Because You, My CEO - Bab 184 Aku Tidak Menghargai Dirinya?! (2)

"Suami Silvi, Richie, meninggal dalam kecelakaan mobil, tetapi dia sedang mengandung tujuh bulan, peristiwa ini merupakan hantaman yang sangat besar untuk Silvi, hingga menyebabkan dia menderita penyakit mental, saat ini Silvi mengalami depresi dan sering berimajinasi. "

Andre Duan sedikit mengernyitkan sudut bibirnya, menggerakkan telapak tangannya dan menyentuh punggungku yang telanjang, ia bertanya dengan suara rendah, "Bagaimana keadaan Silvi sekarang?"

"Dia masih di ibu kota Austria."

Andre Duan bertanya, "Lalu, apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku sudah memesan tiket pesawat pagi ini, aku akan ke Austria untuk menjemput Silvi dan membawanya pulang ke Cina, aku juga akan memberi tahu Rizky tentang hal itu."

"Sisca, kamu melakukan hal yang benar, Silvi Xiao adalah temanmu, dia membutuhkan seseorang sekarang."

Andre Duan memuji dengan kalimat itu.

Dia perlahan berjongkok dan mengubur dirinya di tubuhku, dan dengan tenang membujuk, "Sisca, apakah kamu bisa memanggilku suami?"

Aku memeluk lehernya dengan erat dan memanggilnya dengan lembut, "Suamiku."

Dia membujuk lagi, "Sayang, katakan sekali lagi."

Aku menyipitkan mata dan tersenyum, "Suamiku, aku menginginkanmu."

Bibirku tiba-tiba dicium, Andre Duan mengangkatku ke bantal, lalu menekan ke bawah, telapak tanganku menahan leher punggungku, dan kemudian memasukkan lidahnya ke bibirku.

Tiba-tiba aku mengerti bahwa suaraku saat memanggil dirinya suami, membuat hati Andre Duan tidak terkendali.

Salah satu telapak tangannya mulai turun ke ujung rok dan kemudian masuk, dia menggoda di sekitar tubuku, aku tidak tahan dan sedikit mengerang, lalu aku memohon, "Jangan sengaja menggodaku."

Saat Andre Duan mendengar kata-kataku, dia bahkan menjadi lebih semangat, dia pun membawa aku ke dalam pelukannya, dan tanpa sadar kakiku segera melingkari pinggangnya.

Andre Duan menciumku cukup lama sebelum akhirnya melepaskanku, matanya merah, sangat dalam, dan juga berusaha menyimpan segalanya di dalam hati dengan sabar.

Dia berkata dengan penuh kasih sayang, "Nyonya Duan, aku mencintaimu."

Aku berkata dengan mata memerah, "Aku mencintaimu, Kakak."

Hal yang hilang antara aku dan Andre Duan benar-benar ada tetapi sangat tidak penting. Selama dia selalu di sisiku, masalah di hati bisa dilepaskan.

Asalkan dia selalu menemaniku.

Ketika emosional, Andre Duan berkata, "Setelah kamu pulang menjemput Silvi dari Austria, kita akan pergi ke Biro Urusan Sipil untuk mendapatkan sertifikat."

Aku tersenyum, "Oke, aku akan menuruti kemauanmu."

Dia bertanya, "Atau bagaimana jika hari ini kita pergi ke Biro Urusan Sipil?"

Aku mengingatkan, "Hari ini adalah akhir pekan."

Andre Duan menggerakkan pinggangnya dan berkata dengan suara rendah, "Kalau begitu tunggu kamu pulang saja, Nyonya Duan-ku, aku tidak sabar untuk menikahimu."

Aku mengerutkan kening, "Kata-kata manismu terlalu halus."

"Kata-kata ini hanya untukmu, sayang."

Andre Duan mempercepat gerakannya, aku bersenandung di bawahnya, dan akhirnya tidak tahan untuk berteriak, dia menekan aku dan mengingatkan aku, "Pelan sedikit, anak-anak ada di kamar sebelah."

Aku terkejut dan bertanya, "Apakah mereka tidak di lantai atas?"

Villa Keluarga Shi memiliki lantai tiga, dan kamar Seno Sheng ada di lantai tiga, dan kamarku ada di lantai dua, bagaimana mereka bisa mendengar?

Andre Duan menjelaskan dengan samar, "Tadi malam Seno beristirahat di kamar Sella, Sella sedang menunggumu ... tetapi kamu pulang terlalu larut malam."

Dia berhenti sejenak dan berkata, "Nanti akan ada penjagaan untuk pintu masuk."

Aku tersenyum dan bertanya, "Jam berapa penjagaan pintu masuk Tuan Duan?"

Dia dengan serius berkata, "Kamu harus pulang sebelum jam sepuluh malam."

Pria ini terlalu imut.

Aku memeluk pinggangnya erat-erat, dan Andre Duan membalikkan tubuhku dan berada di atasnya, aku pun berbaring di atasnya, dengan terengah-engah dan berkata, "Aku sudah tiba."

"Ya, aku tahu." Dia mengulurkan tangannya ke bawah dan merapikan rambutku yang berantakan, lalu bertanya, "Apakah Tono akan menemanimu ke Austria?"

"Ya, harus selalu ada seseorang untuk menjagaku." Aku bersandar padanya, dan menjelaskn "Aku merasa sangat asing dengan dunia luar, hanya Tono yang bisa membantuku mengatur segalanya, dia selalu mengatur segalanya dengan lancar."

Andre Duan tertawa dan berkata dengan suara yang penuh dengan suka cita, "Jika benar seperti itu, aku benar-benar ingin memberinya bonus."

Aku menjawab kata-katanya dengan marah, "Kalau begitu sebentar lagi kamu harus mentransfer uang ke WeChat-ku, tiba saatnya nanti aku akan mentransfernya kepada Tono. Aku akan memberitahunya bahwa ini adalah hadiah yang dia dapatkan karena telah bekerja untukmu."

"Kapan Tono bekerja untukku?"

Andre Duan bingung, aku pun menjelaskan, "Jika tidak, mengapa dia bisa menuruti kamu? Jika kamu bertanya kepadanya, dia juga akan menjawab, kan? Dia adalah asistenku, lalu mengapa dia begitu patuh kepadamu?"

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu