Because You, My CEO - Bab 238 Dia Tidak Menginginkan Aku Lagi (2)

Aku tertegun dan bertanya, "Mengapa kita harus kembali ke Kota A?"

Dia berkata dengan samar "Mendaftarkan pernikahan."

"Aku ... Tuan Xi ..."

Dia bertanya dengan suara yang pelan, "Bodoh, apakah kita bisa mendaftarkan pernikahan?"

Aku diam dan tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Melihat aku tidak berbicara, dia berkata lagi dengan suara yang pelan, "Dia baru saja meneleponmu dan aku yang mengangkat panggilan teleponnya. Dia memberi tahuku sesuatu hal yang sangat penting."

Aku bertanya, "Sesuatu hal apa?"

"Perjanjian perceraian yang kamu tanda tangani setahun lalu tidak melalui prosedur hukum, artinya, Nyonya Xi-ku masih berstatus sebagai istri orang lain, yakni Nyonya Duan."

Tubuhku membeku dan bertanya dengan ketakutan, "Benarkah?"

Dia bertanya dengan suara yang lembut, "Nyonya Xi, apakah kamu bahagia?"

“Rico, aku tidak pernah memikirkan masalah ini.” Aku menggenggam erat tangannya dan berkata, “Aku selalu ingin bersamamu, aku ... dan Andre hanyalah masa lalu, masalah ini tidak diragukan lagi, aku akan menceraikannya. "

"Nyonya Xi, dengarkan aku." Jari-jari Rico Xi dengan lembut membelai dahiku dan berkata dengan lembut, "Kamu mencintai dia, kan? Kamu bersamaku hanya karena kamu telah berjanji denganku... kamu tidak ingin mengkhianatiku lebih dulu, apakah benar? "

Ekspresi Rico Xi sangat dingin, hatiku seketika panik dan kacau, aku terus menggelengkan kepalaku dan menjelaskan, "Bukan ... Bukan seperti itu."

"Nyonya Xi, kemarin aku mendengar percakapan kamu dengan Tono ... Aku awalnya ingin membawakan kamu sebuah baju, tetapi aku mendengar kamu berkata, ‘karena Tuan Xi, Kamu hanya bisa menjauh darinya ...’ Nyonya Xi, apakah aku menghalangi cintamu? Kamu bilang aku tidak butuh cinta, bagaimana kamu tahu aku tidak butuh cinta? Nyonya Xi, aku selalu butuh cinta, tapi cintaku selalu tidak sempurna, jadi aku tidak ingin mengharap cinta terlalu tinggi setelah sekian lama. "

Aku selalu merasa bahwa Rico Xi akan pergi menjauh dariku, aku menangis dengan cemas, lalu menjelaskan kepadanya, "Bukan itu masalahnya, Tuan Xi, Kamu sangat memanjakan aku ... Kamu menjagaku yang tidak pernah aku terima sebelumnya, aku sangat suka perasaan saat bersamamu, aku merasa perasaan ini lebih baik daripada perasaan bersama dengan Andre. Apakah kamu mengerti maksudku? Rico, aku tidak berpikir untuk membuat kamu sedih. "

"Nyonya Xi, kamu tidak bisa memberi aku cinta."

Aku tertegun, lalu dia berkata dengan lembut, "Aku pikir aku perlahan bisa meluluhkan hatimu dari waktu ke waktu, tetapi aku tidak menyangka hubungan kamu dengan Andre ternyata seperti ini ... Aku pernah kehilangan kekasih, jadi aku paham perasaan Andre! Kamu mencintai Andre, dan Andre juga mencintaimu. Lalu kamu anggap apa keberadaanku? "

Aku menggenggam erat telapak tangannya, aku terus menggelengkan kepala.

Aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya, tetapi aku mengerti bahwa dia tidak akan mempercayainya.

Rico Xi memiliki pikiran dan penilaian sendiri.

Dia menekankan telapak tangannya ke pipiku dan dengan lembut mencium bibirku, "Terima kasih telah menepati janjimu, tetapi Nyonya Xi, aku sekarang tidak menginginkanmu lagi, apa yang bisa aku lakukan?"

Mata Rico Xi memerah dan bertanya dengan lembut, "Nyonya Xi, aku sekarang tidak menginginkanmu lagi, apa yang bisa aku lakukan? Apakah kamu merasa sedih?"

Dia memelukku erat-erat dan berkata, "Tidak ada gunanya jika kamu merasa sedih, Nyonya Xi, mulai sekarang hingga nanti, kamu akan menjadi istri Tuan Duan dengan bahagia."

Aku memeluk pinggangnya dan menangis, "Rico, jangan seperti ini, aku tidak akan bersamanya lagi, aku hanya milikmu, aku hanya Nyonya Xi milikmu, aku tidak pernah berpikir untuk membuatmu sedih dan membuatmu menderita, Rico, maukah kamu menarik kembali kata-kata itu? Aku akan menceraikannya, dan aku akan ... tetap berada di sisimu, sama seperti kamu dulu yang selalu berada di sisiku, Rico, maukah kamu menarik kembali kata-kata itu? "

Dia memerintahkan aku, "Nyonya Xi, cium aku."

Aku memeluk lehernya erat-erat dan berciuman dengan hangat, mengulurkan tangan dan meraih bajunya, dia memelukku dengan erat dan tersentak, "Nyonya Xi, ciumanmu lebih bergairah dari sebelumnya."

Aku menangis dalam keadaan kacau dan berkata, "Rico, kamu jangan lakukan ini."

"Nyonya Xi, apakah kamu lapar?"

Nada suaranya sangat lemah, dan aku menatapnya tercengang, lalu berkata, "Matamu memerah, Tuan Xi, kamu tidak rela melepaskan aku, kan?"

Dia menyeka air mataku, dan suaranya hangat dan lembut berkata, "Hatiku saat ini sedang menangis, tapi hanya menangis saja."

"Nyonya Xi, hatiku ini tidak bisa melihatmu menangis."

"Rico, jangan bicara seperti itu."

Dia berkata, "Ya, aku akan menemanimu makan."

Setelah Rico Xi menemaniku makan malam dan bermain dengan anak-anak. Malam itu aku memeluknya sangat erat, aku takut dia akan pergi.

Rico Xi memeluk pundakku dengan erat dan tidak mengatakan apa-apa.

Aku tertidur hingga jam lima pagi, mataku terbuka, tadi malam akhirnya aku tidak tahan dengan kelelahan mata dan tidur, saat bangun lagi, aku tidak melihat Rico Xi.

Aku membuka pintu dengan takut dan bertanya pada Seno Shen di lantai bawah, "Di mana dia?"

Seno Sheng berkata dengan pelan, "Bibi, Paman Xi kembali ke Kota A."

Rico Xi ternyata benar-benar meninggalkan aku.

Dia sangat bodoh, jelas-jelas dia tidak rela meninggalkan aku!

Tapi sekarang dia benar-benar ingin memenuhi keinginanku ...

Seno Sheng bertanya dengan bingung, "Bibi, mengapa kamu menangis?"

"Seno, aku adalah seseorang yang sangat jahat, aku kehilangan seseorang lagi ... aku akan kembali ke Kota A, Seno, tolong bantu aku memberi tahu Paman Tono untuk memesankan tiket untukku."

Rico Xi, aku tidak ingin membiarkannya sendirian lagi.

Hidupnya terlalu berubah-ubah, aku tidak ingin membiarkannya sendirian.

Seno Sheng diam sejenak dan berkata, "Bibi, Paman Xi berkata, jika kamu pergi ke kota A, dia memintaku untuk menghentikanmu, katanya, semuanya telah berlalu."

"Seno, bisakah kamu memesan tiket untuk bibi?"