Because You, My CEO - Bab 34 Kacau Balau (2)

"Aku tidak merasa iba terhadapnya." Aku tidak dapat menutupinya dan berkata, "Di kemudian hari, kamu tidak perlu mengungkitnya untuk menakut-nakutiku, aku sejak awal telah mati rasa terhadapnya, bahkan merasa sangat jijik, jijik karena pria yang pernah aku tiduri, malah ditiduri oleh orang lain."

Mobil seketika berhenti, karena remnya tidak terlalu kuat, maka mobil itu masih melaju beberapa meter ke depan, tanpa sadar tatapanku tertuju pada Andre Duan.

Dia malah dengan nada suara yang cuek melontarkan sepatah kata, "Pergi!"

Dia hanya memberikan wajah sampingnya padaku, wajahnya dingin seperti es, saat hendak turun dari mobil, aku seketika mengerti aku telah berbuat salah apa.

Jijik karena orang yang pernah aku tiduri malah ditiduri oleh orang lain.

Menurut Andre Duan, meskipun itu telah berlalu, namun juga tidak boleh mengungkit di hadapannya.

Aku merasa sangat lucu! Ternyata masalah masa lalu bisa membuatnya marah seperti saat ini, sebenarnya seberapa peduli dirinya terhadapku?

Apa dia sebenarnya memiliki perasaanku atau tidak?

Saat hatiku memiliki sebuah khayalan terrhadapnya, beberapa hari selanjutnya dia malah menghilangkan perasaanku itu.

Saat aku tiba di pintu kantor polisi, aku bertemu dengan Doni Chen yang juga sedang berangkat kerja, dia melihatku dan kemudian memberikan sarapan yang ada di tangannya dan berkata, "Paman yang membuatnya."

Aku segera menggelengkan kepala menolak, "Aku tidak boleh memakan makanan yang dibuat oleh Hendy, selain itu, makanan ini juga belum tentu bersih, aku takut apabila memakannya gigiku akan berlubang."

"Apa yang kamu bicarakan?"

Doni Chen memukul ringan kepalaku, dengan tersenyum dia berkata, "Paman sebelumnya tidak pernah membuat sarapan, sarapan buatannya pertama kali menyuruhku untuk membawakan untukmu."

Dengan wajah menggoda dia menatapku, kemudian bertanya, "Kemarin, apa yang kalian perbncangkan di dalam kantor? Kenapa paman begitu memperhatikanmu secara khusus?"

Aku teringat percakapan Hendy Chen kemarin, dia berkata aku dan dia pernah berhubungan, akan tetapi akhirnya aku malah kehilangan ingatan dan melupakan dia.

Aku takut semakin lama semakin berpikiran yang tidak-tidak, dengan mata melotot aku menggelengkan kepala dan berkata padanya, "Kamu jangan sembarangan berbicara, Hendy mungkin merasa bahwa aku telah lama berteman denganmu, sehingga dia menyuruhmu untuk membawakan sarapan dan memperhatikan secara khusus."

Doni Chen bertanya dengan penuh semnagat, "Kalau begitu, dia berbuat seperti ini karena memandang harga diriku?"

"Ya, karena harga dirimu sebagai seorang polisi, oke?"

Doni Chen merangkul pundakku memasuki kantor, kemudian berkata, "Ck, benar-benar sulit didapatkan, Polisi Sisca telah lama sendirian berlari di lingkungan akhirnya sekarang juga bisa mengucapkan perkataan yang enak didengar."

Apa maksudnya telah lama berlari sendirian?

Aku kembali ke dalam kantor dan membuka kotak penghangat, di dalamnya terdapat sedikit kue, selain itu di bagian paling bawah terdapat sup hangat, aku menggunakan sendok mencicipinya, rasanya sangatlah sedap, seperti sesuatu yang familiar.

Mungkin apa yang dikatakan Hendy Chen itu benar, namun aku selama ini menghindar.

Aku kehilangan ingatan, sebenarnya apa itu?

Saat hampir siang hari, Andre Duan tidak menelponku, aku berpikir, mungkin dia sudah tidak memiliki nafsu untuk menjemputku makan siang.

Aku merasa biasa saja, kemudian saat makan siang aku pergi ke kantin kantor polisi.

Doni Chen tidak berani sepertiku, dia memilih untuk pergi ke sebuah pusat perbelanjaan dan makan makanan mewah disana bersama dengan Silvi Xiao, sebelum ke sana dia menarikku pergi.

Sedangkan aku tidak ingin mengeluarkan begitu banyak uang untuk membeli seporsi makan siang, tapi aku juga tidak ingin dikira bahwa aku sering meminta orang lain, selain itu, jika ditraktir orang lain, suatu hari nanti juga pasti akan menggantinya.

Dan seporsi makan mereka, dapat menghabiskan gajiku selama setengah tahun.

Silvi Xiao mengetahui keadaanku, dia juga tidak memaksaku, dia langsung menarik Doni Chen pergi meninggalkanku, dan dengan tersenyum dia berkata, "Nanti kami bawakan cemilan untukmu."

Aku melihat sekilas makanan di kantin, kemudian menyuruh ibu penjual itu untuk memberikan padaku beberapa macam sayur dan lauk.

Porsi yang ada di piringku membuat hatiku merasa sangatlah puas.

Aku membawa piringku dan mencari tempat duduk, kemudian duduk disana, baru saja aku memasukkan 2 potong daging ke dalam mulutku, tiba-tiba di atas meja muncul sebuah botol susu rasa kelapa.

Aku menenggadahkan kepala dan termenung, "Hendy."

Tidak disangka dia juga makan di tempat ini.

Hendy Chen mengenakan sebuah pakaian jas, sebagai seorang ketua penyelidikan, dengar-dengar dia hari ini akan pergi ke luar bersama dengan Tim Liu.

Di sebuah kasus yang penanggung jawabnya adalah Silvi XIao.

Hendy Chen duduk di hadapanku sambil sedikit menundukkan kepalanya, jemarinya yang panjang membawa sepasang sumpit, kemudian mengetukkannya pada piring.

Aku menolehkan kepala dan melihat ke arah sekitar, aku merasa tekananku disini sangatlah besar.

Apa maksud dari Hendy Chen yang duduk dan makan di hadapanku seorang karyawan baru?

Hendy Chen malah seperti tidak merasa apapun, dia menundukkan kepalanya dan makan.

Dia sebenarnya... tidak dingin seperti yang dikatakan oleh Doni Chen.

Dia seharusnya hanyalah tidak bisa berkomunikasi dengan orang.

Atau dapat dikatakan, dia terlalu lembut terhadapku.

Dibandingkan dengan kemungkinan yang terakhir, aku lebih bersedia untuk mempercayai bahwa dia tidak dapat berkomunikasi dengan orang.

Hendy Chen seketika menengadahkan kepalanya, dengan tatapan tidak mengerti dia bertanya, "Kenapa tidak makan?"

"Oo, aku makan."

Astaga! Kenapa aku merasa aku mengikuti perkataannya?

Aku memegang erat sumpit, dengan menundukkan kepala aku terdiam dan makan makananku.

Aku dengan cepat menghabiskan makananku, saat dia belum berdiri, aku segera membereskan piringku dan pergi, kemudian kembali ke kantor. Saat telah kembali dalam kantor, aku masih saja gugup

Melihat gerak gerik Hendy Chen, dia sepertinya ingin mendekatiku.

Aku menggunakan tangan memukul-mukul ringan kepalaku, akan tetapi tetap saja putih kosong.

Aku sama sekali tidak mengingat masalah tentangnya.

Setelah Doni Chen makan makanan mewah, dia kembali dan membawakan cemilan untukku, bahkan juga membungkuskan makanan lezat untukku.

Dia meletakkan makanan itu di atas meja dan berkata, "Ini sungguh, selain kakakmu aku tidak pernah membungkuskan makanan sama sekali! Bahkan kekasihku pun juga tidak pernah mendapatkan perilaku seperti ini, bagaimana kamu akan berterimakasih padaku?"

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu