."

Bibinya bertanya dengan nada suara yang bingung, "Apakah pria ini?"

"Andre Duan, dia adalah ... ayah kandung Sella."

Memperkenalkan dia sebagai pacarku tapi terlalu aneh, dan memperkenalkan dia sebagai suamiku tapi belum resmi, jadi aku langsung mengatakan bahwa dia adalah ayah kandung Sella.

Bibi tiba-tiba mengerti dan kemudian menyambut kami dengan hangat, aku tidak pernah memberi tahu bibi tentang dendam antara aku dan Andre Duan, tetapi aku meminta mereka untuk membantuku membesarkan Sella, tetapi untungnya mereka tidak pernah bertanya.

"Halo bibi, aku adalah Andre Duan."

Andre Duan dengan sopan mengulurkan tangannya yang ramping, dan bagian lengan baju putih dan kancing emas yang terbuka di antara pergelangan tangannya menambahkan keanggunan dalam dirinya, membuatnya terlihat begitu tenang dan bermartabat.

Tiba-tiba aku mengerti alasan mengapa dia bersikeras memakai jas, lagipula, jas adalah perwujudan dari pesona seorang pria, dan dia juga memakai jas yang begitu biasa, karakternya begitu elegan.

Bibi menjabat tangannya dan tersenyum, "Halo, Tuan Duan."

Andre Duan tersenyum dan berkata, "Bibi cukup memanggilku Andre."

Bibi melepaskan tangannya dan berkata, "Taman kanak-kanak akan libur pada akhir pekan, dia sekarang sedang belajar Bahasa Inggris dengan aksen Amerika bersama kakaknya di kamar."

Sella memasuki sebuah taman kanak-kanak berkelas atas di Amerika Serikat sebulan yang lalu.

Aku menarik telapak tangan Andre Duan ke kamar Sella, kamar yang berwarna hangat itu penuh dengan mainan anak-anak, dia sedang menundukkan kepalanya dan membaca buku bahasa Inggris bersama kedua keponakaku.

Itu adalah buku bahasa Inggris dengan aksen Amerika asli, aku tidak terlalu mengerti.

Aku tidak terlalu menguasai bahasa Inggris, jadi aku hanya berusaha memahami dan berusaha menanggapi sedikit komunikasi bahasa Inggris, sehingga aku dapat memahami beberapa hal yang Sella katakan.

Meskipun begitu, tetap saja tidak mempengaruhi komunikasi antara aku dan Sella, karena Sella akan berusaha untuk berbicara menggunakan Bahasa Mandarin di depanku, dan aku akan mencoba untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris ketika dia tidak mengerti, jadi kami saling belajar.

Aku dan Andre Duan berdiri di dekat pintu tanpa mengganggunya, hingga akhirnya Sella mengangkat kepalanya, dia menatapku bingung selama lebih dari sepuluh detik, lalu dia berlari ke arahku dengan membuka tangannya dan memeluk kakiku, aku berjongkok. Memeluknya dan tersenyum, "Kamu sedang belajar apa?"

"Bahasa Inggris." Sella berada di pelukanku, tangan-tangan kecilnya memeluk leherku, lalu di berbisik dengan menggunakan Bahasa Mandarin, "Mama baru datang ke Amerika Serikat untuk menemuiku setelah berlalu selama tiga bulan, Sella sangat merindukan Mama."

Aku tidak bertemu dengannya dalam tiga bulan ini setelah kembali ke Beijing, tetapi aku hanya melakukan panggilan video sesekali.

Aku tersenyum dengan nada bingung dan bertanya, "Karena merindukan Mama, mengapa setiap kali Mama yang harus berinisiatif terlebih dahulu menelepon atau melakukan panggilan video kepadamu? Jika lain kali kamu merindukan Mama, kamu boleh menelepon Mama. Tidak peduli apa pun yang sedang Mama lakukan, Mama akan tetap menemani Sella berbicara. "

Sella menundukkan kepala dan berkata dengan tidak nyaman"Aku takut mengganggu Mama."

"Mama tidak takut mengganggumu, dan Mama juga tidak menyalahkanmu." Aku mengulurkan tangan dan mengusap kepala kecilnya, lalu berkata dengan lembut, "Papa ada di sini."

Sella menatapku dengan terkejut, aku menunjuk ke arah Andre Duan, dan dengan lembut menjelaskan, "Ini adalah Papa, Papa kakak yang juga merupakan Papa Sella. Apakah Sella ingin dia menggendong Sella?"

Aku mengulurkan tangan dan menyerahkan dia kepada Andre Duan. Andre Duan menunjukkan ekspresi yang hangat, dia mengulurkan tangannya dengan hati-hati untuk mengambil alih Sella, Sella juga tidak menolak atau menolaknya, aku pun meletakkannya di lengan Andre Duan.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu