Because You, My CEO - Bab 91 Mataku Terus Menatapmu (1)

Hatiku sangat sakit, aku mengangkat tangan untuk menutupi mata yang berlinangan air mata, dan berkata dengan suara yang pelan, "Andre, aku tidak pernah berhutang budi denganmu, meskipun sebelumnya aku benar-benar mengambil barang-barangmu, aku akan mengembalikannya sekarang juga."

Hujan deras yang turun dari langit seperti percikan tinta, aku berdiri di dalam payung, dan Andre Duan berdiri di luar payung, seperti orang yang berada di dua dunia.

Aku tidak bisa menyentuhnya, dan dia tidak bisa menyentuh aku.

Aku berkata dengan suara yang teramat sedih, "Mengapa kamu harus mengikutiku seperti roh jahat yang terus menghantui? Tujuanmu mengikutiku adalah untuk menginjak-injak hatiku berulang kali? Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?"

Pakaian Andre Duan semuanya basah, dia mengulurkan tangan dan mengambil payung di tanganku kemudian dia memegangnya di atas kepalaku, dia bertanya dengan suara yang berat, "Apakah kamu percaya padaku?"

Aku menatapnya dengan tajam, Andre Duan menarikku ke dalam pelukannya dan berkata dengan lembut, "Sisca, aku tidak akan mengecewakanmu lagi."

Aku mendorongnya, "Andre, aku sangat membencimu."

Dia menghela nafas dan menatapku cukup lama, dia mengulurkan tangan dan menutupi bibirnya dan sedikit terbatuk, dan berkata dengan nada suara rendah, "Aku tahu kamu membenciku, tapi aku tidak akan melepaskan orang idiot sepertimu lagi. "Ada sedikit ejekan di nada bicaranya!

Sial! Dia sekarang menyumpahiku dengan sebutan orang idiot?!

Aku berbalik dan pergi, tetapi terdengar suara di belakangku "Sisca, aku mencintaimu."

Aku takut bahwa aku adalah orang yang paling tidak memiliki kemampuan bertahan di dunia ini, di bawah kalimat ‘aku mencintaimu’ yang keluar dari mulutnya, aku kalah hingga tak terkendali.

Hatiku sangat sakit, aku merasa dirugikan dan tidak rela, tetapi aku merasa diriku mengalami kesialan, mendapatkan balasan apa yang telah dilakukan!

Aku berkata dengan bengis, "Lain kali jangan lakukan hal seperti ini lagi!"

Andre Duan tersenyum lembut, "Oke."

Akhirnya Andre Duan jatuh sakit setelah kemarin malam dia bertahan dalam hujan yang cukup panjang di musim panas, dan aku sebelumnya mengalami masuk angin ringan, dan setelah malam itu sakitku pun menjadi lebih parah.

Tetapi dibandingkan dengan dia, sakitku jauh lebih ringan.

Andre Duan berbaring di tempat tidur dengan wajah yang pucat, dan aku sedikit merasakan sakit di perutku, aku pun menahan sakitku dan bertanya, "Apakah kamu mau pergi ke rumah sakit?"

Andre Duan menggelengkan kepalanya, mengulurkan tangannya menarik telapak tanganku dan tersenyum seperti anak kecil, "Tunggu saja beberapa hari lagi, kamu masih sedang dalam pekerjaan dinas."

Aku memang sedang dalam pekerjaan dinas di luar kota, tidak dapat pergi kemana pun sesuka hati tanpa perintah, tetapi Andre Duan hanya bisa pasrah di saat ada banyak hal yang ingin kami selidiki.

Kasus ini bersifat rahasia, dan tidak ada boleh yang tahu kecuali tim kasus kriminal!

Setelah melewati tujuh hari, kami pergi ke rumah sakit di Nanjing, ketika Andre Duan diinfus, aku merasa perutku semakin sakit, aku pun langsung tertidur di sampingnya, tetapi ketika terbangun, aku malah bercucuran keringat!

Andre Duan menyadari keadaanku yang tidak biasa, ia segera meminta dokter untuk memeriksa diriku, tetapi hasil tes malah membuatku terkejut.

Dokter menjelaskan bahwa "Ada tanda-tanda keguguran, tetapi untungnya dapat disadari tepat waktu, anakmu dapat diselamatkan dengan cairan infus."

Andre Duan sangat terkejut, hingga dia melepaskan tabung jarum di punggung tangannya, lalu berdiri dan memelukku di tempat tidur.

Dia tampak tidak senang dan bertanya, "Melihat ekspresimu sepertinya kamu tahu keberadaan anak ini, mengapa kamu terus menyembunyikan dariku?"

"Aku ... tidak perlu memberitahumu saat itu."

Aku mengatakan yang sebenarnya, Andre Duan bisa mengerti!

“Bocah bodoh, mengapa kamu tidak memberitahuku hal besar seperti ini?” Telapak tangan Andre Duan mengusap kepalaku dan melengkungkan bibirnya, “Kamu mengandung anakku di dalam perutmu, jadi harusnya kamu memberi tahu diriku untuk pertama kalinya.”

Aku mengerutkan bibir dan diam.

Andre Duan tidak peduli dengan sikap acuh yang aku tunjukkan, dia terus tersenyum sepanjang sore dan bahkan menanyakan jenis kelamin anak ini kepada dokter.

Anak dalam perutku ini berusia tiga bulan setengah lebih dan hampir mendekati empat bulan, kebetulan jenis kelamin anak sudah dapat diketahui, awalnya dokter enggan mengungkapkannya, tetapi bertemu dengan pria yang begitu pandai seperti Andre Duan ini, semuanya pun menjadi tidak penting!

Ketika dia mendengar bahwa aku sedang mengandung kekasih kecilnya, dia bahkan duduk di sofa sambil terus tersenyum seperti orang bodoh, bahkan tanpa disadari mengupas sepiring kacang untukku!

Melihat Andre Duan yang seperti ini, aku merasa hatiku begitu nyata, pria yang jatuh dari langit ini cocok untuk menemaniku menjalani hidup.

Andre Duan terus tersenyum hingga sore hari, yang menghentikan dirinya adalah nada dering ponselku, dia mengambil ponselku dan melirik nomornya, lalu berkata, "Ini adalah nomor telepon rumah Keluarga Duan, dan yang hanya bisa meneleponmu hanyalah Vino, si anak kecil itu."

Jari-jarinya yang ramping menekan tombol panggil dan menghidupkan speaker, aku mendengar suara bahagia Vino Duan yang bertanya, "Ibu, aku merindukanmu."

Wajah Andre Duan seketika suram!

Aku tersenyum dengan perasaan canggung, dan mendengar Vino Duan yang kembali berkata, "Aku juga merindukan adikku, kapan Ibu akan kembali ke Beijing?"

"Vino, aku akan menghukummu ketika aku kembali!"

Andre Duan menutup telepon dan berkata dengan cemberut, "Anak kecil itu tahu kamu sedang hamil, tapi kamu malah menyembunyikan kehamilan itu dariku!"

Aku hanya bisa tersenyum canggung. Andre Duan duduk di sampingku dan berkata, "Kamu bekerja sama dengan anak itu untuk menipuku, menurutmu apa yang harus aku lakukan?"

Aku pun hanya berpura-pura tidak mendengar dan menutup mataku, seketika aku merasa bibirku dingin, aku membuka mata aku dan memohon belas kasihan, “Aku akan memberikan seluruh hidupku.”

Andre Duan menunjukkan senyum kecil di bibirnya, dia menundukkan kepalanya dan menyapu bibirku, dia berkata dengan nada bicara memperingatkan, “Lain kali jangan ulangi lagi.”

Hendy Chen berkata bahwa aku ingatanku mungkin akan pulih ketika kambeli ke Nanjing, tetapi malah tidak membuahkan hasil apapun selama aku berhari-hari di Nanjing.

Satu-satunya yang aku ingat hanyalah Kak Hui.

Dan perjalanan dinas luar kota ini tidak membuahkan hasil.

Ester Bo putus asa dan memutuskan untk pergi ke daerah angkatan militer di mana kakaknya berada, dan Doni Chen tidak bersedia untuk menjadi pengganggu antara aku dan Andre Duan, jadi dia lebih memilih terbang kembali ke Beijing sendirian.

Saat itu sudah masuk pertengahan musim panas ketika aku kembali ke Beijing dengan Andre Duan, pada saat itu perutku sedikit membuncit.

Aku bertanya pada Andre Duan, "Bagaimana kita bisa saling mengenal?"

Yang aku bicarakan adalah saat berada di Nanjing enam tahun lalu.

"Aku pergi melaksanakan tugas dan bertemu denganmu." Andre Duan mungkin merasa bahwa dia berkata terlalu singkat, dia berhenti sejenak dan lanjut berkata. "Ketika itu aku masih berada di pasukan militer dan kamu adalah seorang polisi, karena sebuah tugas akhirnya kita bekerjasama hingga jangka waktu tertentu."

Ester Bo berkata bahwa pamannya membawa dirinya untuk menjalankan tugas dan saat itulah mengenal kita, pada saat itu apakah sudah ada Andre Duan?

Andre Duan bertanya sambil tersenyum penuh arti, "Apakah Kamu percaya cinta pada pandangan pertama? Mataku terus menatapmu, perasaan tersebut tak bisa diungkapkan."

Aku tertawa dan bertanya, "Kamu bilang matamu terus menatapku?"

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu