Because You, My CEO - Bab 110 Ibu Andre Duan (2)

Dan suamiku menjelaskan kepada ibunya dengan beberapa kalimat tanpa tekanan pada nada bicaranya, dan tidak perlu mempertahankan apa yang aku maksud.

Aku menahan dengan perasaan yang sakit, menahan hati yang tidak nyaman dan ingin kembali dengan perasaan kesal di hati, seorang lelaki berseragam militer muncul di sisi lain dari sudut koridor, dia bertanya dengan samar “Apakah ingin pergi bersama?”

Aku kenal dia, namanya Edi Bo.

Kakak Ester Bo.

Mata semua orang tertuju padanya karena kata-katanya, Alex Song seketika berkata, "Mengapa Tuan Bo ada di sini?"

Rizka Shen juga dengan penuh semangat bertanya, "Edi Bo, generasi mudaku"

Dari mata semua orang, hampir semua orang mengenalnya.

Kaki panjang Ester Bo melewatii mereka dan berhenti di depanku, dia menatapku, lalu bertanya dengan suara yang lembut, "Apakah kamu ingin pergi bersamaku?"

Aku berkata, "Oh, baiklah."

Pergi meninggalkan mereka saat ini merupakan pilihan terbaik.

Edi Bo tiba-tiba mengarahkan tubuhnya ke samping, dengan suaranya yang cuek mengingatkan Rizka Shen, "Aku ingat Keluarga Bo kami tidak memiliki seorang generasi tua sepertimu, kapan aku menjadi generasi mudamu?"

Suara yang tidak ringan dan tidak pula berat itu terdengar seperti ancaman.

Wajah Rizka Shen seketika pucat, tapi dia tidak berani menjawab lagi.

Edi Bo mengulurkan tangan dan melepas seragam militernya dan mengenakannya padaku, dan berkata dengan lembut, "Ayo kita pergi, aku akan membawamu pulang."

Ketika aku berbalik, aku melihat tatapan mata Andre Duan yang dingin.

Ada sedikit perasaan ironis di tatapan mata yang dingin itu.

Aku juga merasa ironis bahwa seseorang berusia lima tahun lebih muda dariku yang ternyata berusaha untuk membela aku, bukan dia.

Ketika aku masuk ke kendaraan militer Edi Bo, aku mengembalikan pakaian itu kepadanya dan berkata, "Terima kasih telah membantuku untuk meninggalkan kekacauan tadi, bagaimana bisa kamu ada di sana?"

"Aku lewat untuk melihat seorang teman."

Nada bicara Edi Bo yang acuh tak acuh juga berkata, "Aku membantumu meninggalkan kekacauan tersebut, hanya karena (Cherry/Ester) mengatakan bahwa kamu adalah temannya."

Oh ... Keluarga Bo benar-benar membela seseorang meskipun salah.

"Terima kasih untuk kalian," kataku.

Edi Bo mengantar aku pulang dalam keheningan, setelah aku turun dari mobil, aku mendengar dia bertanya, "Pria yang disukai (Ester/ Cherry) adalah pria yang menyukaimu, benarkan?"

Tatapan mata Edi Bo sangat dingin.

Aku pun mengakui sebagaimana adanya, Edi Bo pun tiba-tiba berkata, "Berbicara mengenai hal ini, (Ester/ Cherry) bisa mendapatkan apa yang dia inginkan sejak kecil, sekarang dia menemukan sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan dan akan membuat dia frustrasi, sehingga membuatnya lebih memahami seberapa tinggi langit dan seberapa luas lautan. "

Aku "..." tidak tahu bagaimana menjawab ini.

Setelah Edi Bo mengatakan hal tersebut, ia pun langsung pergi. Ketika aku kembali ke apartemen, aku mengganti kunci kata sandi di luar pintu.

Tepat ketika aku mencoba untuk menutup pintu, ada seseorang yang mengulurkan tangan hingga menyentuh dinding, aku melihat ke atas dan melihat wajah Andre Duan yang suram.

Dia tampak geram dan bertanya, "Bagaimana bisa kamu mengenal anggota keluarga Bo?"

Aku berkata terus terang, "Ketika menjalankan tugas keluar kota, aku menumpangi mobilnya."

Setelah mendengar penjelasanku, Andre Duan pun melepaskan aku, dia menatap kunci pintu dan berkata dengan nada suara yang rendah, "Untuk mencegahku masuk, kamu bahkan mengubah kata sandi?"

"Kamu yang salah," kataku dengan nada suara yang datar.

Aku sudah tidak berdaya untuk berdebat dengannya lagi!

"Posisiku sangat sulit, Sisca." Andre Duan mengulurkan tangan dan membelai pipiku, dan berkata dengan lembut, "Aku tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan sesuatu darimu, jadi untuk penjelasan yang lebih jujur, apa lagi yang kamu inginkan?"

Andre Duan bertanya, apa lagi yang kamu inginkan?

Apa yang bisa aku lakukan!

Aku tersenyum, "Tidak apa-apa."

“Kamu sedang marah,” Andre Duan berkata dengan tegas, dia berhenti dan berkata, “Tadi itu adalah ibuku, perkataannya memang sangat keterlaluan, tetapi aku akan berbicara dengannya secara pribadi, nanti aku tidak perlu lagi bertemu dengannya.”

Dengan tidak berdaya, aku berkata, "Andre, aku hanya tidak bisa memahaminya untuk saat ini, kamu jangan ganggu aku sekarang, aku hanya ingin pergi ke kamar dan langsung tidur."

Aku meninggalkannya dan kembali ke kamar. Dia mengikutiku dari belakang dan berkata dengan lembut, "Tidurlah, sebentar lagi aku akan membuatkan makan malam untukmu."

Aku mengabaikannya dan langsung tidur.

Sepertinya dia menutupi tubuhku dengan selimut, alih-alih membuka mataku, aku berbalik dan membelakangi dia, lalu aku jatuh ke dalam mimpi.

Aku merasakan kesedihan dalam mimpiku, tetapi aku tidak tahu apa yang membuat diriku sedih, aku selalu merasa ada sesuatu yang tertahan di hatiku.

Sesuatu itu disebut kecewa.

Aku telah kecewa dengan Andre Duan lagi dan lagi.

Dia tidak mencintaiku seperti yang dia bayangkan.

Ini adalah jawaban yang aku dapatkan hari ini!

Meskipun aku telah mengalami banyak pasang surut bersamanya.

Aku mendengar nada dering saat aku perasaanku masih begitu samar, aku membuka mata untuk melihat siapa yang meneleponku, aku pun segera menekan tombol terima dan meletakkan di telingaku.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu