Because You, My CEO - Bab 14 Pilih Sebuah Hari Untuk Mengambil Sertifikatnya (2)

Dan bagaimana bisa mendadak seperti ini?!

Andre Duan terlihat sangat santai, aku memikirkan kata-katanya dengan seksama, dan berkata: "Tuan Duan apa kamu bisa memberitahuku kenapa? Kenapa engkau memilihku untuk menjadi istrimu? Aku bahkan sudah menikah, dan seorang wanita yang merepotkan, selain itu, sesuai dengan tipe cewekmu, kau bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku, mengapa engkau justru malah memilih aku?"

Keputusan dia untuk ini sangatlah ceroboh.

Apa sebenarnya yang ingin dilakukan Andre Duan?!

Mendengar ini, dia melihatku, hatinya sangat tenang, dan memperlihatkan sebuah tatapan yang dingin.

"Wanita yang merendahkan dirinya sendiri tidak pantas untuk disayang oleh orang lain."

Andre Duan mengalihkan tatapannya dan melihat ke jalanan di depan, aku menatap sisi samping wajah dia yang sedang diam dan mengigit bibirnya, dia sangat tampan.

Aku bukanlah wanita yang merendahkan diri, tetapi aku wanita yang tau diri.

Perbedaanku dan Andre Duan --

Satu di awan, dan satu lagi di lumpur.

Langit dan bumi jaraknya sangatlah jauh, orang-orang dapat melihat dengan jelas, bagaimana bisa menyebut wanita yang merendahkan diri?

Aku berkata dengan ragu sesaat: "Aku hanyalah tidak tau apa yang Tuan Duan lihat dalam diriku, mengapa memilih diriku?"

Dia barusan menghiraukan pertanyaanku ini.

"Melihat dalam dirimu?" Andre Duan menyindirku, aku mengalihkan pandanganku pada jalanan di depan, dan aku mendengar penjelasan dia dengan nadanya yang dingin: "Kamu sudah berjanji untuk menjadi wanita milikku, kamu tidak seharusnya menanyakan pertanyaan sebanyak ini. Semua keputusanku sudah kupikir dengan baik, apakah aku lebih buruk dari suamimu? Dan apakah kamu tidak menginginkanku?"

Dia lebih hebat dari Reza, lebih hebat berkali-kali lipat!

Tetapi hatiku merasa takut, dan tidak tenang, tidak tau sebenarnya apa yang ingin dia lakukan, tidak tau apa arti keberadaanku untuknya.

Mengapa dia ingin menikah denganku? Kenapa diriku? Pertanyaan ini sudah kutanya padanya dua kali tetapi aku tetap tidak mendapat jawabannya.

Dan apa maksudnya aku tidak menginginkannya?!

Aku merasa semakin bingung, tetapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, seperti tau perasaan hatiku, Andre Duan akhirnya menjelaskan berkata: "Sisca, kamu bilang sesuai dengan tipeku, aku bisa mencari ribuan wanita diluar sana, kalau begitu coba kamu ubah cara pandangmu, jika kau menikah denganku, kamu bisa berdiri dengan kedua kakimu di depan siapapun."

Aku mengerti maksud dia, karena dia adalah seseorang yang hebat, karena dai adalah seorang kembang api di tengah orang lain-- jika aku dan dia bersama, di depan ibuku, nenekku, Reza, Elisa Li dan tetangga-tetanggaku adalah sebuah hal yang luar biasa.

Saking luar biasanya sampai menampar wajah mereka satu-satu.

Sebenarnya kemunculan Andre Duan adalah sebuah gunung tempatku bersandar, dan juga satu-satunya caraku untuk membalas dendam, dia adalah harapanku satu-satunya!

Tetapi aku tidak bisa bergantung padanya seumur hidupku.

Apa tujuan dia untuk menikah denganku?

Aku ragu-ragu, dan terdiam. Aku yakin dan bertanya: "Andre, apakah pernikahan kita dapat diandalkan? Dengan kata lain, apakah ada cinta diantara kita berdua? Meski bukan sekarang."

Meski bukan sekarang, kedepannya bagaimana?

Dia bisa mencintaiku, menyayangiku?!

Aku dan Reza melewati suatu perceraian, dan ditambah lagi aku terlibat dalam pernikahan yang tiba-tiba ini... Aku rasa aku sudah tidak sanggup untuk menanggung sebuah kesialan lagi, sangat sulit menerima kepergian dia lagi.

Bagaimana jika dia pada akhirnya akan pergi.

Seorang lelaki hebat, tempat ia berlabuh bukanlah bersamaku disini, dan tidak mungkin berlabuh terlalu lama, tetapi aku tetap serakah.

Aku berpikir, setelah menikah mungkin akan berbeda.

"Ah." aku tertawa dingin.

Aku melihat ke pada Andre Duan, kebetulan dia sedang menatapku.

Dia langsung tidak menghiraukan pertanyaanku ini.

Sampai tatapannya ada sedikit kebencian, seperti sedang menertawaiku, dan menertawaiku lebih lagi karena mimpiku terlalu tinggi,

Andre Duan yang tidak bersuara seperti bersuara.

Harga diriku di momen ini telah menjadi ampas.

Aku mengalihkan tatapanku, dan memaksakan diri untuk melihat ke luar jendela: "Andre, urusan mengambil sertifikat akan berhenti disini.

Aku sudah tau semua pesona dan toksiksitas Andre Duan, aku tidak ingin menenggelamkan diriku dalam siklus ini.

"Sisca, aku ada beberapa hal yang tidak bisa kuambil kembali." Andre Duan berkata dengan dingin, di berhenti sejenak dan berkata: "Untuk menjadi wanitaku, akan memberikanmu keuntungan, dan selain itu, tidak ada hal yang harus kau sesali atas janjiku, apalagi janjinya Andre Duan."

Dia sudah terbiasa dingin, dia juga terbiasa menyindirku, dan terbiasa tidak menghiraukan pertanyaanku, tetapi dia justru membuat orang tidak suka dengannya.

Dan yang dia katakan juga tidak salah, banyak keuntungan yang didapatkan saat menjadi pasangannya, selain tidak bisa menahan hati sendiri.

Saat ini aku tidak mencintai Andre Duan, tetapi karena aku melihat terlalu jauh, aku takut aku akan teracun olehnya, jadi aku menahan untuk menolaknya.

Sebelumnya kita terdiam, Andre Duan mengendarai mobil dengan sangat lambat, saat tiba di pengadilan pas sekali saat waktu kerja.

Sebelum Andre Duan turun dari mobil, iya berkata: "Ingat, bercerai dulu, masih ada tuan yang akan menemanimu."

"Ya." aku tau dia akan menemaniku.

"Jadi, saat mereka mengganggumu, kamu harus membalasnya berkali-kali lipat, jadi mereka tidak akan berani memandang mu rendah lagi." Aku sedikit terkejut, Andre Duan sangat sinis.

Saat Andre Duan mengucapkan hal itu, terdengar sebuah kalimat lagi dari belakangku.

"Yee, Sisca datang cukup pagi."