Because You, My CEO - Bab 46 Janjinya (1)

Dalam perjalanan pulang aku sangat ingin menelepon Andre Duan, tetapi teleponnya selalu dalam nada sibuk, aku melemparkan ponselku ke bangku sebelah dan dengan tidak sabar bergegas kembali, dan ingin bertemu dengannya segera.

Aku tahu bahwa dia baik untukku.

Tetapi harga diriku telah hancur berkeping-keping.

Saat aku membuka pintu, sepasang tangan dengan kuat menarikku masuk ke dalam pelukan, aku membungkuk dengan ciuman yang keras, rasa dingin yang sangat familiar, perasaan familiar yang terlalu kuat membuatku langsung menikmatinya!

Aku menatapnya dengan mata terbuka, dan tiba-tiba gigiku menggigit bibir, dan dia melepaskanku dan menatapku.

Bibirnya sedikit berdarah, dia menggosok bibirnya dan mengulurkan tangan, dia kemudian mengambil darah di jarinya dan tersenyum, "Hei, sudah setengah bulan tidak bertemu dengan bajingan dan sekarang sudah belajar menggigit orang!"

Ya, sudah setengah bulan tidak bertemu dengan Andre Duan yang hanya mengenakan kemeja putih, dan kancing di dada terbuka lebar, memperlihatkan dadanya yang bidang, aku pernah berkata, bahwa dia adalah seorang penjahat, dan penjahat yang saat ini menggunakan tubuh dan bibirna yang berdarah untuk menggodaku ...

Hatiku bergetar, merasa gatal, sangat begitu menggoda.

Aku seorang wanita normal, aku memiliki reaksi keras terhadapnya, aku ingin segera melemparkannya ke bawah membiarnya melakukan apa yang ingin dia lakukan!

Tetapi aku tidak bisa melakukannya sekarang!

Aku menahan tubuh yang gemetaran, menyandarkan punggungku ke pintu untuk mencari topangan. Aku bertanya dengan suara tenang: "Mengapa kamu memberi ibuku uang sebesar 4 Miliar? Kenapa kamu tidak memberi tahuku sebelumnya ?!"

Andre Duan mengangkat alis dan bertanya: "Apakah kamu menghinaku karena masalah ini?"

"Apakah ini masalah kecil? Siapa kamu ?! Aku bahkan tidak berani menggunakan uangmu. Aku bahkan meminjam uang dari orang lain, apa alasanmu memberinya uang sebanyak 4 Miliar?" Aku merasa bersalah mengatakan ini kepadanya, menundukkan kepalanya dan berkata: "Ya, 4 Miliar adalah masalah kecil untukmu Andre, tetapi uang sebanyak itu adalah harta yang besar bagi aku!"

Bagi aku, harga diri yang ku pertahankan di hadapannya dihancurkan olehnya dengan uang sebesar 4 Miliar. Aku menikahinya untuk mencari tempat berlindung, bukan untuk meminta uangnya!

Andre Duan memeluk kedua tangannya sambil berkata: "Apakah kamu sudah selesai berbicara?"

"Aku akan membuat surat pinjaman untuk uang 4 Miliar tersebut, aku akan mengembalikannya kepadamu nanti," kataku.

“Gadis bodoh, omong kosong apa yang kamu bicarakan?” Andre Duan mengulurkan tangan dan meraih kepalaku, kemudian jari-jarinya sedikit menekuk ringan di dahiku, ia berkata dengan hangat: “4 Miliar itu adalah uangmu sendiri.”

Aku terkejut: "Apa ?!"

Andre Duan berbalik dan mengambil kartu bank di saku jas yeng terletak di sofa dan menyerahkannya padaku, nomor kartu di kartu ini tidak asing bagiku!

Kartu itu berisi hutang yang aku kembalikan!

Tiba-tiba aku teringat apa yang dikatakan Reza Wu. Hutang bersama antara suami dan istri adalah ditutupi oleh Andre Duan, tapi berapa lama dia memulainya?

Aku pun menanyakan pertanyaan yang sudah kuketahui jawabannya: "Apakah kamu yang melakukannya?"

"Ya, aku berjanji akan membantumu untu mendapatkan kembali semua properti, kalimat ini sejak awal bukan untuk membohongimu."

Aku melihat wajahnya yang tampan dan berkata, "Tapi Reza meminjam uang sebesar 30 Miliar itu benar, dan 30 Miliar dalam kartu ini harusnya milikmu, dan sejak kapan kamu mulai memanipulasi masalah ini? "

"Dia terlibat di bisnis apapun, tetapi mantan suamimu sedikit bernasib buruk, sialnya lagi dia meminjam uang dari tanganku." Bibir Andre Duan sedikit membengkak, ia berkedip dan berkata: "Dia juga adalah seorang pengusaha, seorang pengusaha dengan pendapatan besar, uang sebesar 30 Miliar di tangannya telah dihambur-hamburkan untuk investasi yang buruk, lalu habis di tangannya, ia mengatakan bahwa ia tidak mengalami kerugian, meskipun hartamu telah berpindah ke beberapa tangan, tetapi telah kembali ke tanganmu. "

"Kamu memberi ibuku uang sebesar 4 Miliar dan meminta dia untuk jadi 40 Miliar sisanya adalah milikku?"

Total harta pernikahanku dengan Reza Wu begitu banyak, ternyata dia bisa membantuku memperjuangkannya untuk kembali padaku!

Andre Duan tersenyum ringan: "Ya."

Aku memikirkannya dan berkata: "Andre, seorang pengusaha dengan pendapatan besar, sebenarnya kamu dapat menyimpan semua uang ini, karena ini semua pantas kamu dapatkan."

Andre Duan mengulurkan tangan dan meraih pundakku, ia tersenyum: "Aku tidak rugi dan bisa membuat Nyonya Duan tertawa bahagia, apalagi kamu adalah seseorang yang aku perhitungkan dengan cermat, dan kamu cukup menempatkanku dalam pikiranmu."

"Aku minta maaf atas sikapku tadi, aku seharusnya tidak berteriak padamu tanpa mengetahui kebenaran masalah ini, dan marah terhadapmu." Aku menghela nafas lagi: "Andre, ternyata kamu melakukan riba."

"Sisca, amarahmu hanya membuatku kaya dengan lancar." Andre Duan mengaitkan pundakku dan berjalan ke kamar: "Aku dulu jatuh bangun dan merangkak di kehidupan masyarakat, dulu meminjam uang dari riba dan akhirnya menjadi kaya, aku akan melakukan industri yang akan memberikan keuntungan."

Aku bertanya dengan rasa penasaran: "Oh, apa lagi yang kamu lakukan?"

Elisa Li mengatakan bahwa Andre Duan adalah seorang kepala eksekutif dan memiliki pendapatan tidak kurang dari 10 Miliar, tetapi tak disangka itu adalah perusahaan yang dibangunnya sendiri!

"Real estat, kapal pesiar, industri film, apapun dilakukan olehnya, kamu sekarang memintaku untuk memberi contoh, aku tidak bisa bersabar."

Dia mulai bergegas melangkahkan kakinya, aku menyipitkan mata kepadanya dan berkata, "Satu perkataan untukku, benar-benar menganggap diri sendiri sebagai seorang Ratu"

"Tidak masalah." Andre Duan mendorongku ke tempat tidur ketika dia membuka pintu, dia memanjat tempat tidur itu menekanku dengan tubuhnya, nada suaranya terdengar serak: "Selama kamu bisa melayaniku, tidak masalah bagiku untuk menganggapmu sebagai Ratu."

Aku tersenyum dan berkata, "Mana ada Ratu yang melayanimu?"