Because You, My CEO - Bab 40 Ingin Rasa Manis (2)

Lagipula, pria yang ada di depanku ini adalah pria berkualitas, menggunakan kata Silvi Xiao, meski hanya meniduri dia, itupun sudah cukup untung.

Hatiku terbuka, aku menarik baju tidurnya dan memasukkan lidahnya, membuat dia mengikuti langkahku, dia melepaskan aku dan tersenyum: "Sisca, raba lah tubuhku."

Suara dia rendah dan memikat, hatiku tidak menahannya, aku akhirnya menaati dia dan memasukkan tanganku ke dalam bajunya, dan meraba tubuhnya yang keras dan kuat itu.

Andre Duan mengucapkan kata-kata yang enak didengar, dan ingin merangsang aku, sehingga aku menyalakan api itu di tubuhnya, dia tidak tahan dan mendesah, lalu memelukku.

Tangan dia menarik tanganku dan meletakkannya pada daerah sensitif dia, dan berkata: "Sisca, bantulah."

Aku teringat dengan kata-kata dia di mobil "memuaskan", aku menjelaskan kepada dia: "Aku tidak bisa, kamu yang lakukannya."

Andre Duan memegang tanganku, dan tangan satu lagi memegang wajahku, dia bergerak sangat cepat, dan dia terlihat bahagia.

Setelah dia melepaskannya, aku mengambil tisu dan berkata: "Kamu ke beijing beberapa hari lalu dan tidak membawakanku hadiah."

"Benarkah? Jadi aku bukan hadiah bagimu?"

Andre Duan bernafas terengah-engah, aku memutar mataku: "Bagaimana mungkin kamu dihitung sebagai kado?"

Andre Duan bertanya: "Apa yang kamu sukai?"

Aku menggeleng: "Aku hanya memperingati kamu melanggar janjimu, tetapi setelah dipikir-pikir kamu tidak benar-benar berjanji kepadaku, jadi kamu tidak termasuk mengingkari janji, aku yang terlalu berperasaan."

Aku memakaikan baju tidurnya padanya, Andre Duan memegang wajahku, ia berkata dengan bahagia: "Aku adalah kado, jadi bukan kamu terlalu berperasaan, tetapi jika kamu izinkan, aku akan berjanji denganmu kali ini, aku akan membawakan hadiah untukmu sepulang aku dari Beijing."

Aku mengiyakan dia, dan berkata: "Ini bukanlah apa-apa, aku hanya tiba-tiba teringat saja." Karena 2 orang ini baru saja melakukan hal memalukan, aku tidak tau bagaimana harus memulai pembicaraan.

Andre Duan dengan senang menepuk kepalaku, dan memeluk aku sambil berbaring di kasur, bertanya: "Kemanakah kamu akan pegi di tahun baru nanti?"

Setelah terpuaskan baru dia tertarik untuk mengobrol, aku menggeleng berkata: "Aku tidak ada rencana kemana-mana."

Aku sudah mengatakan ini sebelumnya, saat itu dia tidak membawaku ke Beijing, tetapi aku terlalu memandang tinggi diriku.

Tangan Andre Duan mengelus bahuku, dia mengiyakan berkata: "Aku tau, apakah kamu mau melakukan sesuatu?"

"Mungkin ada, nanti kalau sudah watunya baru tau."

Aku menatap Andre Duan sambil berbaring di kasur, aku memeluk dia berkata: "Aku mungkin akan menggunakan waktu ini untuk pergi bertemu penua di keluargaku."

Andre Duan bertanya: "Penua di keluarga?"

Aku menjelaskan: "Ayahku, dia telah pergi dari dunia ini 10 tahun lamanya."

Dia memeluk bahuku, dan dagunya menyentuh keningku: "Sisca, kamu sudah berusaha keras."

Ha? Bagaimana dia bisa tiba-tiba mengucapkan kata-kata ini?!

Setelah itu Andre memelukku dan tidur, keesokan harinya dia tetap ada disampingku.

Dia sangat suka tidur, dia tidak pernah bangun lebih pagi dibandingku.

Aku menjulurkan tangan dan mengelus alisnya, tak lama kemudian aku bergegas mandi, saat aku keluar dia sudah bangun, dan rambutnya terlihat berantakan.

Meski sedang terlihat berantakan, tapi dia tetap gagah.

Aku bertanya: "Ingin makan sarapan apa?"

Andre Duan mengangkat kepalanya, dia menatap aku, dan melambaikan tangannya, aku berdiri disampingnya, dia menjulurkan tangannya dan menarikku ke dalam selimut, lalu dia berkata: "Selamat pagi, Nyonya Duan."

Aku terkubur tepat di tubuh bagian bawah dia, aku terkejut, aku langsung berdiri marah: "Jangan wajahku!"

Andre Duan tersenyum, aku menatap dia berbalik dan pergi ke dapur menyiapkan sarapan.

Sekali lagi melihat dia, dia sudah kembali ke pakaian rapih, dia mengenakan jas.

saat ia pulang ke Beijing.

Andre Duan duduk di ruang tamu dan bermain ponsel, sampai aku memanggilnya untuk makan, baru dia memasukkan ponselnya kedalam kantongnya, dan duduk di depanku dengan diam makan sarapan.

Andre Duan sungguh orang yang totalitas, saat entusias dia sangat entusias, saat cuek dia sangat cuek.

Setelah memakan sarapan Andre Duan mengenakan syal dia kepadaku dan berkata: "Akhir-akhir ini diluar sangat dingin, akhir-akhir ini ingat untuk tetap hangat, dan selalu bawa Silvi bersamamu."

Dia percaya kepada Silvi Xiao.

Aku memutar mataku: "Kamu sudah bilang sebelumnya, aku sudah tau."

Andre Duan terkejut, dia diam dan berbalik kemudian pergi, aku yang ada di belakangnya merasa aneh.

Andre Duan tidak seperti orang normal.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu