Because You, My CEO - Bab 140 Aku Mengikutimu, Maafkan Aku (1)

Setelah dia pergi, asisten pun memperkenalkan sosoknya kepadaku, "Orang yang tadi itu adalah David Liu, ia merupakan pimpinan perusahaan milik Keluarga Liu, dia selalu menginjak yang lemah dan mengharapkan pujian, dan kredibilitas orang itu sangat rendah di dunia bisnis."

Meski begitu, Andre Duan memilih untuk bekerja sama dengannya.

Dia sepertinya dipaksa oleh keadaan putus asa.

"Apa yang kamu lakukan dengan berdiam di luar seperti itu?"

Terdengar suara yang acuh yang datang dari ruangan tersebut, aku ragu sejenak sebelum akhirnya membuka pintu dan masuk ke dalam, cahaya ungu gelap menyebar di ruangan tersebut, dan fokus cahaya jatuh pada sosok Andre Duan yang tampak murung, ada banyak botol anggur kosong di depannya, aku pun menghampirinya dan duduk, lalu bertanya, "Kamu mabuk?"

Bayang-bayang tubuh Andre Duan sangat padat, dia menyipitkan matanya dan menatapku cukup lama, lalu ia bertanya dengan nada samar, "Kamu belum kembali ke Beijing?"

"Aku mengembangkan bisnis di sini, ada beberapa hal yang masih tertunda."

Aku buru-buru menjelaskan, Andre Duan mengangkat alisnya, ia mengambil segelas anggur dan meminumnya, dan berkata dengan lembut, "Apakah kamu tidak rela meninggalkan aku?"

Aku mengerutkan bibirku dan menatap pria yang mengenakan setelan hitam kuno dan kemeja krem itu, ada kancing emas di lengan bajunya, yang membuat dia tampak lebih acuh.

Aku berkata dengan lembut, "Kamu berpikir terlalu berlebihan."

Andre Duan hanya tersenyum dan tidak berkata apa pun, lalu dia bangkit dan meninggalkan ruangan dengan langkah yang tidak stabil, aku mengikutinya dengan perasaan khawatir.

Andre Duan mengeluarkan dompetnya di pinggir jalan, di dalam dompet tersebut berisi uang selembar 20 Ribu dan beberapa kartu bank.

Dia memicingkan mata ke arahku, lalu bertanya dengan nada ironis, "Melihat status kita sebagai sepasang suami istri, bisakah kamu meminjamkan aku uang sebesar 40 Ribu untuk membayar taksi?"

Aku mengerutkan bibirku dan berkata, "Aku bisa mengatarmu pulang."

Setelah mendengar perkataanku, Andre Duan memicingkan matanya dan bertanya, "Lalu?"

Aku tercengang dan bertanya, "Lalu apa?"

Andre Duan mengangkat alisnya dan bertanya, "Ini adalah tempat untuk menikmati kehidupan duniawi, menurutmu apa yang akan terjadi pada pria dan wanita lajang di malam yang larut seperti ini?"

Pikirannya tiba-tiba penuh dengan adegan di mana dia berhubungan seks denganku, pinggangnya kuat dan kokoh serta tubuhnya memiliki otot yang sempurna, otot perutnya juga membuatku tergoda, dan kakinya yang panjang dan ramping itu seperti mencengkeramku ... Aku mungkin benar-benar diracuni oleh Andre Duan.

Aku menekan ketegaran di hatiku, lalu mengeluarkan uang sebesar 200 Ribu di dompet dan menyerahkan kepadanya, Andre Duan mengulurkan dua jari dengan tulang yang jelas dan Panjang, kemudian mengambil uang itu dari tanganku.

Dia menggoyang-goyangkan uang kertas sebanyak 200 Ribu tersebut, aku pun tidak tahan dan berkata, "Mobilku ada di sana, aku bisa mengantarmu pulang."

Sebenarnya, aku ingin tahu di mana dia tinggal sekarang, dan kebiasaan minum Andre Duan, saat ini dia sangat sadar tetapi tidak lama kemudian dia tidak bisa mengontrol dirinya, sama seperti ketika dia kembali ke Perumahan Shore dan muntah pada malam itu, dia memiliki kemampuan kontrol yang sangat tinggi, jangan biarkan dirinya membuat kekacauan di luar.

"Kamu mengantarku? Apa alasanmu ingin mengantarku pulang?"

Andre Duan mendengus dingin dan menghentikan taksi lalu pergi dari pandanganku, tetapi aku tidak punya alasan untuk mengejar dirinya.

Aku melihat ke arah dia menghilang dan menoleh ke asisten, lalu aku berkata, "Berikan aku informasi tentang David Liu, dan biarkan Keluarga Shi yang menghubunginya."

Tidak peduli seberapa bencinya aku dengan Andre Duan, tapi aku juga tidak tega melihat dia ditindas, dihina dan bahkan memandang rendah dirinya seperti ini!

Aku merasa sangat lelah ketika aku berdiri di bawah apartemen Perumahan Shore, dan aku melihat ke bangunan yang menjulang ke atas, beberapa lampu dibiarkan menyala untuk keluarga yang masih berjuang di luar, dan lantai tengah sangat sunyi dan gelap.

Seluruh lantai itu milik Andre Duan, sedikit pun tidak ada jejak kehidupan, aku memasuki gedung dengan menaiki lift untuk pulang ke rumah.

Ketika aku menundukkan kepala dan memasukkan kata sandi pintu, pinggangaku tiba-tiba dicengkeram, sebuah tubuh segera melekat di punggungku, aku tidak merasa takut sedikit pun karena dialah yang memiliki nafas dingin yang tidak asing ini.

Napasnya mengalir di pipiku di lubang telingaku, lalu ia membuka mulut dan menggigit cuping telingaku dan mengusapnya, tubuhku melunak, dia memegang lenganku di pinggangku dan memasukkanku ke dalam pelukannya, lalu ditekan dengan kuat ke tubuhnya.

Napasnya tergesa-gesa, tubuh bagian bawah pun terasa panas, wajahku juga terbakar dengan hebat, aku pun berkata nada belas kasihan, "Andre, jangan lakukan ini."

“Sisca, aku tidak nyaman.” Napas Andre Duan terengah-engah, telapak tangannya menggenggam dadaku dan menggosoknya, “Berikan kepadaku.”

Jika ini terjadi sebelumnya, Andre Duan pasti dapat menahan dirinya tapi dia minum begitu banyak malam ini, jadi apakah dia bisa menahan dirinya dengan kondisi seperti ini?

Dia mencengkram dadaku, aku mengulurkan tangan dan memegang telapak tangannya yang besar, lalu berkata dengan pelan, "Sayang, kita kembali ke kamar tidur, oke?"

Aku ingin memanjakan diri seperti ini, meskipun hatiku masih canggung, aku memahami bahwa tubuhku sangat menginginkannya.

Andre Duan memanggilku dengan nada suara yang rendah, "Sisca!"

Aku menjawab secara emosional, "Aku di sini."

Dia memanggilku lagi dengan penuh emosional, "Sisca!"

"Aku di sini, kakak."