Because You, My CEO - Bab 51 Siapakah dia? (1)

Silvi Xiao suka mabuk sampai setengah sadar, tetapi meskipun dia mabuk, dia selalu tetap ingat apa yang dikatakan dirinya, terkadang dia merasa buram sampai tidak sadar, tetapi terkadang juga dia bisa sadarkan diri sampai membuat orang-orang ketakutan.

Aku memapah tubuhnya dan membawanya naik ke atas kapal, Alvin Song melihat dia dan bertanya dengan khawatir: "Apakah ada kesulitan yang ia alami?"

Tidak jauh ada Andre Duan yang melihat segelas bir dan meminumnya, aku menggelengkan kepalaku: "Kalian minumlah birnya, aku akan menemani dia beristirahat."

Aku membawa Silvi Xiao pergi ke sebuah tempat yang bersih, setelah ia tertidur aku pulang ke kamarku untuk beristirahat.

Di tengah tidurku, aku merasa aku dipeluk oleh sesorang, dan dengan terkejut aku membuka mataku dan melihat Andre Duan, dia membawaku ke dalam pelukannya, dan mengecup pipiku.

Mulutnya ada bau bir yang tebal, aku mendorong kepalanya, dan dengan suara yang lembut aku berkata: "Berapa banyak bir yang sudah kamu minum?"

Andre Duan mengunci pinggangku, dia menggigit leherku, dan tertawa berkata: "Aku tidak mabuk."

Orang yang mabuk tidak pernah mengaku mabuk.

Dia menjilat leherku, dan aku memeluk kepalanya, berkata: "Aku geli, jangan seperti ini. Dan aku sangat tidak suka bau bir di tubuhmu, apakah kamu sudah mandi?"

Andre Duan mengangkat kepalanya, dan dia menatapku, dengan suara yang berat dia berkata dengan jelas.

Dia berkata: "Kalau begitu mandikanlah aku."

Andre Duan menungguku, aku menepuk muka dia, dan menggeleng menolaknya: "Kamu belum menang taruhan."

Andre Duan seperti langsung tersadar, sampai-sampai ia berkata: "Kalau begitu aku akan tidur denganmu malam ini."

Meski dia masih berbau bir, tetapi itu tidak membuat aku jijik, aku mendorong tubuh dia: "Kalau begitu kamu duluan yang bangun."

Dia dengan malas berkata: "Topanglah aku."

Aku memutar mataku dan saat aku ingin membawanya ke kamar mandi, tetapi saat aku turun dari kasur dia menekanku diatas karpet dan menarik baju tidurku, aku berkata: "Mandilah terlebih dahulu."

Aku ragu, dan membantunya melepaskan jas nya, melepaskan kemejanya, lalu mengecup dadanya, dia mengelus kepalaku.

"Lebih antusias lagi, sayang."

Aku sudah pernah berkata, melakukan hal seperti ini dia selalu mengatakan hal-hal yang enak didengar, dan dia bisa berkata "sayang".

Tangan Andre Duan memeluk tubuhku dengan erat, aku terengah dan masuk ke dalam kamar mandi.

Air dingin mengalir, dan aku berdiri di dalam pelukannya, Andre Duan mengelus kepalaku berkata: "Dinginkah?"

Aku menggeleng, karena airnya sudah berubah hangat.

Andre Duan memelukku di dadanya, dan dia membantuku mencuci rambut, dia menggunakan jari-jarinya memijat kepalaku.

Aku tidak memperdulikan dia, setelah Andre Duan membantuku mandi, dia mengeringkanku dengan handuk dan membawaku ke kasur, dia membantuku mengeringkan rambut, dan memijat kepalaku.

Karena terlalu nyaman, aku mengeluarkan suara.

Andre Duan tersenyum: "Apakah kamu merasa nyaman?"

"Ya." aku berkata.

Andre Duan mengatakan tujuan dia: "Kalau begitu besok gantian kamu yang melayani aku."

Aku tidak meresponi dia, Andre Duan tersenyum, dan dia tiba-tiba bertanya: "Sore itu, siapakah dia yang disebut oleh Silvi Xiao?"

"Hah? Dia siapa?" aku berpura-pura bodoh.

Andre Duan membantuku mengingat: "Kalau dia mengetahuinya, dia akan memukul mu, memarahiku, dan menyakiti hatimu, siapakah dia?"

Hal yang ingin ia ketahui, dia akan terus mengejarnya!

"Silvi Xiao selalu gila dalam berbicara, saat itu aku juga memikirkan apa maksud dia, besok aku akan bertanya kepadanya."

Andre Duan dengan bingung menatap aku, aku tersenyum: "Jika kamu tidak mengingatkan ku, aku pasti lupa akan hal ini, besok ingatkan aku, kalau tidak aku pasti lupa." dia melemparkan handuk ke kepalaku menutup tatapanku.

Aku menyingkirkannya, mendengar Andre Duan berkata: "Kamu terlihat seperti orang bodoh ketika berbohong, bahkan aku bisa melihatnya!" DIa langsung tau bahwa aku berbohong.

Aku terdiam.

"Dasar bodoh." Andre Duan memelukku, dan merapihkan rambut di belakang telingaku, "Tidurlah."

Aku mengiyakan, dan tertidur dalam pelukannya.

Tak lama kemudian dia berkata: "Tentang kamu dan mantanmu, ingatlah untuk jaga jarak dengannya."

Yang dia maksud adalah Hendy Chen.

Ketika pagi hari aku terbangun, Andre Duan sudah tidak ada disampingku, setelah aku mandi dan mengenakan baju, aku langsung mencarinya.

Tetapi aku tidak melihat keberadaannya.

Aku kebingungan, Alvin Song tiba di sebelahku: "Aku tau kamu sedang mencari lelakimu, tetapi kemarin malam Raisa Shen terkena flu, dan dia mabuk, sekarang dia sedang dalam kesulitan, Andre Duan pergi menjaganya, janganlah kamu pergi mengganggunya."

Alvin Song menyakiti hatiku, dia sekarang menganggap aku musuhnya, seperti aku menganggapnya sebagai musuhku.

Aku tersenyum: "Oh iya, kamu menyukai Silvi Xiao, tetapi kenapa kamu masih menggoda dengan wanita lain? Wanita waktu itu lumayan cantik, apakah kamu sudah menidurinya?"

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu