Because You, My CEO - Bab 65 Kamu Cemburu? (1)

Hendy Shen benar-benar membuat orang menaruh hormat padanya.

Dia tidak ada sedikit pun rasa egois, tidak ada sedikit pun rasa tersinggung, dia menyukaiku melindungiku, menghangatkan hatiku dengan caranya sendiri.

Keberuntungan terbesarku dalam hidup ini adalah bertemu dengan Hendy Shen.

Aku tersentuh dan berterima kasih kepadanya, tetapi aku mengerti bahwa aku tidak memiliki cinta untuknya, keberadaan Hendy Shen lebih seperti kakak laki-laki bagiku.

Aku bertanya kepada Hendy Shen: "Mengapa mereka tidak membunuhku dan malah mau menyelamatkanku?" Aku meragukan pertanyaan ini dari awal hingga akhir.

Hendy Shen ragu-ragu dan cukup lama menjawab, "Mungkin ada seseorang yang merasa bersalah."

Kata-katanya membuatku yakin bahwa dia mengetahui beberapa motif tersembunyi, tetapi beberapa motif tersembunyi ini tidak nyaman untuk diberitahukan kepadaku.

Hendy Shen hening sejenak dan berkata, "Jika kamu nanti memikirkan pertanyaan apapun, kamu bisa langsung bertanya kepadaku, dan aku akan menjawab pertanyaanmu dengan jujur."

“Baiklah, terima kasih.” Hendy Shen mendukung dahinya dengan tangannya, dan tiba-tiba aku melihat arloji pemberianku yang dia kenakan di pergelangan tangannya.

Dia menghargai hadiah yang aku berikan.

"Sisca, tidak perlu mengucapkan terima kasih di antara kita berdua."

Hendy Shen mengingatkan aku, aku bertanya secara tiba-tiba, "Mengapa kita bisa terpisah?"

Mengapa dulu aku rela meninggalkan pria yang begitu baik?

“Ha?” Reaksi Hendy Shen terlalu lambat, sudut bibirnya sedikit berkerut, ia berpikir cukup lama dan berkata: “Cinta bukan hanya masalah dua orang, segala sesuatu yang tepat mempengaruhi perpisahan kita, Sisca, saat itu ... Kamu masih muda dan kamu tidak mengerti untuk memberi orang kepercayaan yang cukup, dan kamu suka berpikir dengan kacau, apalagi kemampuan dirimu mengendalikan diri masih rendah. "

“Maksud kamu adalah aku sudah salah paham denganmu?” Aku berpikir sejenak dan kemudian berkata, “Aku tidak tahan dengan godaan Andre untuk mengikutinya disaat aku salah paham denganmu?”

"Kamu selalu sangat pintar," Hendy Shen tiba-tiba mengedipkan mata, ia mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya: "Tim Liu mengatakan kepadaku bahwa kamu harus dipindahkan kembali ke tim kasus kriminal, aku terus memikirkan hal ini, bagaimana menurutmu?"

Aku bertanya, "Kapan Doni akan kembali ke tim kasus kriminal?"

Hendy Shen tercengang dan berkata dengan nada acuh tak acuh: "Karena beberapa alasan, aku belum mempertimbangkan untuk memerintahkannya kembali ke tim kasus kriminal."

Aku tahu apa alasannya,

Doni Chen secara diam-diam mengetahui rahasianya.

Aku mengucapkah “oh” dan berkata, "Aku baru saja satu bulan kembali ke kantor polisi, jika saat ini semua orang menaruh harapan pada tim kasus criminal, mau tidak mau pasti digosipkan orang dari belakang, dan aku akan mengikuti Doni untuk bersama bekerja di kantor polisi."

Hendy Shen mempertimbangkannya sejenak dan berkta: "Jika memang sungguh seperti ini, maka pemikiranmu sangat bijaksana, lagi pula, tidak ada masalah dengan keselamatanmu di kantor."

"Benar, Kepala Polisi Chen ... Apakah aku bisa izin liburan sebentar lagi?"

"Ya," dia tidak menanyakan alasan dan langsung memberi persetujuan, ia kemudian berkata, "Polisi di kantor tidak punya senjata, kamu bisa membawa milikku."

Hendy Shen mengeluarkan pistol dari laci dan meletakkannya di atas meja, aku segera menggelengkan kepala dan berkata, "Aku tidak bisa menggunakannya, kamu akan menggunakannya untuk bertugas."

Dia berkata, "Ambillah."

Pada akhirnya aku tidak berani mengambilnya, dia adalah kepala tim kasus kriminal dan dia membutuhkan senjata, dan aku ... tidak perlu, lagipula aku tidak bisa menggunakannya.

Sekarang harusnya tidak ada sesuatu yang berbahaya.

Aku naik taksi ke rumah sakit di depan kantor polisi, karena perawat bersikap baik kepada orang yang mengenakan seragam polisi, dia mengatakan bahwa dia sendiri yang akan membawaku ke atas, aku menggelengkan kepala dan memintanya mengatakan kepadaku nomor bangsal.

"413, lantai atas belok kanan."

Ketika aku tiba di lantai empat dan baru berbelok ke kanan, aku melihat Silvi Xiao duduk sambil bersandar kelelahan di sebuah bangku panjang di koridor, aku menghampirinya dan duduk di sebelahnya, kemudian bertanya, "Apakah paman masih ingin memutuskan hubungan denganmu?"

Silvi Xiao meletakkan kepalanya di pundakku dan berkata dengan nada samar, "Putus saja, lagipula dia juga masih ada seorang anak perempuan jika memutuskan hubungannya denganku, bahkan bulan depan dia akan mendapatkan menantu."

Silvi Xiao telah mendapatkan kembali rumah Keluarga Xiao namun dia tidak terlihat senang sama sekali, Elisa Li mendapat balasan yang layak, tetapi suasana hatiku semakin sedih.

Jelas-jelas kami adalah pemenang, tetapi kami seperti kalah.

Aku menghibur Silvi Xiao dan berkata, "Saat ini paman hanya tidak bisa mengerti, jika kondisimu yang lemah seperti ini dilihat oleh Diana, maka akan membuat dia semakin angkuh, lagi pula dia telah kehilangan bagiannya tetapi ia mendapatkan Rizky."

Setelah memenangkan Rizky, apakah masih takut Keluarga Shi tidak memiliki bagian?!

Silvi Xiao tiba-tiba berkata dengan penuh semangat, "Sisca, temani aku untuk menggugurkan anak ini, aku saat ini tidak ingin mempertahannya."

Aku tercengang, ekspresinya sangat tegas! Apakah dalam beberapa hari ini Rizky Shi telah melakukan sesuatu yang menyakiti Silvi Xiao?

Aku tidak berani bertanya dan juga tidak bisa bertanya.

Silvi Xiao melakukan USG sebelum melakukan aborsi, tetapi janin berumur satu bulan tersebut apapun tidak terlihat, dia pun langsung mengisi daftar dan menunggu dalam antrean di luar pintu ruang operasi!

Ruang operasi aborsi berada di lantai empat, hanya berjarak satu ruangan dari bangsal ayah SIlvi Xiao, tetapi satu ruangan sudah cukup untuk menyembunyikan ibunya dan membuat anak itu menghilang dengan tenang.

Ketika Silvi Xiao sedang mengantri, aku pun menerima telepon dari Andre Duan, aku memiringkan kepala dan melihat dia mengulurkan tangannyad memegang perutnya, kemudian bangkit dan pergi ke ruangan lain untuk menjawab telepon dan bertanya, "Kamu sedang apa?"

Andre Duan berkata dengan suara rendah, "Apakah kita bisa makan bersama?"

Dia mengajak makan pada siang hari, aku menggelengkan kepala dan menjelaskan, "Silvi akan melakukan aborsi di rumah sakit, aku ingin menemaninya."

Andre Duan bertanya: "Ha? Siapa?"

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu