Because You, My CEO - Bab 104 Memanjakan Diri (1)

Hujan gerimis turun di luar jendela. aku membuka pintu dan berdiri tanpa alas kaki di pintu sambil memandangi pantai yang tampak jauh, cukup lama akhirnya muncul dua sinar terang muncul, Andre Duan memarkir mobil di depan pintu, dia mengguncang jendela dan bertanya dengan sedikit tidak tenang, “Mengapa kamu menikmati angin di depan pintu? "

Aku tersenyum dan menjawab, "Aku sedang menunggumu."

Andre Duan mengambil barang yang terletak di sebelahnya, karena sudah malam aku juga tidak bisa melihat dengan jelas, ketika dia turun dari mobil dan berdiri di atas tangga, aku baru bisa melihat ada mawar merah di dadanya.

Dia menjulrkan lengannya, dan aku mengulurkan jari-jariku untuk menyentuh kelopak bunga mawar tersebut, dan hatiku bertanya dengan manis, "Mengapa kamu berpikir untuk memberiku bunga mawar?"

Menerima seikat bunga yang romantis dari Andre Duan untuk pertama kalinya.

Di belakangnya adalah suara gemericik hujan dan laut yang sangat luas, beberapa cahaya di dalam ruangan tersebar hingga ke luar pintu, dan sedikit jatuh di mata pria yang berada depanku, tampak berkilau dan sangat indah.

"Nyonya Duan, aku pikir kamu sedang berharap."

Aku mengambil mawar itu dari tangannya dan memeluk mawar tersebut, Andre Duan tetap memandangku dengan tatapan matanya yang berkilau, ia pun bertanya sambil tersenyum, "Apakah kamu menyukainya?"

Aku pun memuji dengan suara yang lembut, "Suka, Tuan Duan sangat luar biasa."

"Kalau begitu ingatanku sangat bagus," katanya.

Andre Duan mengulurkan tangan dan meraih pundakku untuk membawanya ke ruang belakang, dia berkata dengan nada datar, "Lain kali kamu tidak boleh berdiri depan di pintu sambil menikmati angin, oke? Tubuhmu sangat lemah dan kamu jangan selalu melakukan sesuatu yang bodoh agar aku melayanimu."

Aku pun seketika merasa suram, "Baru saja aku memujimu, tetapi kamu malah memarahiku!"

"Aku marah karena kamu adalah seseorang yang aku sayang dan memiliki hubungan yang sangat dekat denganku, karena aku sangat menyayangimu."

Andre Duan memang pandai bersilat lidah.

Aku seketika tertawa dan tidak ingin berdebat dengannya.

Andre Duan menyalakan lilin-lilin di dalam ruangan, aku memercikkan sedikit air di atas bunga mawar dan mengambil gambar di samping lilin.

Andre Duan melihat dan bertanya, "Kamu mengambil gambar untuk kenang-kenangan?"

"Ya, ini pertama kalinya Tuan Duan sangat romantis kepadaku, aku ingin menyimpannya, jika tidak ada sesuatu yang dikerjakan maka aku akan melihat-lihat foto ini."

“Lihatlah kebodohanmu yang tidak menguntungkan itu,” Andre Duan tersenyum manja, dan berkata, “Pertama kali kita datang ke sini, aku ingat aku bahwa aku pernah memperlakukanmu begitu romantis, dan saat itu jug ada lilin-lilin yang menyala di dalam ruangan.”

Aku menggelengkan kepalaku, "Tidak bisa dibandingkan."

Pada saat itu, aku dan Andre Duan hanya memiliki hubungan bisnis, kami berdua menyembunyikan perasaan kami, siapa pun tidak ada yang mau kalah.

Aku menghampiri Andre Duan dan memeluk lengannya, lalu memberinya arahan, "Kamu harus ingat untuk tersenyum, kita harus mengambil gambar bersama."

Dia berkata, "Ya, boleh."

Pada akhirnya, aku mengambil gambar dengan Andre Duan.

Aku mengupload foto tersebut ke lingkaran pertemanan WeChat, dan Andre Duan menyimpan foto tersebut di dalam ponselnya, lalu dia mengingatkan, "Istri bodoh, di wajahmu ada luka."

Aku mengangkat alis, "Jadi?"

"Kamu jelek, aku tidak akan memposting foto ini ke lingkaran pertemanan WeChat."

Aku "..." bisakah aku memukulnya?

Meskipun aku cantik, namun dia juga tidak akan mengirim foto di lingkaran pertemanan WeChat untuk menunjukkan kasih sayang, dia adalah orang yang pendiam dan acuh tak acuh yang tidak pernah melakukan hal-hal ini.

Bahkan tentang Sandra Shi, dia menyembunyikan semua foto-foto di lingkaran pertemanan WeChat.

Malam itu Andre Duan memelukku dan perlahan aku pun tertidur, setelah bangun keesokan harinya, dia langsung membawaku naik ke kapal pesiar.

Aku memeluk bunga mawar pemberian darinya dengan mengenakan gaun berwarna putih sambil mengikutinya masuk ke dalam kapal pesiar, lalu dia melempariku sebuah bikini.

Aku memandangi bikini merah muda di lenganku sejenak, Andre Duan mengambil mawar dari tanganku dan meletakkannya di atas meja, lalu ia berkata dengan nada memerintah "Ganti."

Dia menundukkan kepala sejenak dan berkata, "Matahari di luar cukup bagus, kamu tidak akan kedinginan saat memakai ini, dan suhu luar sangat tinggi. Aku akan membawamu ke laut untuk berenang ketika kamu memakai ini."

Aku menolak, "Perutku buncit, aku pasti akan terlihat jelek jika mengenakan ini."

"Sebentar lagi kapal pesiar akan berlayar ke sisi pulau, di sana hanya ada aku seorang, jika jelek pun tidak akan dilihat oleh orang lain."

Aku berbalik dan melepaskan bajukku dengan punggung menghadap ke arahnya, ketika mengenakan celana dalam berwarna merah muda, aku goyah karena hanya berdiri dengan satu kaki, Andre Duan mengulurkan tangan dan menopang pinggangku dari belakang, lalu mengusap jari-jarinya di antara kedua kakiku.

Aku gemetar dan melunakkan tubuhku di pelukannya.

Jari-jari Andre Duan ramping dan ajaib, dia masuk ke dalam dan menggoda dengan lembut, lalu menundukkan kepalanya dan mencium cuping telingaku.

Aku tidak tahan dan bersenandung lembut, dia melepaskanku, lalu berkata suara yang pilu, "Ingat, aku akan membutuhkan inisiatif Nyonya Duan."

Wajahku memerah, aku cepat-cepat mengenakan celana dalamku dan berbaring di kapal pesiar untuk berjemur di bawah sinar matahari, tetapi aku tidak bisa tidak memikirkan apa yang telah terjadi.

Setiap godaan oleh Andre Duan penuh pesona, dia menggunakan kekuatannya untuk menangkap hatiku dan membiarkan aku tenggelam tanpa henti.

Disaat aku sedang mengkhayal, Andre Duan melangkah keluar dari kapal pesiar dan berdiri di sampingku dengan kakinya yang panjang.

Tinggi badan Andre Duan sekitar 190cm, ketika dia berbaring di sebelahku, dia terlihat sangat tinggi, aku melihat otot perutnya dan tulang lehernya, lalu terakhir mataku terhenti di bawah pinggangnya, di mana tonjolan itu tidak seperti biasanya.

Andre Duan sebenarnya hanya mengenakan celana pendek ketat, di mana yang menonjol tersebut membuat orang ingin meraihnya, tetapi tidak berani.

Dia duduk di sampingku dan mengulurkan tangannya untuk merawat rambut yang berantakan di dahiku, Andre Duan menatapku dengan kepala menunduk, senyum tipis di bibirnya, dan wajahnya yang tampa tampak agak merah saat ini.

Wajahnya tampak merah ... Apakah dia malu?

Pandangan Andre Duan terlalu jelas, aku ingat apa yang baru saja dikatakannya, dia menunggu inisiatif Nyonya Duan.

Mungkin karena dia tidak pernah dilayani olehku dengan sepenuh hati.

Jadi hatinya sedang menantikan.

Aku mengulurkan tangan dan mengusap titik di dadanya, mata Andre Duan pun tampak suram, dan aku pun meremas, dia pun mengerang tidak tahan.

Aku usap, dia terlalu sensitif.

Andre Duan bertekad untuk memikat aku.

Aku bertanya dengan lembut, "Apakah kamu mau berbaring?"

Setelah mendengarkan perkataanku, Andre Duan pun berbaring, aku duduk di sebelahnya dan mengulurkan tangan untuk menyentuh batang tenggorokannya, dan tenggorokkannya bergerak tanpa sadar, aku menundukkan kepalaku dan menciumnya dengan lembut dengan gigitan di bibirku, lalu menjilat dengan ujung lidahku.

Bagaimanapun, aku telah mempunyai pengalaman dengan dua pria, jadi aku juga memiliki kemampuan untuk memikat pria, aku tahu daerah sensitif tubuh mereka.

Tahu lebih banyak bagian yang mereka senangi.

Andre Duan menatapku dengan memicingkan mata, aku mendongak dan mencium matanya dan tersenyum.

Aku akhirnya mengerti apa arti menikmati waktu berdua yang dikatakan oleh Andre Duan, bahwa ia ingin menikmati, bahwa ia ingin menghabiskan waktu denganku.

Dia membawa aku ke sini dengan sengaja.

Tiba di kota ini yang hanya ada kita berdua.

Andre Duan berkata dengan pelan, "Terserah kamu."

Dia diam-diam berkata, "Panggil aku suami."

Aku mengangkat alis, "Sua ... mi?"

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu