Because You, My CEO - Bab 191 Mendapatkan Sertifikat dan Pulang Ke Rumah Keluarga Duan (1)

"Meskipun Andre telah melamar." Aku melihat cincin lamaran di tanganku dan berkata dengan dingin, "Tapi kita belum mendapatkan akta nikah."

Tono Ruan mengingatkan bahwa "ini adalah pernikahan kalian yang kedua, tetapi memang sudah seperti keluarga."

Aku memicingkan mata kepada Tono Ruan dan berkata, "Jika aku memberi tahu Andre tentang kata-katamu tadi, gajimu pasti akan naik cukup tinggi bulan depan."

Tono Ruan berkata dengan perasaan tak berdaya, "Direktur Shi, jangan mengolok-olok aku."

Ketika aku sampai di rumah Keluarga Shi, aku melihat Seno Sheng tidur siang di sofa, aku melihat Sella di pelukannya, ia melihat sekeliling dengan matanya yang cerah, aku menghampirinya dan menggendonganya, Seno Sheng mendengar suara gerakan pun seketika membuka matanya, aku tersenyum dan berkata, "Tidur lagi sebentar, aku akan membawa Sella untuk menemui kakeknya sore ini. "

Seno Sheng pun mengatakan ‘ya’ dan kembali ke kamar.

Aku mengulurkan tangan dan meremas wajah Sella, dan berkata sambil tersenyum, "Kakek baru saja menelepon dan memintaku untuk membawa Sella bertemu dengannya, apakah kamu senang?"

Sella mengulurkan tangan dan memeluk leherku, hening.

Aku bertanya dengan bingung, "Sella takut bertemu dengan orang baru?"

Sella menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku senang."

Ketika aku menyerahkan Sella kepada Tono Ruan dan berencana akan menelepon Andre Duan, dia malah meneleponku duluan dan meminta aku untuk membawa kartu keluarga dan kartu identitas, lalu menunggunya di Biro Urusan Sipil. Sebelum menutup telepon, dia juga secara khusus berkata, "Jangan lupa, kamu harus mengenakan pakaian yang indah. "

Aku mengerutkan bibirku dan menatap Sella, dan segera membawanya pergi.

Di mobil, Sella melihat mawar yang diberikan Andre Duan padaku, Dia mengulurkan tangan dan mengambil mawar untuk dimainkan olehnya, ketika tiba di Biro Urusan Sipil, Andre Duan terkejut melihat aku membawa Sella, namun ia segera mengembalikan wajahnya yang tenang, lalu dia menggendong anak itu dengan satu tangan dari tangan aku dan bertanya dengan lembut, "Sayang, apakah kamu tahu hari apa sekarang?"

Sella mengikuti kata-katanya dan bertanya "Hari apa?"

"Hari ini adalah hari di mana Papa dan Mama akan menikah."

Andre Duan berbicara kepadanya dengan sabar, Sella memelu lehernya dan berbaring di pundaknya, lalu berbicara dengan nada suara yang lembut, "Bibi mengatakan di hari pernikahan harus mengenakan gaun pengantin, tapi Mama tidak mengenakan gaun pengantin."

Bibi adalah ibu di identitas kartu keluarganya, sepupuku yang tinggal Irlandia.

Andre Duan tertawa dan menjawab, "Setelah beberapa waktu, Papa dan Mama akan mengadakan pesta pernikahan."

Proses bagi aku dan Andre Duan untuk mendapatkan sertifikat sangat mudah, melakukan pengambilan gambar dan tanda tangan, dan kami menjadi pasangan yang sah lagi.

Andre Duan menyimpan kedua akta nikah di saku celananya, aku memicingkan mata ke arahnya untuk mengingatkannya "Salah satunya adalah milikku."

Dia tertawa, "Aku membantumu untuk menyimpannya."

Aku pun mengerutkan bibirku, Andre Duan memeluk Sella dan melihatku tampak ragu, lalu ia bertanya, "Apakah ada sesuatu yang disembunyikan dariku? Terus terang dan jangan tidak patuh terhadapku, kamu lebih baik katakan dengan jujur agar tidak membuat aku untuk menghukummu."

Aku berkata dengan terus terang, "Ayahmu memintaku untuk membawa Sella ke rumah Keluarga Duan."

Andre Duan memicingkan matanya dan tertawa, "Kamu sekarang adalah istriku ... nyonya rumah Keluarga Duan, tentu saja kamu harus pulang ke rumah Keluarga Duan."

Aku tercengang dan bertanya, "Apakah maksudmu pindah ke rumah Keluarga Duan?"

"Pulang ke rumah Keluarga Duan, maka akan membuat kita benar-benar bisa bersama." Andre Duan mengulurkan tangan dan menggosok kepala Sella, dengan lembut ia bertanya, "Sayang, katakan pada Papa, apakah kamu merindukan Kakak?"

Sella pun bertanya dengan penasaran, "Ya, di mana kakak?"

“Kakak bersama dengan Kakek Moyang.” Andre Duan mengepalkan tanganku dan mengusulkan, “Ayo pulang ke rumah Keluarga Shi untuk mengemasi pakaian, lalu kembali ke rumah Keluarga Duan.”

Dalam bayanganku, villa Keluarga Duan yang tinggi dan besar akan menerima siapa pun, tetapi hanya aku seorang yang dikecualikan, dan aku tidak bisa masuk meskipun aku sudah mencoba yang terbaik, meskipun aku berusaha keras untuk membuktikan bahwa aku telah menjadi menantu perempuan Keluarga Duan, namun Keluarga Duan juga tidak bersedia menerimaku.

Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah Keluarga Shi, aku berkata dengan samar sambil menundukkan kepala, "Seno adalah anakku, kamu ingat harus menyiapkan satu kamar yang besar."

Andre Duan menggenggam tanganku dengan erat, aku mendongak dan menatapnya, tatapan matanya menunjukkan arti senyuman dan kedamaian yang menenangkan pikiran.

Aku berpikir sejenak dan berkata, "Seno suka ketenangan, kamu usahakan untuk menyiapkan satu kamar di lantai atas, sebaiknya dilantai itu tidak ada orang lain yang tinggal, aku takut suara langkah kaki yang datang dan pergi akan mengganggu Seno."

“Aku mengerti, kamu tenang saja.” Andre Duan sedikit menurunkan kepalanya dan dagunya sedikit menekan kepala Sella, ia berkata, “Dia juga putraku.”

Seno Sheng tidak menolak untuk kembali ke rumah Keluarga Duan bersamaku, dia tidak pernah tahu bagaimana caranya menolak, selain itu, aku hanya ingin kami sekeluarga untuk hidup bersama.

Karena kami adalah satu keluarga, pasti juga akan ada Seno Sheng.

Andre Duan melipat pakaian Sella di kamar, aku menepuk pipinya dan langsung pergi ke kamar Seno Sheng untuk mengemasi barang-barangnya.

Aku meletakkan mantel Seno Sheng di dalam koper dan berkata dengan suara yang pelan, "Meskipun kembali ke rumah Keluarga Duan akan membuatmu merasa tidak nyaman, tapi Seno, aku ingin membawamu ke mana pun aku pergi."

“Aku mengerti bibi, kamu tidak perlu menjelaskan.” Seno Sheng melipat pakaiannya sendiri, dan berkata dengan lembut, “Tempat di mana Bibi tinggal, maka juga di disitulah aku akan tinggal, selain itu, pergi ke rumah Keluarga Duan bukan tempat eksekusi, dan aku akan kembali ke sekolah besok, jadi aku tidak akan merasa tidak nyaman. "

Aku bertanya dengan perasaan terkejut, "Apakah iburan sudah berakhir?"

“Ya, Hari Kemerdekaan Nasional juga hanya libur selama tujuh hari,” Seno Sheng menatapku dan menjelaskan, “Aku sudah berada di Beijing selama tujuh hari, dan akan ada kelas besok siang, jadi aku harus mengejar pesawat besok pagi untuk kembali ke sana.”

“Kalau begitu aku akan mengantarmu ke bandara besok pagi.” Mata Seno Sheng sangat indah dan dalam, kelopak matanya lebih dalam daripada Andre Duan, aku tersenyum dan berkata, “Seno adalah pemuda yang sangat tampan.”

Seno Sheng seketika tertegun, ia tersipu malu dan tidak menjawab kata-kataku.

Aku kembali ke kamar tidur dan melihat Andre Duan telah mengemasi kopernya, pada saat ini dia berdiri di depan jendela dan melihat pemandangan di bawah bangunan.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu