Because You, My CEO - Bab 142 Dia Membawaku Pergi Ke Sebuah Desa (2)

Andre Duan melirikku, cukup lama akhirnya dia berkata dengan dingin, "Aku hanya memberitahumu dan aku bisa membuatmu merasa sangat bersalah dan sangat menyayangiku."

Aku tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu sedang manja?"

Andre Duan mengerti maksud kata-kataku dan hanya diam.

"Aku tidur sebentar, tolong bangunkan aku jika sudah sampai."

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam ketika samapi di tempat tujuan, Andre Duan pun membangunkan aku, aku membuka mata dan melihat matanya menatapku dengan tenang, ujung hidungnya yang tinggi menempel pada hidungku, aku menghirup nafas dengan hidung dan mataku menatapnya lemah, dia sedikit tersenyum dan mengulurkan satu tangan lalu mengusap kepalaku, tangan yang lainnya membuka sabuk pengaman.

Dia mencium sudut bibirku dan berkata, "Sisca, kita sudah sampai."

Andre Duan membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil, aku membungkus tubuhku dengan jaket hitamnya dan keluar dari mobil, angin di luar sangat dingin, aku menggigil dan bertanya dengan penasaran, "Di mana ini?"

“Aku telah tinggal di sini selama empat bulan sejak aku meninggalkan Beijing.” Andre Duan berjalan ke arahku dan memeluk bahuku, dia melangkahkan kakinya dan membawaku masuk ke sebuah desa, lalus menjelaskan, “Orang-orang di sini sangat sederhana dan jujur, jadi aku menghabiskan uang untuk membeli sebuah halaman di sini dan mendesain dengan sangat teliti, aku mendesain dengan gaya yang sangat santai dan memasukkan sedikit penyegaran. "

Di dalam kegelapan, Andre Duan membawaku ke sebuah halama kecil dan berhenti di depannya, dia mengulurkan tangan dan mengambil kunci untuk membuka pintu, aku masuk dan berdiri di tengah ruangan dengan terkejut, lapisan buah persik, bunga pir ditutupi dengan salju putih tipis, dan daun-daun yang melambai dengan lembut tertiup angin, aku pun memandangi pria di salju yang berada di salju, dan berkata dengan suara yang besar "Apakah bunga-bunga ini ... sungguhan?"

Ada banyak bunga di halaman, dan Andre Duan berdiri berjaral satu langkah denganku, lalu tertawa dengan suara yang lembut "Pertanyaan bodoh, ini palsu, tetapi dibuat seolah-olah ini adalah sungguhan."

Dia mengambil sekuntum buang berwarna putih dan bunga putih diselipkan di telingaku, ia dengan lembut berkata, "Bunga-bunga di sini tidak berbeda dengan yang asli, hanya saja tidak ada aroma."

Dia mengulurkan tangan dan mengusap wajahku, lalu ia menundukkan kepalanya ke dahiku, dan berkata dengan lembut, "Butuh waktu dua bulan untuk mengeluarkan pikiran mendesain semua yang ada di sini, tidak ada yang aneh jika dilihat dari luar, tapi ketika pintu halaman di buka, rasanya seperti hidup dalam sebuah puisi atau di dalam cerita Cina kuno, ruangan di dalam sangat indah, dan aku akan mengajakmu masuk ke dalam untuk melihat-lihat, apakah kamu mau ? "

Belum sempat aku menjawabnya, Andre Duan langsung menggendongku dan membawaku ke dalam kamar, dia pun menurunkan aku dan menyalakan lampu di kamar, aku memeluk pinggangnya sambil melihat-lihat ruangan tersebut dengan perasaan yang senang.

Ruangan ini berbeda dengan desain di luar, di sini di desain dengan kombinasi gaya modern dan perabotan kuno.

Aku memujinya dan berkata, "Kamu benar-benar melakukkanya dengan hati."

"Aku selalu sendirian selama lebih dari setengah tahun, jadi aku hanya menuangkan pikiranku di sini untuk menghabiskan waktu, saat itu aku berpikir bahwa aku dapat memintamu untuk melihat-lihatnya nanti." Andre Duan tertawa kecil dan bertanya, "Apakah kamu suka?"

"Aku suka, sangat indah." Kepalaku menempel di dadanya dan aku berkata dengan riang, "Aku sangat suka, terima kasih atas hadiah yang kamu berikan padaku."

Andre Duan tertawa dengan suara yang keras, dia mengulurkan tangan dan memeluk bahuku dengan erat, lalu menundukkan kepalanya dan menciumku, akhirnya dua orang ini tidak bisa mengendalikan diri di tempat tidur dan berkelahi seperti yang dia katakan, kami melakukannya hingga tengah malam.

Aku bernapas dalam pelukan Andre Duan, dia mengusap telapak tangannya ke pundakku, dan bertanya dengan suara yang berat, "Apakah kamu nyaman?"

"Ya, kamu sangat kuat," aku memujinya.

Andre Duan tertawa, "Hmm, kamu sangat pandai berbicara."

Aku berbalik dan berbaring di dadanya, jari-jariku menyentuh kulitnya, dan berkata sambil tersenyum, "Aku memujimu, Tuan Duan benar-benar sangat hebat."

Tangan Andre Duan menggenggam telapak tanganku dan berkata dengan suara yang rendah, "Jangan bergerak, kamu tahu aku tidak bisa mengendalikan diri jika bersamamu."

"Oh," aku mencium ujung bibirnya dan bertanya dengan penasarab, "Tuan Duan, apakah kamu hanya melalui malam seperti ini dengan wanita sepertiku di dalam hidupmu?"

"Ya." Andre Duan berkata dengan lembut. "Aku bergabung dengan angkatan militer ketika aku masih sangat muda, satu-satunya wanita yang berhubungan denganku adalah Rizka, tetapi Rizka selalu mencintai Hendy sehingga dia tidak mengizinkan aku untuk menyentuhnya, selain itu, aku juga tidak memiliki ketertarikan untuk menyentuhnya, setelah itu aku bertemu dengan kamu, kamu adalah wanita pertama yang aku sentuh, aku ingat bahwa pada saat itu aku tidak berpengalaman dan telah membuatmu sakit beberapa kali. "

Aku tidak ingat apa yang dikatakan Andre Duan, dia sepertinya mengerti dan berkata, "Kamu hanya mengingat setiap hal secara umum, tetapi kamu tidak ingat detail kecil yang terjadi di antara kita berdua."

Aku tidak ingat apapun yang berhubungan dengan Hendy Chen, dan flashdisk yang tidak diketahui itu seperti tenggelam di laut yang dalam.

Andre Duan menoleh dan mencium keningku dengan bibir yang tipis dan dingin, telapak tangannya mengusap pinggangku, dengan suara seraj yang berat ia berkata. "Aku ingat pada saat itu kamu sangat antusias, mungkin karena kamu masih muda dan ini adalah hal yang baru buatmu, sedangkan aku tidak bisa mengontrol diri, jadi aku memiliki hubungan denganmu saat kamu menggodaku. "

Aku mengangkat wajah dan terkejut, "Apakah aku yang berinisiatif menjatuhkanmu?"

"Ya, saat itu aku masih berada di angkatan militer." Andre Duan tersenyum dengan suara rendah dan berkata, "Kamu sedang berlibur ketika itu, jadi aku menerimamu dari Angkatan militer. Sepanjang hari, kamu menatapku dengan tatapan yang tak biasa, hingga tiba pada malam hari akhirnya kamu berkata,"Kakak, kedua kakmu terlihat sangat panjang dalam seragam militer ini, hmm, dan wajahmu, apakah aku boleh melihat seperti apa jika kamu melepas seragam militermu? '"

Apakah ini benar-benar keluar dari mulutku?!

Ketika Andre Duan melihat ekspresi wajahku yang tidak percaya, dia mengulurkan tangan dan mengusap pipiku, mengatakan, "Aku benar-benar tidak berbohong padamu."

Andre Duan menggambarkan kejadian pada waktu itu kepada aku.

Dia mengatakan bahwa saat itu dia tidak bermaksud sama sekali melayani pikiranku, dan bahkan tidur di sebelahku dengan mengenakan seragam militer, karena takut ada sesuatu yang terlarang, tetapi ketika tidur pada malam hari, aku sangat berisik, aku memeluk pinggangnya dan mengelusnyaa, aku terus mengelusnya hingga dia tidak memiliki kendali lagi.

Andre Duan membalikkan tubuhnya dan menekan aku di bawahnya, lalu memperingatkan dengan nada sengit, "Aku peringatkan kepadamu Sandra! Aku bukan pria yang bisa mengontrol diri, kamu harus mendapatkan satu inci lagi dan aku akan lakukan di sini, apakah kamu percaya padaku?"

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu