Because You, My CEO - Bab 129 Mengadopsi Seno Sheng (2)

Saat aku akan pergi dengan perasaan kecewa, aku melihat sesuatu yang menggeliat di dalam sebuah gang, karena penasaran aku pun mendekat dan melihat sesuatu dengan terkejut, aku pun segera berjongkok dan bertanya, "Seno, apakah kamu baik-baik saja?"

Tubuhnya membeku, saat di sentuh tubuhnya sangat dingin seperti mayat, aku melepas jaketku dan membungkus tubuhnya, lalu mengikat syal di lehernya dan bertanya, "Mengapa kamu bisa seperti ini?"

Sepertinya beberapa hari ini dia telah menghabiskan malam di luar, tubuh kecilnya sepertinya membeku karena salju yang turun di Irlandia, apalagi terlihat dari penampilannya dia sepertinya tidak makan selama beberapa hari.

Aku menyerahkan sebotol susu, dan dia mengambil nafas yang lemah, lalu berkata dengan suara yang rendah, "Aku sudah tiga hari belum makan."

"Aku tidak pergi ke toko roti itu lagi seperti anjing." Dia memandangi anak di gendonganku dan berkata dengan senyum yang langka, "Dia sangat cantik."

"Dia adalah putriku, Stella Shi, nama panggilannya Sella."

Seno Sheng memicingkan matanya seolah-olah dia akan tertidur, aku pun memegangi tubuhnya dan tidak tahan untuk bertanya, "Apakah kamu mau mengikutiku kembali ke China?"

“Apakah aku akan mengikuti kamu seperti anjing?” Dia bertanya.

Dengan sungguh-sungguh aku berkata, "Seno, aku bersedia membesarkan hingga dewasa, dan aku bersedia memberimu hubungan dan cinta kasih sebagai keluarga, apakah kamu bersedia?"

Dia membuka matanya dan menatap anak yang berada digendonganku, cukup lama akhirnya aku berkata, "Hidupku sudah tidak jelas sejak aku lahir, jadi orang tuaku meninggalkanku ... kita hanya bertemu tidak lebih dari dua kali, apakah kamu mau mengadopsiku?"

"Jika kamu bersedia, kamu akan menjadi kakak dari putriku."

Aku berpikir sejenak dan berkata, "Aku tidak akan memaksamu untuk memanggilku Mama, jika kamu bersedia aku lebih senang jika kamu memanggilku Bibi."

("Bibi Sisca Shi.")

(Sisca Shi, adalah namaku.)

Aku membawa Seno Sheng kembali ke rumah bibiku, Bibi terkejut melihatnya, dan bertanya, "Bukankah ini adalah anak gelandangan di jalan?"

Aku pun memberikan Sella kepada Bibi, aku pun tersenyum dan menjelaskan, "Bibi, namanya Seno Sheng, dan dia akan kembali ke China bersamaku besok."

Bibiku bertanya, "Kamu mau mengadopsi dia?"

Aku memandang bocah laki-laki yang diam itu, aku pun mengangguk sedikit, dan kemudian membawanya kembali ke kamarku sambil tersenyum dan berkata, "Tunggu sebentar, aku akan pergi ke dapur untuk menghangatkan makan malam untukmu."

Aku pergi ke dapur untuk memanaskan makanan, Bibi menghampiriku sambil menggendong Sella dan bertanya, "Kamu sendiri sudah memiliki dua anak, kenapa kamu bisa berpikir untuk mengadopsi dia?"

"Bibi, dia bukan orang biasa." Aku mengupas apel dan membuat hiasan dengan buah di piring. "Dia pendiam dan tenang, dia berbicara dengan sangat jelas, aku selalu merasa bahwa dia menyembunyikan sesuatu masalah, sehingga membuatku merasa sangat sedih."

Seno Sheng ditinggalkan oleh orang tua kandungnya, dan dia mengutuk mereka dengan bengis.

Bagaimanapun, dialah yang paling sedih.

Bibi berkata, "Aku tidak keberatan dengan keputusanmu."

Aku berkata dengan penuh syukur, "Terima kasih atas pengertian bibi, oh ya, bisakah bibiku memberiku dua set pakaian milik keponakan?"

Aku membawa makanan ke dalam kamar, Seno Sheng makan tiga mangkuk nasi dengan hening tanpa suara, dan kemudian menyisihkan mangkuk dan berkata terima kasih.

Aku bertanya "Apakah kamu mau mandi?"

Seno Sheng terlihat kotor, tetapi tidak berbau, kecuali jari-jarinya yang panjang memiliki retakan yang sangat dalam.

"Ya." Aku memberikan baju untuknya dan membawanya ke kamar mandi dan membantu memasukkan air panas untuknya, dia mengikutiku. Aku melepas pakaiannya dan berkata, "Kamu adalah seorang pria kecil, jadi bisakah kamu mandi sendiri?"

Dia mengatakan ‘ya’, lalu aku pun menutup pintu dan pergi.

Seno Sheng keluar dari kamar mandi satu jam kemudian, keponakanku beberapa tahun lebih tua darinya, tetapi dia mengenakan pakaian keponakanku dengan rapi, dan dia mengenakan sweter trendi putih dengan jaket hitam.

Aku memujinya "sangat tampan."

Pada dasarnya dia memang seorang anak laki-laki yang sangat tampan.

Lalu aku mengambil salep dan membantu mengoleskan salep tersebut di tangannya, aku berkata, "Jari-jari yang sakit karena kedinginan ini seperti membutuhkan waktu untuk bisa kembali seperti semula."

Dia menundukkan kepalanya, cukup lama dan akhirnya dia bertanya, “Mengapa kamu mau mengadopsiku?” Nada suaranya seolah-olah sedang bermimpi, dan dia tampaknya tidak percaya apa yang terjadi di depannya, bagaimana caraku memberitahunya?

Aku berpikir cukup lama dan berkata, "Sella membutuhkan kakak."

Seno Sheng berkata dengan tegas, "Dia memiliki kakak."

Benar, dia memiliki seorang kak dan juga seorang sepupu yaitu Steven Xiao.

Aku tersenyum dan bertanya, "Kenapa kamu bisa tahu?"

Seno Sheng berkata dengan nada datar, "Ada pakaian anak laki-laki di rumah."

"Seno, aku mempersiapkan ini untukmu."

Saat berkemas pagi-pagi sekali, Seno Sheng memandangi Sella yang sedang tidur dan tidak mengatakan apa-apa sampai dia naik pesawat dan berkata, "Dia tidak rela melepaskanmu."

Aku tersenyum dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu dia tidak rela melepaskan aku?"

Seno Sheng dengan penuh teka-teki berkata "Ya, benar."

Setelah kembali ke China, aku menyiapkan kamar untuk Seno Sheng di apartemenku, dan memerintahkan Venia Yi untuk mencarikan sekolah menengah pertama untuknya, ketika Seno Sheng mendengar obrolanku dengan Venia Yi, ia pun dengan serius berkata, "Dulu aku sudah sekolah menengah atas ketika orangtuaku membuangku."

Aku memandangi bocah berusia 11 tahun itu dan bertanya, "Sekolah menengas atas kelas berapa?"

Dia sebenarnya memang terlihat seperti anak sekolah menengah atas, ia tumbuh sangat tinggi dan kurus serta terlihat sangat tampan, tidak terlalu banyak aura kekanak-kanakan di wajahnya.

Seno Sheng berkata, "Aku baru kelas satu sekolah menengah atas."

Vino Duan lompat beberapa tingkat kelas di sekolah, jadi aku tidak terlalu terkejut dengan hal ini, sesuai permintaannya, aku meminta Venia Yi untuk menanganinya, aku akan mengantarnya kembali ke sekolah ketika sekolah dimulai pada bulan Maret.

Masih ada waktu sebelum sekolah dimulai.

Baru saja dua jam aku tiba di China, Alvin Song meneleponku dan berkata, "Kita akan berkumpul untuk merayakan Tahun Baru. Apakah kamu punya waktu?"

Aku bertanya, "Ada siapa saja di sana?"

Seno Sheng adalah makhluk yang sangat ajaib, sangat penting untuk menjelaskan hubungan sebab akibat kepadanya, karena ... jadi ... Kak Doni harus menjelaskan sesuatu kepada dia dan dengan sengaja membuat dia bingung dan penasaran. Haha, dan Desta Su juga harus masuk ke dalam situasi ini!

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu