Because You, My CEO - Bab 97 Tidak Mengenalnya? (1)

Aku terdiam, Andre Duan membuang handuknya ke sampingnya, lalu naik ke atas ranjang baring di sebelahku dan bertanya, “Kenapa masih belum tidur?”

“Aku sedang menunggumu.” Jawabku.

Aku sedang menunggunya memelukku hingga tertidur.

Jari Andre Duan menyalipkan anak rambutku ke belakang telinga, lalu suaranya terdengar ada getaran, “Tidurlah, aku disini menemanimu.”

Tanganku secara alamiah memeluk pinggangnya yang berotot, dengan tidak sengaja berkata, “Aku sore tadi bertemu dengan Alex, dia memanggilmu dengan sebutan kakak kelima.”

Aku terdiam sejenak, dengan ragu berkata,“Aku mendengar banyak orang memanggilmu dengan sebutan itu, bahkan orang seperti Alex yang lebih tua darimu juga memanggilmu seperti itu.”

Seperti tidak membedakan usia, semua orang memanggilnya dengan sebutan kakak kelima.

Aku pernah bertanya alasannya pada Alvin Song, Alvin Song bilang karena Andre Duan dari kecil sudah sangat hebat sehingga semua orang terbiasa memanggilnya dengan sebutan itu.

Dan tidak ada makna kata lainnya.

“Kamu mau tahu asal muasalnya?” Andre Duan menundukkan kepalanya dan mencium pipiku, dan mengelus sudut bibirku, dia dengan terus terang menjelaskan, “Suamimu sebenarnya cukup terkenal di jalan ini, jadi gelar dan panggilan ini mewakili identitasku.”

Aku menatapnya dengan ragu, dan Andre Duan memicingkan matanya berkata, “Aku jelaskan begini saja padamu, sejak aku masih kecil, aku telah menjadi raja dari anak-anak, ditambah jersey tim sepak bola favoritku adalah nomor lima, jadi semua orang terbiasa memanggilku dengan sebutan kakak kelima, dan gelar ini telah mengikutiku sejak aku bergabung dengan tentara hingga saat aku memasuki dunia sosial, dan di jalan ini gelar ini cukup terkenal.

Aku dengan penasaran bertanya, “Maksud ‘di jalan ini’ itu apa?”

“Anak polos, kamu kira setiap bisnis itu bersih ya?” Andre Duan tertawa ringan menjelaskan, “Setiap orang yang memiliki bisnis besar di belakang mereka pasti memiliki tersembunyi sesuatu/hal yang kotor, baik itu keluarga Duan ataupun...keluarga Chen.”

Keluarga Chen merujuk pada Hendy Chen, wakil direktur kantor polisi.

Kata-kata Andre Duan merefresh pandangan ketigaku, dia dengan samar, “Sisca, kamu terlalu polos, ada banyak hal yang tidak cocok untuk kamu ketahui.”

Andre Duan telah berkata banyak, dan aku tidak berani bertanya lagi.

Aku menutup mata baring di pelukannya, hidungku menghirup nafasnya, tapi di dalam pikiranku sekarang semuanya berantakan.

Pagi hari aku terbangun dalam pelukan Andre Duan, membuka mata dan melihat kalau dia sedang menundukan kepala melihatku, kedua matanya terlihat begitu cerah dan bercahaya.

Aku memiringkan kepalaku dan mengusap sudut mataku dan bertanya, “Kamu kapan bangun?”

“Beberapa waktu yang lalu, sarapan sudah siap.”

Tangan besar Andre Duan mengusap rambutku, lalu memerintahku, “Bangun, mandi, makan, aku nanti akan mengantarmu ke kantor polisi.”

“Iya, terima kasih tuan Duan.” Aku tertawa.

“Oon, aku lebih suka kamu memanggilku dengan sebutan suami.”

Aku meliriknya sekilas lalu masuk ke kamar mandi.

Selesai sarapan Andre Duan mengantarku ke kantor polisi, dan di tempat parkir dia dengan suara pelan berkata, “Mobil ini aku serahkan padamu, aku nanti akan pulang ke rumah keluarga Duan.”

Andre Duan selalu buru-buru pulang ke rumah keluarga Duan.

Dan di malam hari baru bisa melihatnya lagi.

Setelah itu aku bertanya padanya, “Aku akhir-akhir ini tidak melihat Vino, apakah keluarga Duan tidak mengijinkannya untuk bertemu denganku?”

“Oon, apa yang kamu pikirkan ini?” Jari Andre Duan menyelentik dahiku, lalu tertawa, “Dia kan masih sekolah, sibuk sekolah.”

Dia berkata, “Vino setelah pulang sekolah masih harus mengerjakan tugas...Kakeknya akhir-akhir ini sedang mengajarkannya kaligrafi, jadi dia tidak punya waktu untuk keluar rumah.”

Penjelasan ini aku hanya bisa memaksa diri untuk mempercayainya.

Setelah Andre Duan pergi, aku pergi ke ruang kejaksaan, dan Silvi Xiao sedang memilah-milah berkas, dia melihatku dan berkata, “Saya sebentar lagi akan menjalankan misi.”

Aku penasaran bertanya, “Pergi kemana?”

Dia menjelaskan, “Ada beberapa hal dan mengharuskan ku pergi ke pondok raya,aku mendengar bahwa orang tua keluarga Shen tidak mudah dihadapi. aku khawatir aku tidak mendapat hasil dari sana.”

“Kamu sendirian kesana? Mau tidak aku temani?” Tanyaku.

Silvi Xiao menggelengkan kepala, “Kamu tidak usah khawatir, jaksa penuntut umum memiliki kuasa yang besar, dia akan menemaniku pergi...lebih tepatnya aku yang menemaninya pergi.”

Kedudukan jaksa penuntut umum lebih tinggi dari jaksa penuntut biasa, dan kuasanya tentu saja lebih besar.

“Kalau begitu perhatikan kesehatanmu ya.” Ujarku.

Aku sangat khawatir dengan keadaan tubuhnya, penyakit terminal bukanlah sebuah lelucon, menginginkan seorang anak sudah menjadi tantangan besar untuk dirinya.

Dan aku tidak bisa menyuruhnya untuk menggugurkan anak itu.

Setiap orang memiliki pilihannya sendiri, dan kita tidak bisa ikut campur.

Aku baru saja meninggalkan ruangan kejaksaan, lalu menerima sebuah telepon asing, nomor itu adalah nomor lokal Beijing, aku mengangkatnya dan bertanya, “Siapa kamu?”

Sebuah suara yang lembut berkata, “Ini aku, Venia.”

Silvi Xiao pernah membahasnya dan memberikan nomor teleponku padanya.

Aku mengernyitkan kedua alisku bertanya, “Ada apa?”

“Sisca, kita bisa bertemu tidak?”

Hubunganku dengan Venia Yi tidak terhitung buruk tapi juga tidak terhitung baik, tapi kalau teringat memori masa-masa sekolah juga terasa rindu dengan orang-orang yang pernah bersamaku melalui masa-masa itu.

Aku sampai di kafe dari kejauhan melihatnya duduk di sudut, aku pergi menghampirinya dan berdiri di depannya bertanya, “Kamu dari tadi disini?”

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu