Because You, My CEO - Bab 224 Lagi-lagi Dia Terluka (2)

Aku langsung memarahinya “Bodoh, kenapa aku tidak bisa sakit hati? Tunggu di sini, aku akan menyuruh Tono Ruan untuk membawa mu ke rumah sakit.”

Rico Xi tersenyum tipis, ia mengulurkan tangannya dan meraih pipi ku, kemudian perlahan ia mencium bibir ku.

Aku menundukkan kepala dan mendekat kearahnya, Rico Xi mencium ku sekali lagi dan berkata “Nyonya Xi, sudah begitu lama tidak ada orang yang mengkhawatirkan ku lagi.”

Bukan tidak ada orang yang mengkhawatirkannya, tetapi tidak ada orang yang berani untuk mengkhawatirkannya.

Walaupun mereka mengkhawatirkannya sekali pun, ia tak akan menganggapnya sama sekali.

Tangan ku mengelus wajahnya yang tampan, dengan menahan rasa perih di mataku aku berkata “Aku akan menelpon Tono dulu, oke?”

Dia menggeleng-gelengkan kepala “Aku sudah pergi ke rumah sakit untuk membalutnya.”

Aku seketika mengerti, musuh keluarga Rico Xi sangatlah banyak, walaupun mereka telah menghabisi ayahnya, sebenarnya masih sangat banyak musuh yang sedang menunggunya lengah.”

Dan saat ia meninggalkan semuanya lalu pergi ke Kota Beijing, itu merupakan kesempatan yang sangat baik bagi para musuhnya, dan aku dengan bodohnya tidak memikirkan masalah ini.

“Kedepannya aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi kembali.”

Dengan wajah pucat pasi Rico Xi berkata “Aku tau mengenai masalah ayah ku kamu lah yang melakukannya...... dua puluh tahun belakangan ini aku tiak lagi menindak lanjutkannya, sebenarnya hatiku telah sedikit melembut dan berniat membebaskannya, masalah yang harusnya sedari awal telah aku bereskan, sekarang malah menjadi beban bagi mu, dan membuatmu khawatir.”

“Satu kata...... perlakuan ayah mu terhadap mu sangatlah kejam, jadi aku tidak ada keharusan untuk melembutkan hati ku kepadanya, aku hanya berharap kamu selalu baik-baik saja, dan tidak akan terulang kejadian sepertu malam itu yang membuatku sangat ketakutan.”

“Terimakasih, Nyonya Xi.”

Aku beranjak dan berkata “Aku akan membantu mengelap tubuhmu.”

Aku mengambil sebuah baskom berisi air panas kemudian mengelap bekas darah di tubuhnya menggunakan sebuah handuk, setelah ia tertidur aku langsung pergi ke luar dan menelpon Tono Ruan “Ada yang mencoba membunuh Tuan Xi, pergi dan selidiki siapa yang melakukannya, setelah selesai penyelidikan tersebut hancurkan langsung mereka semua.

Setelah menutup telepon aku membalikkan badan dan melihat ada Rizky Shi, ia berkata dengan pelan “Kamu lumayan perhatian terhadap Rico Xi, apakah kamu benar-benar telah yakin?”

Rico Xi pernah mempertaruhkan nyawanya untuk menolong ku, jadi aku juga tidak segan-segan mempertaruhkan nyawa ku demi menolongnya, di dunia ini siapa pun yang berani menindasnya, maka bersiaplah untuk ku hancurkan!

Aku menggenggam Hp ku kemudian tersenyum dan berkata “Kakak, misalkan tidak ada dia, mungkin sekarang aku sudah tidak dapat berdiri dengan keadaan baik-baik seperti ini dan berbicara dengan mu, ada beberapa orang yang ketika berhutang maka akan berlaku selama masa hidupnya, aku setulus hati memperlakukan ia dengan baik, dan terlebih rela untuk membela serta melindunginya .”

Setelah dari hari itu aku sudah sangat jarang pergi ke perusahaan, sebaliknya aku hanya di rumah menjada Rico Xi dan juga Vino Duan, setelah Seno Sheng selesai menjalankan tugasnya, ia langsung pergi ke Amerika untuk menjemput Sella pulang.

Tidak terasa hari yang di ucapkan oleh Tono Ruan waktu itu telah tiba, aku memberikan jas yang di antarkan Tono Ruan kepada Rico Xi, kemudian pergi ke kamar Vino Duan memilihkan baju untuknya.

Anak berumur sebelas tahun terlihat sangat tampan ketika memakai jas, aku mengulurkan tanganku kemudian merapihkan kerah dan memujinya “Anak ku sangat tampan, nanti pasti akan banyak gadis di sana yang akan mengajak mu berdansa.”

“Ibu bercanda, aku baru sebelas tahun, lagi pula Andre berkata kepada ku satu untuk selamanya, aku telah menyukai perempuan lain.”

Aku penasaran dan bertanya “Siapa?”

Vino Duan berkata dengan pelan “Dia adalah keponakan Chery.”

“Keponakan Chery? Bukankan dia adalah anak dari kakak Ester? Sepertinya tahun ini dia baru berusia lima tahun, kamu menyukai yang kecil seperti itu? Vino, apakah kamu tau apa arti dari suka?”

“Ibu...... suka ya suka, adik itu sangat lucu, lagi pula Andre juga memujinya cantik, Andre berkata calon menantu harus dari kecil telah di bidik, dengan begitu tidak ada lelaki lain yang akan mengincarnya kelak.”

Andre Duan mengajarkan hal sembarangan macam apa?!

“Pantas saja kamu bela-bela membeli hadiah dari Paris untuk Ester, dari kita sebanyak ini dan kamu hanya memberikannya kepada dia seorang, kamu ingin menyogoknya, menggunakan cara halus untuk mewujudkan keinginan mu, Vino, ibu kalah dari mu dalam urusan merencanakan secara matang untuk hal-hal kecil seperti ini.”

Pipi Vino Duan memerah, ia berkata “Ibu.”

Aku meraih wajahnya sembari tertawa dan berkata “Ibu mendukung mu, nanti ibu akan sering-sering menyuruh Ester untuk membawa keponakannya untuk kumpul bersama, ibu juga tidak akan memberitahu siapa pun bahwa anak ibu menyukainya, oke?”

Vino Duan sangat bahagia “Terimakasih ibu.”

Beberapa hari ini Vino Duan sering datang menghampiri Andre Duan, tetapi saat malam tiba ia akan kembali ke rumah, bahkan ia membisikkan di telinga ku apa yang ia kerjakan bersama Andre Duan, serta memberitahu ku bagaimana dulu Andre Duan memikat ku, sebenarnya niat anak kecil sangatlah sederhana, ia hanya berharap kita berdua dapat memulai semuanya kembali dari awal.

Dengan begitu satu keluarga dapat kembali berkumpul bersama.

“Paman sedang pergi menyemput Bibi Xiao, coba pergi dan lihat apakah Paman Xi telah siap, kalau sudah siap kita akan segera bersiap untuk berangkat.”

Sekarang sudah malam, kita sudah termasuk terlambat.

Vino Duan berkata “Ibu belum mengganti gaun.”

“Gaun ibu berada di toko.”