Because You, My CEO - Bab 58 Balas Dendam Dari Elisa Li (2)

Sedangkan ekspresi Elisa Li seperti seseorang yang menelan seekor lalat, begitu kesakitan.

Akan tetapi ekspresi ini hanya sebentar saja, dengan segera dia tersenyum padaku dan berkata, “Sisca, hari ini kamu tidak boleh kabur!”

Aku bertanya dengan penuh kepanikan, “Apa yang ingin kamu lakukan?”

Kedua pria yang berada di belakangnya berjalan ke arahku, sehingga membuatku dapat melihat dengan jelas wajahnya.

Salah satu dari pria itu sangatlah jelek, tubuhnya pendek dan gemuk, wajahnya berminyak, seperti seekor babi, sedangkan yang lain, bertampang biasa saja, tubuhnya kurus tinggi, akan tetapi terlihat aneh.

Sedangkan tangan pria yang tingggi kurus itu sangatlah tidak aturan, di hadapanku dia meremas dada Elisa Li, dengan tertawa riang dia berkata padanya, “Ini hadiah yang kamu berikan padaku? Parasnya lumayan cantik, hanya saja dadanya tidak sebesar dadamu.”

Tabu! Jijik! Benar-benar membuat orang ingin muntah!

Hatiku segera bergejolak, aku langsung mengerti apa yang ingin mereka lakukan!

Aku dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari genggaman Elisa Li, kemudian berlari masuk ke dalam lift.

Baru saja masuk ke dalam, tidak disangka salah seorang pria itu menarikku keluar, menarikku hingha ke koridor.

Aku terduduk di lantai, lututku terbentur hingga terasa sangatlah sakit, telapak tanganku juga terbentur pinggiran tembok dan terasa sakit.

Sekarang aku mengerti apa yang merwka inginkan, aku berusaha untuk tetap duduk.

Saat ini dalam hatiku tidak boleh merasa kacau sedikitpun.

Seketika aku teringat perkataan Christin Chen kemarin, dia berkata akhir-akhir ini Elisa Li seperti seseorang yang mati rasa duduk di bawah, mau bagaimanapun Dina Zhao memakinya, memukulnya, dia tidak membalasnya.

Aku berpikir, saat itu Elisa Li sedang mengumpulkan semua kebenciannya.

Sesuatu yang membuatnya meledakkan kebenciannya.

Dia membenci Dina Zhao. dia membenciku, jadi dia menggunakan tubuhnya sendiri untuk bertukar pada kedua pria iru, menggunakan mereka untuk mempermalukanku!

Aku melototkan mataku pada Elisa Li, dengan suara yang begitu keras, aku berkata padanya, “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”

Aku berpura-pura bodoh, dan terlihat termenung!

Elisa Li tersenyum dan berjalan menujuku, kaki sebelah kirinya sedikit pincang, dia bertanya, “Apa yang akan aku lakukan? Apakah kamu tidak mengerti?”

Aku mengerti, tapi aku tidak ingin mengerti.

Elisa Li mengulurkan tangan dan menahan tangan yang masuk ke dalam pakaiannya itu, akan tetapi tetap saja tidak dapat menahan keempat tangan milik kedua pria itu, dia tersenyum dan berkata, “Ibumu telah membuat kakiku menjadi pincang, akhirnya di kantor polisi kalian hanya perlu mengganti rugi sebesar 260 juta! Astaga! 260 juta! Jika aku membuat kakimu pincang dan memukulmu, lalu aku mengganti rugi padamu sebesar 260 juta, apakah kamu mau?”

Di wajah Elisa Li masih terlihat bekas pukulan itu, kaki kirinya memang pincang, ditambah lagi hantaman pada sarafnya, 260 juta sebenarnya memang jumlah yang terlalu sedikit, saat itu kantor polisi bagaimana memutuskannya?

Apabila hatinya tidak merasa puas, kenapa saat itu dia setuju menerima ganti rugi sebesar 260 juta?

Aku berkata dengan tidak peduli, “Apa urusannya denganku?”

“Hehehe, Sisca, apa kamu mengira aku seorang yang bodoh? Aku termasuk seseorang yang apabila ada dendam harus membalasnya dan tidak akan membiarkan bekas sedikitpun, ibumu telah memukulku, Reza telah meninggalkanku, dan akar permasalahan itu semua adalah kesalahanmu.”

Aku memainkan bibirku, “Apakah anakmu masih ada?”

Elisa Li termenung, dia mengulurkan tangannya dan memegang perutnya dengan nada yang sangat sedih dia berkata, “Sudah meninggal, Reza dan Marry mengurungku di dalam ruangan dan memberiku obat kontrasepsi, dengan mata kepalaku sendiri aku melihat janin itu keluar.”

Saat itu aku juga dengan mata kepalaku sendiri melihat janinku keluar, orang yang memaksaku untuk memakan obat kontrasepsi itu adalah wanita yang ada dihadapanku ini.

Reza Wu, memang benar-benar keterlaluan! Aku mengira dia akan menyesal dan mengubah sikapnya, akan tetapi tidak disangka dia lagi-lagi melakukan hal seperti itu lagi.

Mata Elisa Li terlihat memerah, ditambah lagi tangan rakus yang menjalar di tubuhnya itu.

Hatinya pasti merasa sangat sedih.

Karena bagaimanapun, dia sejak kecil telah dirawat oleh laki-laki, diperlakukan oleh Reza Wu seperti ini juga pasti baru pertama kalinya!

“Sisca, Reza telah mengkhianatiku, ibumu telah menyakitiku, semua ini ingin aku perhitungkan padamu!”

Elisa Li seketika dengan wajah yang begitu emosi marah padaku, di dalam matanya terlihat penuh dengan kebencian terhadapku, dia memindahkan segala kebenciannya terhadap Reza Wu dan Dina Zhao kepadaku, karena dia tidak dapat menemukan Reza Wu.

“Kamu tidak seharusnya mencariku untuk menanggung ini semua.” Aku tersenyum dingin dan berkata, “Dulu kamu telah mengkhianatiku, kamu yang telah membuatku begitu mengenaskan, sekarang kamu mendapat masalah, kenapa kamu melontarkannya padaku?”

Aku membuang pandanganku, tidak melihat ke arah Elisa Li, pakaian yang ada di tubuhnya hampir semuanya melayang.

Saat ini pria yang ada di belakang tubuhnya tiba-tiba berkata, “Babby, kapan kamu akan memberikannya kepada kami?”

“Jangan disini!”

Aku mendengar Elisa Li membujuk mereka dan berkata, “Kita membawa dia ke tempat yang aman, kemudian biarkan mereka untuk kalian.”

Astaga,,,, benar-benar menjijikkan.

“Wanita bagaimana mungkin lebih seksi darimu.”

Aku tidak melihat apa yang dilakukan oleh kedua pria itu, hanya mendengar Elisa Li yang sedikit mendesah.

Di saat ini, aku segera bangkit dan menuju kearah anak tangga.

Reaksi kedua orang yang ada di belakangku begitu cepat.

“Cepat tangkap dia.”

Terdengar suara Elisa Li begitu gugup dari belakang tubuh.

Aku lari dengan sekuat tenaga, tidak menengokkan kepala.

Baru turun satu lantai, aku ditangkap oleh mereka.

Dengan perasaan yang sangat takut aku kembali ke atas bertemu dengan Elisa Li, dia menendang tubuhku, dengan begitu kesal, dia berkata, “Bawa dia!”

Dengan kekuatan yang begitu kuat aku terdorong, terdengar suara, “Ada CCTV, bagaimana kita akan dalam keadaan aman.”

Pantatku diraba oleh seseorang, dengan ketakutan aku melototkan mataku kepada orang yang ada di belakang tubuhku, akhirnya sebuah hantaman mendarat di wajahku.

“Aaaa...”

Aku merasa kesakitan dan menjerit terkejut, leherku dicekik oleh tangan seseorang, sehingga membuatku tidak dapat bernafas.

Aku menghentakkan kakiku dengan sekuat tenaga.

Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat di wajahku.

Dengan ketakutan aku menengadahkan kepalaku, dengan mata yang begitu dingin Elisa Li menatapku, “Untuk sementara waktu kita hindari CCTV, yang paling penting kita membawanya pergi.”