Because You, My CEO - Bab 82 Kamu Sedang Takut (2)

Jika pergi sekarang, kami bisa pulang dengan Hendy Chen pada sore hari.

Aku baru saja membeli dua tiket pesawat, tetapi aku melihat pria yang duduk di sebelahku, cukup membuatku tidak bisa berkata-kata.

Andre Duan memutuskan untuk menjeratku.

Tiba di sana tepat pada siang hari, Andre Duan membawa kami ke villa miliknya yang berada di tepi laut, saat ini berdekatan dengan Bulan Juni yang kebetulan merupakan hari dengan sinar matahari yang cerah, Vino Duan tidak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana pendek, dia sedang berlari dan melompat-lompat seorang diri di pantai, aku mengaitkan bibirku hingga tertawa terbahak-bahak.

Ketika menarik kembali tatapan mataku, kebetulan mataku berhadapan dengan tatapan mata Andre Duan yang sedang memandangiku, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Sisca, apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"

Hatiku sedikit terperanjat, mungkinkah Vino Duan sudah memberitahunya?

Tapi Vino Duan berada di pelukanku sepanjang hari, dan dia tidak punya waktu untuk melakukan kontak pribadi secara langsung, selain itu Vino Duan harusnya tidak akan mengingkari janji dan mengatakan kepadanya.

Aku tersenyum dan bertanya, "Menurutmu apa yang aku sembunyikan darimu?"

“Hmm, kamu jangan terjebak dengan kepintaranmu sendiri.” Andre Duan mengulurkan tangan dan meremas pipiku, dan berkata dengan suara rendah, “Sisca, coba kamu lihat, mata Vino Duan sangat tidak biasa.”

"Andre, aku sedang membayangkan jika anak itu masih hidup, dia harusnya sudah sebesar Vino, dia yang masih kecil akan bersikap manja, menunjukkan tingkahnya yang lucu, akan meminta denganku benda yang diinginkannya, dan mungkin dia juga suka melihat laut.”

“Benarkah?” Andre Duan berkata dengan datar, “Mungkin saja.”

Aku sudah mencobanya beberapa kali, namun dia melewatinya dengan santai, mengapa Andre Duan memilih untuk menyembunyikan semua ini dariku?

Pada sore hari, Hendy Chen meneleponku dan dia bertanya, "Doni memberitahuku bahwa kamu ada di sini, apakah mau pulang bersama?"

Aku tidak ingin dia bertemu Andre Duan, terutama duduk di pesawat dan saling memandang selama berjam-jam.

Jadi aku berbohong dan berkata, "Vino ingin tinggal di sini malam ini, dan kami akan kembali besok pagi dengan pesawat."

"Baiklah, kalau begitu aku akan kembali lagi pada esok hari." Hendy Chen berkata dengan lembut, "Besok adalah hari terakhir serah terima jabatan, dan setelah itu aku akan tinggal di Beijing."

Tiba-tiba hatiku merasa sangat berat, aku berkata, "Hendy, kamu pindah ke kota ini karena aku, dan sekarang kamu harus pindah kembali ke Beijing karena aku juga, maaf, aku telah merepotkan dirimu."

Sikap baik Hendy Chen terhadapku, membuat hatiku merasakan kehangatan dan pada saat bersamaan juga merasakan kepanikan, aku tidak punya alasan untuk menikmati kebaikannya yang tanpa batas, dan dia sepertinya hidup demi diriku, hal ini perlahan membuatku merasa takut.

Hendy Chen menyukai aku, tetapi aku tidak bisa membalas perasaannya, ketika aku tidak membalas perasaannya, aku harus mengatakan kepadanya dengan jujur, daripada tenggelam dalam kehangatan yang dia berikan hingga ke tahap berikutnya.

Malam itu Andre Duan menggendong Vino Duan untuk tidur di kamar lain, tapi aku merasakan kegelisahan semalaman.

Setelah aku kembali ke Beijing, aku mulai mencari rumah, hingga sore hari tidak ada rumah yang cocok. Pada akhirnya ... Aku memberanikan diri menelepon Rizky Shi, dia meminta asistennya untuk memberiku sebuah kunci.

Hatiku merasa panas ketika memegang kunci itu, ini adalah pertama kalinya aku meminta bantuan kepada Rizky Shi, dan pertama kalinya menggunakan kekuatan Keluarga Shi.

Doni Chen membantuku pindah rumah sambil mengeluh dan berkata, "Bukankah sangat bagus tinggal di sini bersama pamanku? Mengapa kamu tetap bersikeras untuk pindah?"

Hendy Chen hanya memiliki satu kamar tidur, aku tidak bisa selalu menempati kamarnya ... Selain itu, aku memiliki kesadaran diri dan seharusnya segera pergi dari sini.

Aku tidak seharusnya selalu mengganggu dia.

Baru saja memindahkan koper ke apartemen baru, Hendy Chen pun kembali ke Beijing, dia tidak bertanya kepadaku mengapa, sebaliknya dia membantuku mengemasi barang-barang di apartemen.

Ketika Doni Chen melihat Hendy Chen, dia lansung selesai membantuku dan berkata, "Silvi pasti sedang sibuk mengurusi keperluan untuk keluar dari rumah sakit, aku akan pergi melihat dia."

Setelah Doni Chen pergi, aku dan Hendy Chen merasa sangat canggung karena hanya tinggal berdua di ruangan tersebut, ketika dia hendak pergi, dia tiba-tiba bertanya kepadaku, "Apakah kamu takut?"

"Ha? Apa?" Aku tertegun.

"Sisca, kamu takut padaku," tanya Hendy Chen.

Dia menusuk hatiku dalam satu kata!

Aku dengan panik menutupinya dan berkata, "Bagaimana aku bisa takut padamu?"

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu