Because You, My CEO - Bab 104 Memanjakan Diri (2)

Aku mengangkat alis, "Sua ... mi?"

"Ya, seperti itu."

Telapak tanganku mencengkeram panas teriknya yang terbungkusi oleh celana pendek, Andre Duan pun menatapku dengan erangan.

Aku mungkin terlalu kuat, Andre Duan menundukkan kepalanya dan berkata dengan nada perintah, "Gadis bodoh, jika kamu merusaknya, kamu juga yang akan menderita."

Aku memasukkan tanganku ke celana pendeknya dan memegangnya dengan pelan, dan Andre Duan menggenggam tanganku, dan wajahnya tampak sangat memerah.

Setelah sekian lama, dia dibebaskan dari telapak tanganku.

Aku mengeluarkan tanganku dan mencucinya dengan air laut, lalu berkata sambil tersenyum, "Kali ini harusnya kamu puas? Tuan Duanku."

Andre Duan menatapku denagn wajahnya yang memerah, dan dia tidak mengatakan sepatah katapun.

Aku pun terus bercanda dengannya, dan dia langsung membawaku ke laut untuk berenang, di lautan biru yang berada di bawah langit biru.

Aku sangat senang sambil memegang lehernya, tetapi dia juga sangat bahagia, dan bahkan dia tidak tahan dan langsung menundukkan kepalanya untuk mencium sudut bibirku, dia tidak bisa menahan diri untuk mengatakan, "Sisca, kamu benar-benar sangat cantik."

Dia selalu memuji diriku sangat cantik.

Hari itu, aku dan Andre Duan sangat dimanjakan, sepanjang hari itu bukan dia yang melayaniku, melainkan aku yang sangat repot melayaninya.

Tiba pada malam hari aku meluangkan waktu untuk kembali ke pantai.

Aku masih tidak lupa untuk membawa mawarku.

Setelah kembali ke pantai, Andre Duan membuatkan makan malam untukku, selama dia membuat makan malam, aku pergi ke apartemen yang aku sewa dengan mengendarai mobilnya.

Silvi Xiao dan Doni Chen sudah bersusah payah memikirkan dekorasi di sini, tapi aku tidak tinggal di sini selama beberapa hari, lagipula ini semua karena sifat keras kepalaku.

Aku mengeluarkan cincin di laci dan kembali mengenakannya di jariku, cincin ini dulu dipesan khusus oleh Andre Duan sendiri.

Sudah sekitar hampir enam tahun.

Ketika aku mengemudi kembali ke pantai, aku langsung pergi ke kamar tidur, masuk dan melihat sertifikat rumah di atas tempat tidur, aku membukanya dan melihat sertifikat rumah itu tertulis namaku.

Dia mengambilnya kembali dari Rizka Shen.

Aku meletakkan sertifikat rumah tersebut dan pergi ke balkon, bunga-bunga dan tanaman di sini sangat subur, harus ada orang yang merawatnya ketika aku pergi.

Ada orang yang menyirami mereka.

Aku masih ingat bahwa aku telah menyebabkan masalah, tetangga di bawah mencari masalah denganku, Andre Duan hanya memendam rasa bencinya dalam diam, dan bahkan menghancurkan balkon orang lain pada waktu itu, aku merasa dia sangat tampan.

Sikapnya sangat tampan saat melindungiku.

Aku menyukainya pada waktu itu, tetapi aku harus menyembunyikan perasaanku, sekarang aku teringat bahwa aku benar-benar rendah hati pada saat itu.

Andre Duan memberiku semangkuk bubur dan berkata, "Bibi akan datang untuk mengurusnya setiap minggu, dan juga akan menyirami bunga-bunga tersebut."

"Tidak ada gunanya juga bunga itu tetap dirawat." Aku mengambil bubur dan memakannya, lalu menjelaskan, "Nanti kita tidak akan tinggal di sini lagi."

Andre Duan mendengar apa yang aku katakan, dan dia menenangkan diriku lalu berkata, "Sesekali, kita bisa kembali dan tinggal di sini sebentar."

Aku berkata ‘ya’ lalu menolehkan kepalaku dan bertanya kepadanya, “Apakah kita akan pergi besok?” Aku tidak puas hanya tinggal dua hari di sini.”

Sebenarnya aku tidak cocok tinggal di Beijing.

Aku sudah terbiasa tinggal di sini.

"Ya, besok ada urusan pribadi yang harus aku tangani."

Urusan pribadi? Tampaknya Andre Duan enggan mengatakannya.

Malam itu aku bermimpi, di mana aku memimpikan pria yang aku temui di gerbang kantor polisi di hari itu.

Dia bertanya, "Kamu sudah tidak ingat denganku?"

Doni Chen berkata bahwa namanya adalah Desta Su.

Dia adalah keturunan orang dengan status sosial yang tinggi.

Tapi memang tidak ada orang seperti itu di dalam ingatanku.

Bagaimana sebenarnya aku bisa mengenalnya?

Akankah Hendy Chen tahu keberadaannya?!

Akankah Andre Duan tahu?

Aku bingung, tetapi akhirnya aku tidak bertanya dengan mereka

Desta Su hanyalah orang yang kutemui sekali dalam hidupku, jadi aku juga tidak yakin mengenai kepentingan dirinya, dan aku akan membicarakannya lagi ketika bertemu lagi nanti.

Lagi pula, orang yang memiliki takdir maka akan bertemu lagi nantinya.

Terutama mereka yang terlibat di masa lalu!

Keesokkan harinya aku tidur hingga Andre Duan membangunkanku pada siang hari, dia mengulurkan tangan dan mengusap kepalaku, lalu tersenyum dan berkata, "Sudah waktunya untuk pulang ke rumah."

Rumah? Apakah rumah di Beijing?

Aku memandangnya dengan bingung, Andre Duan mengenakan kemeja putih dengan kancing berwarna emas di pergelangan tangan.

Dia menepuk dahiku dengan jarinya, "Sayang, jangan menghabiskan waktu dengan tidur."

Aku bukan menghabiskan waktu dengan tidur, aku masih terlena dalam mimpi.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu