Because You, My CEO - Bab 128 Seno Sheng (2)

Ketika aku kembali ke villa di kota, aku pun membagikan hadiah yang aku bawa kepada dua keponakan laki-laki dan juga membagikan hadiah untuk bibi dan paman.

Setelah Sella tertidur di malam hari, aku melihat lampu-lampu terang di setiap rumah dengan perasaan yang linglung, aku pun langsung membuka pintu dan berjalan di tepi jalanan kota.

Jalanan tertutup dengan tumpukan salju putih, aku memainkan salju menjadi sebuah bola dan berjalan di jalan, ketika aku melewati sebuah toko roti, aku melihat seorang anak remaja berambut hitam memandang ke arah dalam jendela transparan dengan mata terpaku.

Dia mengenakan baju yang sangat tipis tetapi terlihat sangat berkarakter, aku menghentikan langkah kakiku dengan rasa penasaran dan berdiri di sampingnya, lalu bertanya, "Apakah Kamu lapar?"

Dia menolehkan kepalanya seketika, lalu menatapku dengan tatapan yang dingin, tatapan matanya sangat dalam menunjukkan kewaspadaan dan acuh tak acuh, dia menatapku sinis dan langsung berbalik kemudian pergi, sosoknya saat pergi tampak sangat angkuh dan sombong.

Sangat mirip seperti Hendy Chen Shen dan Andre Duan.

Aku sangat kaget, seorang remaja laki-laki membuatku merasa terkejut dengan tatapan matanya yang dingin? Apalagi wajahnya sangat tampan, tampak memiliki kepribadian yang baik, seperti pisau tajam yang siap keluar dari sarungnya setiap saat.

Seperti menunjukkan sikap waspada kepada semua orang.

Dia menghilang ke dalam suasana malam, aku menggelengkan kepala dan merasa bahwa aku berpikir terlalu berlebihan, lalu aku pergi ke toko roti untuk membeli sekantong roti dan beberapa botol susu, aku berpikir untuk sarapan pagi dengan beberapa roti dan susu ini.

Aku berjalan jauh di sepanjang cahaya terang, dan saat itu aku menerima telepon dari Andre Duan. Dia bertanya, "Apakah kamu sudah sampai di Inggris?"

Suaranya sangat lembut dan hangat, aku melirik langit malam di Irlandia, langit sedang menurunkan saljunya, lalu aku pun berkata, "Sudah sampai, aku sedang di hotel."

Dia berkata, "Baiklah, istirahatlah lebih awal."

Melihat dia akan menutup telepon, aku pun memanggil namanya "Andre ..." Lalu apa yang harus aku katakan selanjutnya?!

Suara "Um" -nya yang seksi bertanya, "Ada apa?"

"Kemarin bukan periode yang aman, aku sudah meminum pil kontrasepsi," kataku.

Dia yang berada di sana pun hening sejenak, tak lama akhirnya dia menutup telepon.

Aku mengulurkan tangan dan memegangi perutku, aku pun mencari apotek untuk membeli obat kontrasepsi dan langsung meminumnya dengan air mineral.

Tanpa keraguan sedikit pun.

Jangan ada keterlibatan lain di dalam hidup ini.

Ketika aku melangkahkan kaki ke arah jalan pulang, aku melihat anak laki-laki itu lagi, dia berjongkok di depan toko roti sedang menahan dingin hingga menggigil, mataku pun jatuh di jari-jarinya, jari-jarinya tampak kering hingga retak karena kedinginan.

Kenapa dia tidak pulang ke rumah?! Mengapa dia hanya mengenakan sweter hitam tipis dan pergelangan kaki terbuka di musim dingin seperti ini.

Cukup lama aku berdiri di sana hingga pemilik toko roti keluar mengusirnya dengan suara yang kasar. "Kamu berjongkok di depan tokoku setiap hari, para tamu mengira aku melecehkan anak kecil! Aku benar-benar menyesal telah memberimu dua potong roti, membuatmu seperti anjing yang berpikir bahwa aku memiliki hati yang sangat baik, jadi kamu menggantungkan hidupmu di sini setiap hari dan tidak pergi! Cepat kamu pergi dan jangan biarkan mataku melihat kamu lagi! "

Dia menggunakan bahasa Inggris setempat, tetapi aku mengerti apa semua maksud perkataannya. Bagaimana dia bisa menyamakan anak itu dengan seekor anjing?!

Remaja laki-laki kecil itu menatapnya dengan dingin, ia mengerutkan bibir seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya memilih untuk diam dan pergi.

Setelah dia pergi, aku pergi ke toko roti itu dan bertanya dalam bahasa Inggris, "Siapa anak kecil itu? Apakah dia tidak punya rumah?"

Pemilik toko roti itu agak canggung saat melihatku, dia pun menjelaskan dalam bahasa Inggris, "Dia seorang anak jalanan, dia sudah tinggal di sini selama tiga bulan, pakaian dan makanannya disumbangkan oleh tetangga-tetangga di jalan ini, tapi setelah sekian lama, cinta semua orang perlahan akhirnya habis. "

Aku bertanya, "Apakah tidak ada pemerintah yang mengurusnya?"

Pemilik toko roti itu berkata tanpa perasaan, "Begitu banyak gelandangan di sini, siapa yang bersedia mengurusinya?"

Aku menggigit bibirku lalu pergi, dan aku memilih untuk mengikutinya ke arah ke mana dia pergi, tidak lama kemudian aku mengerti mengapa aku mengikutinya, karena dia sangat mirip dengan Hendy Chen dan Andre Duan, tetapi dia lebih tidak beruntung dibandingkan dengan masa kecil mereka berdua.

Andre Duan dan Hendy Chen menjalani hari mereka dengan baik sejak kecil, tapi dia ... Aku melihat pemuda yang duduk di depan pintu rumah warga itu dengan perasaan yang sedih.

Aku pun menghampirinya dan memberikan roti di yang berada di lenganku kepadanya, dan dengan lembut aku berkata, "Apakah kamu lapar? Aku baru saja membeli roti, apakah kamu mau menemaniku makan sedikit roti?"

Aku khawatir membuatnya takut.

Dia menolehkan kepalaku dan menatapku, tatapan matanya begitu tenang.

Aku mengambil roti dan mendengar suaranya yang dingin berkata, "Aku ... aku bukan anjing, aku hanya lapar, dan aku tidak berniat untuk bergantung padanya."

"Aku tahu." Aku menyerahkan roti tersebut kepadanya, cukup lama dia ragu-ragu lalu akhirnya mengulurkan tangan dan mengambilnya, aku melihatnya memakan roti itu dengan lahap dan bertanya dengan perasaan yang sedih, "Teman, apakah kamu sudah beberapa hari tidak makan?"

Dia hanya diam dan mengabaikan aku.

Setelah dia minum sebotol susu, nada bicaranya sedikit melunak, "Terima kasih, aku akan mengganti roti tersebut ketika aku punya uang nanti."

"Baiklah, aku menunggumu."

Suasana pun kembali sunyi.

Aku bertanya dengan lembut, "Siapa namamu?"

"Seno Sheng."

"Seno Sheng?"

"Bunga-bunga bermekaran dengan indah, meniupkan angin yang segar dan cahaya bulan yang cerah."

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu