Because You, My CEO - Bab 225 Mantel Musim Dingin (2)

Andre Duan memotong pembicaraan dengan dingin “Walaupun dia adalah prianya juga tidak ada hubungannya kepada ku, Fany, kamu tidak perlu mengurusi urusan orang seperti itu.”

Fany Song tertegun, wajahnya menjadi sangat pucat pasi.

Mataku melihat kearah tengah dan tak berani melihat kearah Andre Duan, raut wajahnya sangat dingin, dan tidak ada ekspresi sama sekali, aku mencintai dia tetapi aku juga tidak dapat mencintainya lagi.

Aku ingin mendekat kearahnya, tetapi aku juga tidak dapat mendekat.

Aku tidak dapat menerimanya kembali, sama halnya seperti dia tidak dapat menerima ku kembali.

Aku tidak ingin mempedulikannya, sama halnya seperti ia tak mempedulikan ku.

Jarak diantara kita berdua sudah sangatlah jauh.

Aku menggengam tangan Vino Duan untuk mencari Doni Chen dan teman-teman yang lainnya, aku duduk kemudian bertanya kepada Tono Ruan, “Kemana perginya Rico Xi?”

Tono Ruan menjawab “Aku akan mengutus orang untuk mencarinya.”

Acara terus berjalan dari waktu ke waktu, Tono Ruan tetap belum menemukan Rico Xi, bahkan setelah acara yang di persembahkan oleh Ester Bo, Doni Chen dan Alvin Song berakhir pun ia belum juga keluar, aku beranjak dari tempat duduk berniat ingin mencarinya, Rizky Shi menghentikan ku dan berkata “Sisca, nanti kamu yang akan maju kedepan untuk tampil.”

Aku terkejut “Aku?!”

Rizky Shi berkata “Aku dengar dari Vino suaramu bagus.”

“Kak, apakah kamu sedang bercanda dengan ku.”

Rizky Shi berkata dengan pasti “Sisca, acara selanjutnya adalah kamu.

Aku bertanya “Dimana team dari Keluarga Shi yang akan tampil?”

“Ada, hanya saja aku tidak mengundang artis.”

Dari perkataan Rizky Shi sepertinya ia memang sedang serius, ia berkata “Waktunya tinggal sedikit lagi, pilih lah satu buah lagu, aku akan menyuruh para pemain musik mengiringi mu.”

Aku berkata “

Mantel musim dingin adalah sebuah lagu zaman dahulu, lagu tersebut di penuhi dengan kata kiasan.

Aku belum pernah menyanyikan lagu ini di depan umum.

Jujur saja aku merasa sedikit tidak tenang di dalam hatiku.

Rizky Shi memerintahkan seseorang untuk memainkan musik mengiringi nyanyian ku.

Aku melenpon Rico Xi dan bertanya “Kamu di mana?”

“Di lantai atas, aku tidak terlalu suka keramaian.”

“Nanti aku akan memberikan mu sebuah hadiah, apakah kamu akan turun?”

Ia bertanya dengan kaget “Apa?”

Aku berjalan ke sudut yang jauh dari keramaian kemudian berkata “Tuan Xi aku tau akhir-akhir ini kamu sedang memikirkan apa, maaf aku telah membuat mu sedih.”

“Nyonya Xi, aku sama sekali tidak merasa sedih.”

Aku bertanya “Tuan Xi, apakah luka mu telah membaik?”

Ia tersenyum dan berkata “Em, sudah membaik dari beberapa hari yang lalu.”

Luka Rico Xi sangat parah, belakangan ini hidupnya juga sedikit sulit, tetapi dia tidak pernah sama sekali mengeluh kepada ku.

Dia adalah seorang pria yang suka menahan semuanya sendirian.

Berbeda dengan Andre Duan yang suka menunjukkan kelemahannya untuk menipu ku.

Tetapi Rico Xi adalah tipe orang yang sedikit pendiam.

Ia telah terbiasa menanggung semua sakit dan penderitaannya seorang diri.

Aku menahan rasa perih di dalam hari, kemudian mengangkat kepalaku dan berkata “Tuan Xi, kamu sendirian di sana pasti akan kesepian, turunlah aku menunggumu di sini.”

“Em, aku akan turun.”

Aku melihat dari arah kejauhan, Rico Xi belum menunjukkan bayangannya, tetapi telinga ku telah mendengar pembawa acara mengatakan “Acara berikutnya benar-benar sangat di luar dugaan, sampai dengan sekarang Keluarga Shi baru pertama kalinya mendaftarkan dirinya kedalam acara, orang yang akan tampil tidak lain ialah Direktur utama Keluarga Shi yaitu Sisca Shi, ia akan mempersembahkan kepada penonton sebuah lagu berjudul , mari kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah, selamat datang Direktur Shi.”

Aku menggigit bibir ku kemudian perlahan melangkahkan kaki naik ke atas panggung, aku memperhatikan penonton yang berada di bawah panggung kemudian mulai menyusun kata-kata “Aku juga baru saja tau jika kakak membantuku mengatur semuanya ini, suaraku tidak termasuk bagus, harap di maklumkan.” Di dalam kerumunan tiba-tiba aku melihat bayangan tegap Rico Xi, aku menatapnya lurus dan berkata kepadanya “Dan saat ini, aku ingin mempersembahkan lagu ini khusus untuk Tuan Xi, aku harap Tuan Xi akan menyukainya.”

Semua pandangan orang mengikuti arah tatapan mataku menuju ke satu orang, Rico Xi menganggukkan kepalanya pelan kearah ku, matanya menatapku tanpa berkata apa pun.

Saat aku menarik kembali pandangan ku, tiba-tiba aku melihat Andre Duan yang sedang menundukkan kepalanya.

Aku menutup mata, menunggu musik bergema.

Di tengah malam musim dingin

Kuseduh secangkir teh dan dudukkan diri

Kamar berbuih tapi hatiku terasa dingin

Aku terus bermimpi tapi aku tak tahu

Kuturuni tangga, kutatap jendela

Terlihat bayangan, berusaha tak memandangnya

Rasanya tak benar, hatiku kesepian

Tapi aku tahu kan bertahan

Semesta bicara, aku akan melaluinya

Dan aku tak bisa berlomba, suara hatiku bernyanyi

Ingatlah hari ketika kita pandangi bintang-bintang

Saat itu bulan Juni ketika segalanya lebih baik

Kupikir aku akan bertemu denganmu lagi

Dan tak perlu habiskan waktuku seorang diri

Ingatlah malam saat kita berharap atas bintang-bintang

Melodi dari surga nyanyikan seruling

Menginspirasi kita untuk lakukan yang kita bisa

Dan untuk nikmati yang kurasa

Salju jatuh di lampu jalan

Di atas jendela kulihat langit gelap

Cahaya bulan bersinar begitu terang

Sungguh kuberharap ini nyata

Kuturuni tangga, kutatap jendela

Terlihat bayangan, berusaha tak memandangnya

Rasanya tak benar, hatiku kesepian

Tapi aku tahu kan bertahan

Aku bernyanyi dengan sangat bagus, dan juga terdengar sangat alami, sangat cocok untuk menyanyikan lagu zaman dahulu, sebenarnya lagu ini ku pilih bukan karena ada arti khusus di dalamnya, hanya saja aku dapat mengingat semua likirknya dengan baik, dan juga kebetulan sangat cocok di persembahkan untuk Rico Xi.

Rico Xi pernah berkata......

Misalnya saja hidupnya dahulu kecil berjalan dengan lancar, ia tidak akan mungkin berkelana seperti ini, ia pasti akan memilih waktu yang tepat untuk bergabung kedalam anggota militer, ia dapat hidup seperti yang ia inginkan...... tetapi nasib lah yang menentukan hidup seseorang, pada kenyataannya keinginannya tidaklah dapat terwujud, lagu ini aku mewakilkan perasaan ku kepadanya, agar ia tau bahwa aku sangat peduli dengannya.

Walaupun tidak ada cinta di hati ku, tetapi aku merasa sudah tidak dapat berpisah dengannya.

Aku perlahan mulai terbiasa dengan segala perlindungan darinya.

Aku memberikan mic kepada pembawa acara, kemudian turun kebawah dan duduk diantara Rizky Shi dan juga Doni Chen, Doni Chen bertanya “Bukankah dia asisten mu?”

Aku menjelaskan kepadanya “Dia ingin berbaur dengan orang-orang di sekeliling ku.”

Doni Chen mengatakannya dengan suara yang besar “Cinta adalah kartu yang sebenarnya.”

Pandangan ku menerawang kearah belakang, Rico Xi telah meninggalkan tempat.

Dia tidak suka keramaian, nanti aku akan pergi mencarinya.

“Aku barusan tadi sudah ingin mengatakannya, berani-beraninya dia mengganggu Tuan Xi, dia adalah wanita yang sudah pernah menikah sebelumnya, sungguh berani mengganggu Rico Xi!"

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu