Because You, My CEO - Bab 221 Bertemu Dengan Andre Duan (2)

Rico Xi bertanya dengan lembut “Apakah Nyonya Xi kekurangan asisten?”

Aku terkejut “Tuan Xi merendahkan diri untuk menjadi asisten ku.”

“Kamu tidak mau mengakui jati diri ku sebenarnya, kalau begitu aku akan merendahkan diri untuk menjadi asisten khusus untuk mu, dan juga dengan menjadi asisten untuk istriku sendiri, maka aku dapat dengan mudah berada di sekitar mu, kenapa tidak aku menikmati semua ini?”

“Tuan Xi, dulu kamu tidak seperti ini.”

Rico Xi menundukkan kepalanya kemudian mencium dahi ku, dengan bermalas-malasan berkata “Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang, lagi pula ini adalah wilayah mu, aku tak dapat melakukan apapun, jadi lebih baik aku berada di samping Nyonya Xi. Lagi pula sekarang aku tidak ingin menyulitkan mu, aku tau hatimu sedang gundah, jadi lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan.”

Memang benar aku sedang gundah, aku tidak tau harus bagai mana.

Dengan tiba-tiba kemudian menjelaskan tuan Xi ku kepada teman-teman?!

Bagaimana pun semuanya membutuhkan sebuah proses.

Rico Xi teridiam sesaat, dengan nada lembut ia kembali berkata “Aku tidak peduli terhadap yang lain, yang terpenting adalah kakak mu tau aku ini siapa.”

Perkataan Rico Xi membuat ku terdiam begitu lama.

Sebagai pria yang berkuasa seperti dia sebenarnya sudah cukup melakukan hal yang sangat merendahkan dirinya.

Aku berkata masam “Selamat malam, Rico.”

Saat pagi tiba aku bangun sedikit telat, mengusap kepalaku dan mengeluh kepada Rico Xi “Masih bilang kalau kamu asisten ku, telat seperti ini saja kamu tidak memanggil ku.”

Rico Xi menjelaskan “Aku melihat mu tidur begitu pulas, jadi aku tidak ingin mengganggu mu.”

Aku mengambil sebuah setelan rok musim panas kemudian mengenakannya, Rico Xi duduk di atas kasur kemudian mengingatkan ku “Sekarang adalah bulan sebelas.”

Aku melirik kearahnya sejenak kemudian berkata “Lagian di kantor tidak dingin.”

“Keluar nanti akan dingin, cepat ganti.”

Aku membuka lemari pakaian kemudian bertanya “Jadi aku pakai apa?”

Rico Xi berdiri di samping ku, ia mengulurkan tangannya kemudian mengambil keluar sebuah baju bulu lengan panjang dengan kerah V bewarna putih, dengan warna pembatas di tepi kerah, corak garis bewarna putih merah dan hitam terlihat santai tetapi juga sangat cantik.

Aku dengan cepat mengenakan sebuah celana pendek dan menampakkan sebuah kaki putih yang jenjang, melihatnya membuat Rico Xi mengerutkan dahinya, aku berkata nanti aku masih akan mengenakan luaran.

Setelah berhias dan menguncir rambutnya, kemudian ia berangkat ke perusahaan bersama dengan Rico Xi, karena Rico Xi berada di sampingnya, sehingga aku mengirimkan pesan kepada Tono Ruan pagi-pagi sekali agar ia langsung berangkat ke perusahaan.

Baru saja sampai di perusahaan, Tono Ruan langusng muncul dan memberikan laporan, “Direktur Shi, kedua wakil direktur Keluarga Dua telah menunggu hingga amarah mereka hampir meledak.”

Aku melepaskan kaca mata hitam ku kemudian berkata “Oh, aku telah melewatkan waktu pertemuan.”

Tono Ruan menjawab “Direktur Shi segeralah kesana.”

Aku telat hampir dua jam lamanya, sehingga aku juga merasa diriku bersalah, kedua wakil direktur Keluarga Duan menatapku dengan tatapan seakan tidak puas, tetapi karena mereka tau mengenai identitas diri ku, jadi mereka tidak berani untuk menunjukkan amarahnya.

Setelah dua rapat tersebut berakhir aku merasa diriku seakan hampir menyerah, setengah tahun lamanya tidak bekerja, dan sekarang saat mendengar semua laporan membuatku merasa sangat kelelahan.

Saat rapat berakhir aku segera kembali ke kantor ku, Rico Xi sedang duduk di bangku ku sembari membaca buku, tadi Rico Xi dengan pengertian berkata bahwa ia tidak akan ikut pergi ke pertemuan rapat, dan akan menunggu ku di dalam kantor.

Karena ini menyangkut rahasia Keluarga Shi, jadi aku tidak bersih keras untuk mempertahankannya, tetapi untungnya dia juga adalah seorang pengusaha sehingga ia dapat mengerti semuanya, bahkan Keluarga Duan sekali pun tidak dapat ikut serta mengenai masalah Keluarga Shi ini.

Aku berjalan mendekat dan bertanya “Sedang lihat apa?”

Ia membalikkan tangannya, kemudian memperlihatkan kepada ku sampul bukunya.

“Buku kamu adalah mengenai pikisologi.”

“Ini adalah buku saat aku masih kuliah, aku meletakkannya di dalam kantor, dan terkadang aku membacanya.”

Telepon yang ku letakkan di atas meja tiba-tiba berbunyi, nada deringnya terdengar sangat familiar, aku tertegun sesaat kemudian barulah menyadari bahwa itu adalah telepon ku sendiri.

Sekitar setengah tahun aku tak menggunakannya membuatku hampir saja melupakannya.

Aku melihat nama yang tertera di sana, ia adalah Doni Chen.

Aku mengangkatnya kemudian tersenyum dan bertanya “Kak Doni mencari ku apakah ada sebuah masalah?”

“Omong kosong, kamu telah menghilang selama setengah tahun lamanya, sebulan yang lalu baru terkadang muncul di Wechat, menurut mu, telah mati dimana dirimu?” setelah bertanya begitu lama kepada ku, Doni Chen sama sekali tidak ingin mendengar jawaban ku, kemudian berkata kembali “Mari berkumpul malam ini, bersama Hendy Chen, Ester Bo, dan Silvi.”

Aku meminta maaf dan berkata “Malam nanti Rizky ingin mengadakan kumpul keluarga.”

Doni Chen mengatakan dengan pasti “Kalau begitu tunggu nanti saja, sekarang sudah hampir siang, aku akan memberitahu mu mengenai kasus lama yang terjadi di Kota Nanjing.”

Aku melirik kearah Rico Xi sejenak kemudian menjawab “Baiklah.”

Doni Chen bertanya “Apakah perlu kakak untuk menjemputmu?”

Aku menolak dan berkata “Aku ada supir.”

Setelah menutup telepon, aku pun berkata kepada Rico Xi “Asisten Xi, nanti aku akan bertemu dengan teman-teman ku, apakah kamu ingin ikut?”

“Oh, apakah aku tau nama-nama mereka?”

Aku menundukkan kepala kemudian berjalan mendekat dan berkata “Mereka adalah orang-orang terkuat di Kota Beijing, misalnya Hendy Chen, Doni Chen, Ester Bo, dan juga masih ada Silvi Xiao yang dulunya pernah menjadi Direktur di perusahaan Keluarga Xiao.”

Rico Xi mengulurkan tangannya kemudian melingkarkannya di leher ku, kemudian menempelkan bibirnya, napas hangatnya mengalir begitu saja, Rico Xi memainkan matanya sembari tersenyum dan berkata “Tentu saja aku pernah mendengarnya, apa lagi dari mulut Direktur Shi, dan di Wechat Direktur Shi juga pernah melihat, lagian waktu itu aku masih merebut uang amplop mereka.”

Bulu matanya yang panjang menyapu hingga ke pipi ku.

Aku beranjak berjalan menjauhinya dan berkata “Kalau begitu kita pergi sekarang.”

Rico Xi seketika menjadi supir ku, aku menunjukkan map tujuan kepadanya, kemudian ia langsung menginjak gas dan pergi ke tempat tujuan, di dalam perjalanan saat berada di lampu merah aku melihat seseorang yang sangat familiar, ia adalah Andre Duan.

Tujuh bulan tidak bertemu, ia terlihat semakin kurus dan sedikit seram.

Raut wajahnya yang tampak semakin suram dan tegas.

Di sampingya di ikuti oleh seorang anak kecil, dia adalah Vino Duan.

Anak muda yang sudah hampir mendekati sebelas tahun, ia sudah bertumbuh sangat tinggi

Tingginya sama dengan saat aku mengadopsi Seno Sheng.

Ini karena Andre Duan memiliki postur yang sangat tinggi, sekitar 190 cm lebih, dan aku sendiri yang memiliki tinggi hampir mendekati 170 cm, sehingga tinggi badan Vino Duan sudah tidak di herankan lagi.

Aku menarik kembali pandangan ku, kemudian melihat kearah depan.

Ada sebuah suara yang bertanya kepada ku “Kenapa bisa menangis?”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu