Because You, My CEO - Bab 52 Aku Sedang Menuju Ke Beijing (2)

Karena dia mengetahuinya, aku merasa bersalah kepadanya.

Bahkan meski dia mengetahui aku telah menikah, dia masih memperlakukan aku dengan sangat baik!

Sepulangku ke kantor polisi, suasana hatiku masih berantakan, aku masih tidak bisa mengingat banyak hal, dan sudah ditambah lagi dengan urusan Raisa Shen ini!

Setelah pulang kerja, aku bertemu dengan Hendy Chen, dia memanggilku: "Sisca, besok kita akan pergi dinas Beijing, sekalian pergi bertemu dengan Dokter Wei."

Ini terlalu mendadak, aku bertanya: "Apakah besok hari berangkatnya?"

Hendy Chen menjelaskan berkata: "Beberapa hari lagi sudah tahun baru, Dokter Wei lusa akan pulang ke Selandia Baru untuk berkumpul bersama keluarganya."

Aku mengiyakannya, dan Hendy Chen menjelaskan lagi: "Setelah aku membawa kamu ke Beijing, kemungkinan aku tidak pulang bersamamu."

"Hah?"

"Sisca bodoh, kantor polisi 2 hari lagi akan libur hari tahun baru, dan keluargaku semua di London, aku harus buru-buru mengejar mereka."

Suara rendah Hendy Chen sangat lembut, dan itu membuat orang yang mendengarnya merasa hangat.

Aku melihat kedua matanya yang fokus, wajah dia tidak kalah tampan dengan Andre Duan, tetapi dia hanya lebih dingin sedikit dibanding Andre Duan.

Dan Andre Duan memiliki lebih daya tarik.

Tetapi mereka berdua seperti orang buta, karena mereka mengejarku.

Memiliki wajah tampan belum tentu mereka tidak buta.

Setelah berpikir-pikir, aku seperti sedang menyerang diriku sendiri?!

Sepulang aku ke Perumahan Shore, aku jarang melihat Andre Duan, dia mengenakan sebuah baju tidur berwarna hitam dan merokok diatas sofa, asap rokoknya menutupi pandangan dia, dan menambah kesan kesepian padanya.

Aku tidak memungkirinya duduk di meja makan dan makan, Andre Duan bangun dan menghampiriku, dengan dingin ia berkata: "Kamu marah."

Aku berkata: "Tidak ada yang perlu dimarahkan."

"Kamu sedang ngambek." Andre Duan berkata dengan yakin, dan berkata: "Dia memiliki tubuh yang kecil dan lemah, maafkan aku saat itu telah mengabaikan perasaanmu."

"Andre Duan, sepertinya kita terus seperti ini, selalu bertengkar." Aku terdiam, dan berkata: "Aku tidak marah, jangan ungkit hal ini lagi."

Andre Duan mematikan rokoknya, dan berkata: "Jika kita tidak membicarakan hal ini, maka kebiasaan burukmu ini akan selalu membekas di hatiku."

Aku bertanya: "Andre, apakah kamu mencintaiku?"

Andre Duan terkejut, dan dia berubah tenang.

Aku tersenyum: "Ya kalau kamu tidak mencintaiku, tidak peduli aku memberikan bekas di hatimu, apa yang akan mempengaruhimu?"

Aku berkata: "Andre, kamu mencintaiku."

Bahkan sempat mencintaimu.

Andre Duan bertanya: "Menurutmu aku mencintaimu?"

"Mungkin itu adalah perasaan wanita."

Andre Duan: "Kalau menurutmu aku mencintaimu, berarti aku mencintaimu."

Menurutku? Menurutku banyak!

Tetapi pada akhirnya tetap menerka-nerka sendiri!

Andre Duan tidak ingin berdebat tentang ini kepadaku.

Setelah makan malam, aku kembali ke kamarku dan mengambil beberapa barang penting dan memasukkannya kedalam koper, besok pagi aku harus ke Beijing, setelah bertemu dengan Dokter Wei aku pulang malam hari dengan kereta api, cukup dengan waktu sehari.

Semalaman tidak tidur, Andre Duan juga tidak masuk ke dalam kamarku.

Pagi-pagi buta aku buru-buru ke airport dan bertemu dengan Hendy Chen, Hendy Chen mengeluarkan sebuah roti dan susu dari dalam tasnya dan memberikannya kepadaku, dengan lembut ia berkata: "Apa yang kamu lakukan terburu-buru seperti ini? Masih ada setengah jam lagi, makanlah sedikit."

Aku berkata terima kasih, Hendy Chen tersenyum: "Jangan berterima kasih kepadaku, ini adalah hal yang wajar."

Tidak ada hal yang wajar dan tidak wajar.

Hendy Chen tidak berhutang apa-apa kepadaku, aku tidak berhak untuk menerima kebaikan dia!

Sesampainya di Beijing, waktu sudah menunjukkan pukul 10, Hendy Chen membawa ku pergi ke sebuah rumah sakit swasta, dan saat mencari Dokter Wei, asistennya berkata bahwa dia sedang tidak ada.

Hendy Chen terkejut, dan pergi menelpon.

2 menit kemudian, Hendy Chen menghampiriku berkata: "Dokter Wei sedang berurusan di rumahnya, dia bilang nanti malam kita baru bsia bertemu dengannya."

Jadi aku tidak bisa pulang malam ini?

Setelah pergi dari rumah sakit Hendy Chen menenangkanku berkata: "Dokter Wei adalah seorang dosen terkenal di profesinya, dia pasti dapat membantumu."

"Ya."

Aku mengangkat kepalaku melihat langit Beijing, dan bertanya kepada Hendy Chen: "Dulu kamu bekerja di Beijing, mengapa kamu pergi ke tempat lain?"

Tetapi tetap saja Andre Duan yang muncul terlebih dahulu di hidupku, dia yang sudah mengenal segala kekurangan kelebihanku.

"Terima kasih, Polisi Chen."

Hendy Chen ingin berbciara, aku bertanya terlebih dahulu: "Polisi Chen, bagaimana cuaca Beijing saat turun salju? Apakah berbeda jauh dengan kota asal ku?"

"Beijing tidak sedingin disana, dan tidak bersalju sebanyak disana, tetapi setelah turun salju, Beijing penuh dengan warna perak. Meski terlihat tidak berbeda jauh, tetapi benda yang ditutupi salju berbeda. Sisca, sebenarnya tempat yang ingin kamu kunjungi adalah tempat yang orang-orang ingin kabur dari sana, mungkin bagimu ini adalah suatu keuntungan.

Hendy Chen tau aku ingin pergi ke Beijing.

Tidak tidak tidak, aku tidak ingin ke Beijing, tetapi Andre Duan di Beijing, kota asal dia dari sini.

Kotaku hanyalah tempat pelabuhan dia.

Aku berkata: "Polisi Chen, takdir tidak akan kabur."

Sandra Shi yang 5 tahun lalu telah memilih dia, 5 tahun kemudian Sandra Shi begini lagi, dan dibandingkan dengan Sisca, Sisca terlalu ganas.

Terlalu banyak wanita berantakan disekitarnya.

Dan hati dia sudah terlalu dalam dan terlalu berat.

Kadang perkataan yang manis berubah menjadi racun.

Membuat orang-orang tidak bisa membayangkannya.

Untuk apa dia saat ini mendekatiku?

Hendy Chen mengelus kepalaku, dengan suara rendah ia berkata: "Aku tau kamu sedang mengkhawatirkan apa, tetapi percayalah kepadaku, tidak peduli apa tujuan dia kepadamu, dia tidak akan membahayakanmu."

"Bagaimana kamu tau..." Hendy Chen bisa membaca pikiranku.

Sebenarnya dia adalah seorang pria yang menakutkan.

Hendy Chen meletakkan tangannya diatas kepalaku, dia membungkuk, dan menatap mataku, suaranya dengan pelan menjelaskan: "Aku sudah pernah menjadi ketua penyamar, maupun psikologi atau hukum, aku mengerti lebih banyak dibanding kamu."

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu