Because You, My CEO - Bab 37 Berbaikan Dengan Ajaib (2)

Kemudian setelah selesai menjelaskan semuanya, Rizky Shi dengan dingin menatap Silvi Xiao, Alvin Song, Diana Xiao, dan setelah itu beranjak pergi.

Aku bersyukur, dia tidak mengenaliku.

Aku bersyukur, kakakku mengetahui kekhawatiranku.

Aku tidak ingin membuat mereka tau bahwa aku adalah anak Keluarga Shi.

Tangan Alvin Song mengusap satu sisi wajahnya, suaranya tidak terdengar jelas berkata: "Silvi, bahkan pria itu bukan mantanmu, apa maksud dia main tangan?"

Silvi Xiao menatap kesal dia, "Salahkan mulutmu yang tidak bisa ditahan, dan juga kuperingati kamu, jika kamu mengatakan aku pasanganmu lagi, hati-hati aku akan mencubit kelaminmu agar kamu tidak akan berbuat apa-apa lagi!"

Wajahku memerah, dan aku langsung mengalihkan tatapanku.

Aku tidak mungkin memperkenalkan pada orang, bahwa ini adalah temanku.

Ini adalah penyelidik besar Xiao!

Alvin Song terkejut, tetapi kemudian tertawa berkata: "Seingat aku, penyelidik sangat menginspirasi, Silvi kamu telah mengubah pandanganku! Aku suka wanita seperti ini!"

Silvi Xiao tertawa dingin dan menarik tanganku untuk pergi, di sebuah sudut dalam kafe dia terus menggaruk kepalanya.

Begitu kerasnya sampai aku bisa melihat kulit kepalanya.

Aku menunggu dia meluap, aku tau dia tidak bisa menerimanya.

"Sisca Shi, apakah kamu tau siapa Diana Xiao itu? Dia adalah saudara tiriku, dari kecil karena didesak ibuku dia pergi ke Amerika, dan sekarang dia telah kembali dia ingin membalaskan dendamnya kepadaku!"

Aku bertanya: "Mengapa Rizky bisa memilihnya?"

Mengapa dia tiba-tiba berpisah dengan Silvi Xiao, dan menikah dengan kakak perempuannya!

SIlvi Xiao dengan mata yang memerah berkata: "Dia memang brengsek! Aku dulunya begitu lama mengejarnya selama berapa tahun, dan pada akhirnya dia ditiduri oleh wanita itu! Diana Xiao memang sama dengan ibunya, suka menggoda pria yang sudah punya istri!"

Aku memperingatinya: "Tetapi kamu belum menikah dengan Rizky Shi."

"Sisca, jangan memancing ku oke?" Dia dengan kuat menarik kulit kepalanya, dan bersender di meja berkata: "Kamu bilang saat itu aku sudah memaafkan dia tidur dengan wanita lain, mengapa dia putus denganku? Sekarang semua tidak bisa dikembalikan, dan dia tidak mungkin kembali!"

Silvi Xiao adalah seorang wanita yang kuat, tetapi meski ia kuat, selama dia bertemu dengan orang yang ia sukai, dia akan berubah menjadi lembut.

Saat itu, akusaat menyayangi dia.

Karena dipertemukan dengan urusan Reza Wu, aku merasa sama seperti Silvi Xiao..

Sebenarnya dunia ini tidak ada perasaan yang sama, hanya saja jika kamu bisa menahan semuanya, kamu bisa mengerti orang lain.

Dan saat itu, Silvi Xiao sudah membuat keputusan yang bulat.

Dia menyelesaikan janjinya kepada dirinya sendiri.

Harga dirinya yang sudah terkubur menumbuhkan sebuah bunga, dan bunga itu telah membawa seluruh gairah kehidupannya.

Aku mengendarai mobil mengantarnya pulang dan setelah itu aku pulang ke Perumahan Shore.

AKu memasukan kata sandi dan membuka pintu, dengan letih aku kembali ke kamarku, mandi air hangat dan pergi ke dapur.

Bibi sudah menyiapkan lauk di meja makan dan menulis sebuah pesan, kurang lebih dia menyarankan untuk memasukkan makanannya ke dalam microwave selama 2 menit.

Tadi tidak jadi makan steak, bahkan ada drama!

Aku memakan nasi dan lauk yang sudah dingin, setelah itu aku ke balkon menyiram bunga.

Tetapi melihat lelaki yang di balkon, aku terkejut.

Aku membawa pot air, dan bertanya: "kamu dirumah?"

Andre Duan bersandar di sofa, dan dia merunduk, disebelahnya ada beberapa puntung rokok, dia mengangkat kepalanya dan menatapku, lalu membalikkan tatapannya.

Aku terdiam, dan meletakkan pot air, menjelaskan: "Aku tidak mengerti kenapa kamu marah, tetapi Andre apa salahku? Apa gunanya kamu emosi padaku?"

Andre Duan dengan cuek berrtanya: "Kenapa kamu bisa berpikir bahwa aku marah?"

Dia marah akan hal yang kecil kepadaku.

Dia menurunkanku dan tidak pulang semalaman! Dia bahkan masih sempat berbicara dengan Silvi Xiao, tetapi mengabaikanku.

Bukankah ini artinya dia marah?

Sampai ingin memberi tau kepadaku.

"Aku belajar psikologi, kalau kamu tidak mengerti ini, maka kamu terlalu menganggap aku remeh."

Andre Duan mematikan rokok yang ada di tangannya, aku dengan tenang menjelaskan: "Waktu itu adalah salahku, tetapi meski kita menuduh kamu, kamu tidak seharusnya marah kepadaku, orang-orang bisa mengira kamu menyimpan perasaan kepadaku."

"Menyimpan perasaan padamu?"

Andre Duan tresenyum, dia memengang pergelangan tanganku, tatapannya menatapku.

Aku berbalik bertanya: "Bukannya iya?"

Dia dengan suara rendah berkata: "Bodoh!"

Aku dengan acuh tak acuh berkata: "Andre, jika aku meminta maaf bisa mengubah keharmonisan kita, maka aku mau meminta maaf."

"Mulut yang tajam!"

Andre Duan menunduk dan mencium bibirku, aku langsung mengelak, dan memperingatinya: "Jika kamu marah 1 kalimat lagi padaku, aku akan menciummu, kamu tidak boleh memarahiku lagi!"

Aku bertanya: "Apakah itu menciummu?"

Andre duan tertawa: "Bisa dibilang begitu."

Sebelum ini, dia memperlakukanku dengan dingin.

Tetapi setelah berbicara, dia kembali tenang.

Andre Duan sungguh adalah orang yang aneh!

Saat itu aku tidak tau hati Andre Duan sedang tidak tenang, dia marah kepadaku karena aku tidak mengerti maksud dia, tetapi dia juga tau aku tidak mau bicara kepadanya.

Di situasi ini, dia memilih untuk rekonsiliasi.

Aku berbaikan bersamanya dengan ajaib, membuatku menggaruk kepalaku.

Tetapi untungnya kita bisa kembali seperti dulu.

Andre Duan memelukku, dan merunduk mencium bibirku, dia bertanya: "Apakah 25 hari lagi baru aku bisa bertemu denganmu?"

Aku: "......"

Dia menghitung semua waktu ini sehingga jelas.

Nafas Andre Duan sangat tebal, keinginan dia sangat kuat, dia tidak mau melepaskan aku.

Aku mengelus wajahnya dan bertanya: "Kemarin malam kamu bertemu seorang wanita?"

Dia terkejut, bertanya: "Wanita siapa?"

Setelah menjawab dia menatapku, suaranya lembut dan menjelaskan kepadaku: "Saat menikah, selain kamu aku tidak akan mencari wanita lain."

"Oh, aku pikir kamu ada mencarinya."