Because You, My CEO - Bab 80 Terjadi Sesuatu Dengan Silvi Xiao (1)

Vino Duan menarik tangan aku, menundukkan kepala menjelaskan dengan suara rendah ”waktu itu aku tidak tahu kenapa tidak ingin mengakui Paman Doni Chen.”

Alasan Vino Duan dibandingkan dengan Andre Duan ——

Sama saja membodohi orang!

Aku pura-pura polos mempercayainya, mengulurkan tangan mengelus kepala dia berkata ”tidak apa-apa, masalah ini kamu tidak wajib memberitahu bibi.”

Vino Duan dengan deg-deg an bertanya “Bibi Sisca tidak menyalahkan aku?”

Aku tersenyum dan berkata “iya, aku malah sangat menyayangimu.”

Doni Chen datang mejemput kami dengan mobil, dia begitu turun mobil melihat Vino Duan, dia mengerutkan alis bertanya “ Sisca, anak ini kenapa disini?”

Vino Duan menggunakan Bahasa francis memarahi dia bodoh, dia masih saja dendam!

Aku mengulurkan tangan mengelus kepala Vino Duan, tersenyum menjelaskan ”dia ingin ikut aku bermain selama 2 hari, aku tentu saja tidak bisa menolak dia!”

Aku bagaimana bisa menolak anak sendiri?!

Doni Chen melototi aku langsung membawa kami kembali ke apartemen, kemudian dia menelepon Silvi Xiao bertanya “hari ini paman masak mau datang tidak?”

Setelah Doni Chen mematikan telepon, aku menganjurkan berkata ” Hendy jam 7 turun pesawat pasti sangat capek, atau tidak kita masak sendiri?”

“Boleh, kalau begitu kami masak!” Doni Chen tersenyum berkata ”lagian aku juga hanya bisa bantu-bantu, Silvi paling juga begitu!”

Doni Chen dan Silvi Xiao tidak terlalu bisa memasak, aku melihat ke dia berkata“kalau begitu kamu dengan Silvi pergi beli sayur aja.”

Setelah Doni Chen pergi aku baru teringat mobil Hendy Chen masih terparkir di bandara, aku pun menelepon dia, dia dengan cepat mengangkat nada bicara dengan lembut bertanya “Sisca, ada apa?”

“Mobil kamu di bandara, kamu ada kunci cadangannya?”

Hendy Chen merendahkan suara berkata “iya, malam aku bawa pulang kerumah.”

“Baiklah, kalau begitu kami tunggu kamu pulang.”

Mematikan telepon dan aku bertanya kepada Vino Duan yang duduk tenang disamping aku “malam ini kamu tidur dengan aku, gimana kalau aku bawa kamu pergi beli baju tidur?”

Vino Duan berkata” Bibi, aku malam masih harus mandi.”

Aku deg-deg an bertanya “Kamu akan membiarkan tante mandiin kamu?”

“biasanya Andre yang memandikan aku, saat dia tidak ada maka kakek yang memandikan aku,tetapi Bibi adalah wanita……Andre berkata laki-laki wanita berbeda, tetapi aku merasa dia membohongi aku!”

Maksud perkataan ini adalah dia setuju aku memandikan dia, aku mengulurkan tangan memeluk dia berkata dengan lembut ”Bibi sekarang bawa kamu ke mall.”

Baru sampai lantai bawah apartemen sudah melihat Andre Duan, dia bersandar di pintu mobil, aku memeluk Vino Duan mengerutkan alis berkata “kamu kenapa disini? Bisa bisa nya aku tidak tahu Andre Duan mempunyai kebiasaan mengikuti orang!”

“Andre, apa kamu tidak rela Bibi Sisca pergi?” Vino Duan memelukku dengan dua tangannya tersenyum berkata “tetapi Bibi adalah milikku!”

Andre Duan melototi dia, mengulurkan tangan merebutnya dari pelukkan aku menjatuhkan nya di lantai, lalu mengulurkan tangan merangkul bahu aku, menaikkan alis melihat Vino Duan ”Bocah, kamu pikir bisa menang dari aku?”

Aku”........”

Sifat kekanakan Andre Duan membuatnya tidak bisa berkata-kata!

Vino Duan yang masih kecil berdiri disana merasa sedih melihat aku, aku tidak berkata apa-apa memasang wajah yang tidak bisa berkata apa apa kepada Andre Duan, membungkukkan badan memeluk Vino Duan “kamu debat apa sama anak kecil?”

Andre Duan terdiam, aku memeluk anak pergi ke mall terdekat memilih baju, Vino Duan memilih dua baju dan masih memilih beberapa mainan, saat pergi bayar Andre Duan mengeluarkan kartu debit duluan.

Awalnya aku sebenarnya ingin menggunakan uang sendiri, tapi Andre Duan adalah orang yang keras kepala, didalam hati dia mengeluarkan uang untuk wanita adalah masalah yang wajar, kalau berebut sama dia tidak akan berakhir dengan baik.

Membiarkan dia bayar!

Saat kembali ke apartemen, aku dengan nada bicara datar berkata kepada Andre Duan ”sudah sampai rumah kamu tidak perlu ikut lagi.”

“Perubahan derastis.” Andre mengangkat-angkat alis, memegang bibirnya mengancam “Sisca, kamu jangan sampai menyesal!”

Setelah Andre Duan pergi aku memeluk Vino Duan naik keatas, anak yang sensitif dengan berhati-hati bertanya kepada aku “Bibi Sisca , kamu sedang marah dengan Andre? Dia menggangu kamu ya?

Aku mengulurkan tangan mengelus kepala dia, dengan suara lembut ”dia tidak menggangu aku, aku juga tidak marah dengan dia, hanya saja…..”

Hanya saja tidak bisa kembali seperti semula.

Dia duluan yang meninggalkan aku!

Saat kembali ke apartemen melihat Doni Chen, aku melepaskan dia dengan penasaran bertanya ”Silvi Xiao dimana?”

“barusan mengangkat telepon langsung pergi.” Doni Chen duduk disampingku menebak berkata “pasti pergi ke tempat cowok bajingan itu!”

Aku dengan heran bertanya “kamu bagaimana bisa tahu?”

Doni Chen memiringkan kepala menjelaskan berkata ”emosinya sangat tidak baik dan pergi dengan linglung, aku bilang aku temani dia terakhir dia malah mendorong aku langsung pergi, gimana panggil pun tetap tidak berguna, seperti orang gila!”

Ekspresi aku berubah, segera mengambil kunci mobil Doni Chen berkata “Doni gawat! kita harus segera menemukan dia! Vino kamu di rumah tunggu Bibi, sebentar saja kami akan pulang.”

Saat duduk di mobil Doni Chen heran bertanya kepadaku “Silvi biasanya sangat pintar bisa ada masalah apa?”

Kalau tebakan aku benar, Rizky Shi hari ini kembali ke Beijing, seiring dia kembali ke Beijing maka pasti ada Diana Xiao, sesuai dengan perkataan Doni Chen, Silvi Xiao dengan mood tidak baik pergi, seperti orang gila….. berarti adalah masalah yang menyakiti Silvi Xiao, dan dia pergi membuat masalah!