Because You, My CEO - Bab 46 Janjinya (2)

Aku tersenyum dan berkata, "Mana ada Ratu yang melayanimu?"

Andre Duan tidak sabar, aku pun tidak ingin menolak.

Dalam hal ini, harus mematuhi niat baiknya.

"Kalau begitu aku akan melayanimu."

Andre Duan melepaskan seragam polisi di tubuhku, ia bergurau sambil berkata: "Hari ini adalah pertama kalinya aku melihatmu mengenakan seragam polisi, aku tidak menyangka seketika langsung berbaring di bawahku, apakah aku melihat bajingan yang lunak di bawah seragam polisi ini."

Andre Duan adalah pria yang pandai menggoda.

Tidak peduli apakah tubuhnya atau mulutnya yang mengucapkan kata-kata manis di tempat tidur, semuanya menegangkan.

Aku meraih bahunya dan menyatukan tubuhku. Aku menggigit bibirku dan berkata, "Andre, jangan menggodaku lagi."

Jari-jari Andre Duan menyulut ke mana-mana pada tubuhku, aku sangat tergoda sehingga aku ingin tetap bersamanya, dia menekan lengan aku dan mencegahku bergerak, harus menyiksa hingga aku meminta belas kasihan padanya.

Dia menjilat bibirnya, "Oh, bajingan."

Andre Duan masuk dari belakang dan mendorong pinggang, tubuh merasakan sesuatu menyenagkan yang telah lama hilang, aku membanting kepalaku ke bantal tak berdaya, aku merasa seperti mengambang dalam kebingungan.

Gerakannya ganas dan cepat, aku meraih selimut di tanganku dan merasakan gelombang pada saat terakhir.

Seluruh tubuh Andre Duan ada di tubuhku, dia meletakkan kepalanya di pundakku, dengan lembut telapak tangannya menyentuh rambut lembutku, ia berkata dengan sedikit terengah-engah: "Bagaimana perasaanmu?"

"Ya." Sangat puas.

Andre Duan adalah pria yang sangat baik dan dapat memenuhi keinginan dan harapan wanita, tubuhku mendapatkan kepuasan yang sangat besar.

Kepuasan semacam ini, Reza Wu tidak pernah memberikannya kepadaku, dia tidak setampan Andre Duan, tidak seperti Andre Duan yang bisa membuat orang tertawa.

Otomatis, tidak seperti Andre Duan yang dapat bertahan lama.

Ketika aku menyadari bahwa aku telah membandingkan kedua pria itu, wajahku memerah! Aku sebenarnya membuat perbandingan rahasia dalam hal ini, tetapi Andre Duan tidak tahu apa yang aku pikirkan.

Bibir Andre Duan berenang di bahu, bibir tipis jatuh di atasnya untuk membuat tubuhku gemetar. Dia tersenyum lembut dan bertanya, "Apa maksudmu?" Kata-kata itu jatuh, menggunakan pinggang untuk menindihku.

Aku mendengus dan memperingatkan: "Jangan bergerak sembarangan."

Aku dapat dengan jelas merasakan perubahannya di tubuhku.

Andre Duan secara langsung menopang tubuhnya dan melanjutkan, dari sore hingga jam sepuluh malam, dia baru berhenti.

Aku bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, ketika aku keluar, aku tidak melihat Andre Duan, aku menyeka rambutku dengan handuk dan pergi ke ruang tamu.

Tidak ada seorang pun di ruang tamu, aku mengelilingin ruang tamu menuju balkon, Andre Duan mengenakan piyama sutra hitam dan duduk menyamping di kursi anyaman, memegang rokok yang setengah terbakar tetapi sambil menjatuhkan abunya.

Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

Aku berdiri di tempat yang sama dengan perasaan ragu-ragu dan membalikkan badan menuju dapur, bibi sudah memasak hidangan makan malam seperti biasa, ketika aku di kamar dengan Andre Duan, dia sudah membuat makan malam, aku tidak tahu apakah dia mendengarnya.

Aku sudah mencoba apartemen di Andre Duan, kedap suaranya sangat bagus, dan dapurnya jauh dari kamarnya.

Dan ... Aku tadi harus menahannya, hanya suara komat-kamit, sedikit mengontrol suara, dia seharusnya tidak mendengarnya!

Aku duduk dan memakan sesuatu yang dibungkus perut aku dan kembali ke kamar aku. Aku memasukkan kartu bank Andre Duan ke dalam laciku, dan memasukkan kartu bankku ke dalam tasku.

Besok pergi ke bank dan transfer ke Silvi sebesar 1.4 Miliar!

Benar, di balik riba adalah manipulasi kerja Andre Duan, tetapi orang riba secara langsung meneleponku untuk berhutang, apakah ini juga bagian dari rencananya? Kenapa dia mencoba memaksaku selangkah demi selangkah?

Hatiku mulai curiga, jadi aku menemui Andre Duan untuk bertanya! Dia melemparkan puntung rokok di tangannya dan melemparkannya ke pot bunga yang ada di samping, ia berkata dengan suara yang samar"Kamu tidak menyebutkan masala ini dan aku pun juga sudah lupa."

“Kamu tahu bahwa aku kekurangan uang, jadi kamu memberiku kartu?” Tanyaku.

“Pada saat itu, mantan suamimu meneleponku dan mengatakan bahwa dia hanya ada uang sebanyak 300 Juta, dan sisanya akan dibayar lunas olehmu.” Andre Duan menatapku dengan napas lega, dan suara itu sedikit kecewa: “Pada dasarnya hatimu yang lembut, jika Kamu bersikeras tidak membayar hutangnya, orang-orang kami akan memaksanya untuk membayar 44 Miliar, lagi pula, tangan mantan ibu mertuamu masih memegang banyak uang, kamu yang bersedia membantunya. "

Andre Duan benar-benar mengerti Marry Wu! !

Aku menggelengkan kepala dan menjelaskan: "Aku tidak memiliki hati yang lembut dan aku tidak ingin membantunya, aku menanatangani surat pinjaman uang denganmu sebelum perceraian, menurut undang-undang pernikahan hutangku yang itu tidak dapat dihindari, jadi bagaimanapun aku melarikan diri aku akan bergantung pada diriku sendiri, jadi sebenarnya aku hanya membantu diriku sendiri! "

“Benarkah?” Andre Duan tercengang dan berkata: “Jadi, ketika kamu sepenuhnya menghukumku, sisa 1.4 Miliar tersebut kuserahkan kepadamu, tetapi melihatmu menderita seperti seorang wanita tua, sungguh membuatku tidak tega ... ”

Aku memang menyembunyikan hutang Reza Wu, tetapi dia tahu bahwa dia hidup dalam kondisi yang sunyi, mungkinkah dia menungguku untuk memberitahunya?

Aku berkata kepadanya: "Jadi, kamu memberiku kartu karena ingin memberiku sedikit harapan agar aku tidak akan putus asa."

Andre Duan mengedipkan matanya, dan cahaya neon kota ada di belakangnya membuatnya semakin indah.

Membuatnya semakin terlihat acuh.